Antre Gunakan Hak Pilih di Pemilu Malaysia, Kakek Bertongkat Meninggal Dunia

Liputan6.com, Petailing Jaya - Seorang warga senior yang mengantre untuk memberikan hak suaranya dalam Pemilu Malaysia hari ini, Rabu 9 Mei ambruk dan meninggal. Para pemilih yang berada di dekatnya pun terkejut.

Lor Voon Chor yang berusia 78 tahun, berada di tempat pemungutan suara di SMK (P) Taman Petaling saat pingsan sekitar pukul 09.30 pagi waktu setempat.

Lor, yang menggunakan tongkat, ditemani oleh istri dan putranya ke tempat pemungutan suara Pemilu Malaysia kali ini.

"Seorang polisi di lokasi menelepon layanan bantuan dan tim medis dari Universitas Malaya Medical Center datang. Petugas medis di tempat kejadian mengatakan lelaki sepuh itu meninggal pada pukul 09.45," tutur salah satu pihak berwenang, Mohd Zani Che Din seperti dikutip dari Straits Times, Rabu (9/5/2018).

"Istri dan anak-anak kakek yang meninggal itu mengatakan dia menderita masalah jantung dan paru-paru, serta diabetes," imbuh Mohd Zani Che Din.

Jutaan pemilih di Malaysia pada hari ini menggunakan suara untuk menentukan siapa kelak pemimpin mereka. Akankah petahana, Najib Razak (64), kembali berkuasa atau ia akan dikalahkan oleh mantan mentornya, Mahathir Mohamad (92), yang pernah memimpin Malaysia selama 22 tahun.

Mahathir Mohamad maju dari kubu oposisi Pakatan Harapan, sementara Najib Razak masih didukung oleh koalisi Barisan Nasional.

Para kritikus telah menyuarakan kekhawatiran akan pemilu Malaysia yang tidak bebas dan tidak adil.

Dalam sejarah Negeri Jiran, seperti dilansir BBC, kemenangan oposisi belum pernah terjadi. Selama 61 tahun, negara itu dipimpin oleh Barisan Nasional.

Sejak kemerdekaan, politik Malaysia telah didominasi oleh koalisi Barisan Nasional dan partai utamanya, United Malays National Organization (UMNO).

Namun, koalisi Barisan Nasional yang dulu kokoh, kini dikabarkan mengalami penurunan popularitas.

Saksikan juga video berikut ini: