Liputan6.com, Beijing - Lingkaran mata hitam adalah salah satu penanda utama pada panda raksasa, yang ditetapkan sebagai hewan nasional China.
Namun, baru-baru ini sejumlah lingkaran mata hitam tersebut berubah menjadi putih pada sekumpulan panda di pusat penelitian Chengdu Giant Panda Breeding di provinsi Sichuan, di barat daya China.
Dikutip dari Asia One pada Jumat (4/5/2018), insiden itu menyita perhatian publik karena dianggap sebagai sebuah anomali.
Advertisement
Menurut peneliti setempat, beberapa panda mengalami masalah kerontokan di sekitar area mata, tanpa diketahui pasti apa penyebabnya. Area yang rontok itu menyisakan area dasar berupa sekumpulan bulu berwarna putih.
Baca Juga
Menurut Luo Qingli, seorang ahli penyakit yang kerap menangani kesehatan hewan-hewan endemik China, menyebut penyebab pasti telah teridentifikasi, dan harus segera diumumkan oleh pusat penelitian panda.
Penyebabnya adalah gejala yang serupa pada manusia, yakni sebagai gangguan kesehatan bernama "uveoencephalitis", yang dapat menyebabkan kerontokan rambut dan kerusakan pada saraf.
Lou menjelaskan bahwa uveoensefalitis adalah penyakit yang berkaitan dengan endokrin dan sistem kekebalan tubuh, tetapi penyebabnya tidak jelas.
Jika seseorang -- ataupun hewan -- terserang penyakit ini, maka sebagian besar rambut yang tumbuh di kulitnya akan mengalami kerontokan.
"Tapi panda yang memiliki lingkaran mata hitam menjadi putih bukan disebabkan oleh penyakit ini," kata Luo.
Untuk sementara waktu, panda yang terinfeksi gejala tersebut diberi vitamin dan suplemen tambahan, yang diharapkan mampu meregenerasi rambut-rambut di tubuhnya.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Â
FIlm Pelestari Lingkungan
Sementara itu, para ilmuwan di Pangkalan Panda Chengdu di provinsi Sichuan selama bertahun-tahun telah berupaya untuk meningkatkan populasi panda yang hidup di kandang atau alam buatan.
Kini, sebuah film dokumenter berjudul Pandas, bercerita tentang sebuah program untuk memperkenalkan alam bebas kepada beberapa hewan pemakan bambu tersebut.
Dokumenter itu juga menggambarkan bagaimana para ilmuwan berupaya memperkenalkan panda yang biasa hidup di kandang, dengan kehidupan alam liar yang menjadi habitat aslinya.Â
Kisah inspiratif dokumenter itu berdasar pada pengalaman ahli biologi satwa liar Huo Rong dari Chengdu China, dan biolog sekaligus penulis Ben Kilham dari Amerika Serikat. Spesialisasi mereka adalah melepaskan beruang-beruang hitam yang sudah tidak punya orangtua ke alam bebas.
Film itu menunjukkan bagaimana Huo Rong dan Kilham bekerja untuk memilih dan menyiapkan seekor panda betina bernama Qian Qian, untuk dapat menjalani kehidupan liar di alam bebas.
Film ini ditulis dan disutradarai juga oleh Drew Fellman, yang bekerja dengan Global Cause Foundation, sebuah LSM berbasis di AS, yang bekerja sama dengan pangkalan penelitian panda di Chengdu untuk menyelamatkan hewan-hewan yang terancam punah.
Advertisement