Liputan6.com, Jakarta - Semangat perdamaian Semenanjung Korea, yang merupakan buah dari kesepakatan Panmunjom Declaration for Peace, Prosperity and Reunification, turut dirasakan di ranah olahraga.
Muncul harapan agar Korea Utara dan Korea Selatan, kembali bersatu sebagai kontingen dalam gelaran Asian Games 2018, yang akan dilaksanakan di Jakarta pada Agustus mendatang.
Harapan tersebut turut diamini oleh Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang-beom, yang menyebut kolaborasi Utara dan Selatan di bidang olahraga, dapat menjadi pemelihara nyala api perdamaian di Semenanjung Korea.
Advertisement
"Kami belajar banyak dari Olimpiade PyeongChang, ketika olahraga mampu mempererat semangat kompetitif, dan memberikan keyakinan bahwa kami (Utara dan Selatan) akan tetap menjadi sebuah keluarga besar," ujar Dubes Chang-beom di Jakarta, Senin (30/4/2018).
Meski diakui belum ada pembicaraan lanjut dari masing-masing otoritas olahraga di kedua negara, namun Dubes Chang-beom, yakin apa yang telah terjadi di PyeongChang, akan terulang kembali di Asian Games 2018.
Baca Juga
Ia juga mengaku percaya diri bahwa para atlet Utara dan Selatan dapat saling bahu-membahu meraih kemenangan di pesta olahraga terbesar di Asia itu.
Ketika ditanya tentang cabang olahraga apa yang kemungkinan menjadi ajang kolaborasi kedua negara, Dubes Chang-beom menyebut aktivitas beregu, seperti misalnya gerak dayung dan voli.
"Namun, tidak menutup kemungkinan kami akan berkolaborasi di cabang tunggal, seperti contoh di taekwondo, atau bisa juga di bulutangkis. Kita lihat bagaimana kesepakatan nanti. Satu yang pasti, kami di Korea Selatan, sangat mendukung kesempatan baik ini, sebagai bagian dari cita perdamaian yang telah disepakati di Panmunjom kemarin," jelas Dubes Chang-beom.
Ditambahkan olehnya, ia akan dengan senang hati mengapresiasi langsung kontingen Korea Selatan dan Korea Utara saat tampil di Asian Games, baik saat berbentuk kolaborasi ataupun mandiri.
"Saya akan menerapkan komitmen di Panmunjom dalam komunikasi antara Korea Selatan dengan Korea Utara, kedua Korea dengan dunia internasional, dan sebaliknya," ujar Dubes Chang-beom optimis.
"Presiden Joko Widodo juga telah menyampaikan semangat serupa kepada saya dan Duta Besar Korea Utara, siang tadi di Istana Merdeka. Kami sepakat menjadikan momentum ini sebagai agenda lanjutan untuk perdamaian di Semenanjung Korea," lanjutnya.Â
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Â
Jokowi Mengundang Partisipasi di Asian Games 2018
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengundang Korea Selatan dan Korea Utara untuk ikut berpartisipasi dalam pesta olahraga Asian Games pada Agustus 2018.
Ajakan ini disampaikan Jokowi saat menerima Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang-beom dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Korea Utara untuk Indonesia, An Kwang Il di Istana Merdeka, Jakarta.
"Saya juga mengundang untuk partisipasinya secara besar-besaran dalam Asian Games bulan Agustus di Jakarta dan Palembang," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.
Selain itu, Jokowi berharap rencana perdamaian kedua negara dapat mendinginkan ketegangan di kawasan Asia. Dengan begitu, negara-negara kawasan Asia dapat lebih berkonsentrasi di bidang pembangunan infrastruktur dan ekonomi.
"Artinya kawasan kita ini menjadi lebih sejuk menjadi lebih dingin, dan kita bisa berkonsentrasi semuanya pada pembangunan fisik maupun pembangunan ekonomi," ucap Jokowi.
Pada pertemuan ini, Jokowi memberikan boneka maskot Asian Games kepada Kim Chang-beom dan An Kwang Il.
Kim Chang-beom memegang Atung, boneka maskot Asian Games yaitu rusa bawean. Adapun, An Kwang Il memegang Bhin-bhin atau maskot burung cendrawasih yang menyimbolkan strategi. Burung cendrawasih tersebar di Pulau Irian dan Pulau Aru.
Sedangkan Presiden Joko Widodo memegang Kaka atau maskot badak bercula satu. Badak ini merupakan binatang yang hanya bisa ditemui di Ujung Kulon, Indonesia.
Advertisement