Berlin - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan rilis terbaru pada Rabu 2 April 2018. Isinya menyebutkan bahwa polusi udara 'membunuh'Â sekitar 7 juta orang di seluruh dunia setiap tahun.
Seperti dikutip dari DW, Selasa (8/5/2018), menurut data baru yang dikumpulkan WHO, sembilan dari sepuluh orang secara global menghirup udara dengan tingkat polutan yang tinggi.
Baca Juga
"Polusi udara mengancam kita semua, tetapi orang-orang termiskin dan paling terpinggirkan menanggung beban yang paling berat," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pernyataan.
Advertisement
Lebih dari 90 persen kematian akibat kualitas udara yang buruk terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, terutama di Asia dan Afrika.
Â
Kualitas Udara Rumah Tangga Membunuh Jutaan Orang
Laporan WHO memeriksa kualitas udara di luar dan dalam ruangan. Data dari lebih 4.300 kota di 108 negara digabungkan.
Polusi udara terbuka diperkirakan telah menyebabkan 4,2 juta kematian pada tahun 2016. 3,8 juta orang diperkirakan meninggal selama periode waktu yang sama karena polusi udara rumah tangga yang disebabkan oleh memasak dengan bahan bakar polutan seperti arang.
WHO mencatat bahwa lebih dari 40 persen populasi global tidak memiliki akses ke bahan bakar memasak bersih atau teknologi memasak yang lebih bersih di rumah mereka.
"Tidak dapat diterima bahwa lebih dari 3 miliar orang - kebanyakan dari mereka perempuan dan anak-anak - masih menghirup asap mematikan setiap hari dari menggunakan tungku dan bahan bakar yang mencemari di rumah mereka," kata Ghebreyesus.
Menurut WHO, polusi udara merupakan faktor risiko penting yang dapat menyebabkan stroke, kanker paru-paru, penyakit jantung dan infeksi pernapasan seperti pneumonia.
Â
Â
Â
Saksikan juga video berikut ini: