Sukses

Badai Debu Dahsyat Kedua Terjang India, 11 Warga Tewas

Sepekan sebelumnya badai debu dahsyat di India menelan ratusan korban jiwa dan memicu kehancuran.

Liputan6.com, Uttar Pradesh - Badai debu kembali melanda India. Setidaknya 11 orang di bagian utara negara itu meninggal dunia.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (10/5/2018), peristiwa ini terjadi sepekan setelah badai debu dahsyat menelan korban jiwa dan memicu kehancuran di wilayah yang sama. Menewaskan lebih dari 120 orang, 73 di antaranya dari Uttar Pradesh.

Badai debu India kali ini, yang disertai embusan angin hingga 60 mil per jam, menyapu Uttar Pradesh pada Rabu 9 Mei malam. Terjangannya menghancurkan rumah-rumah dan jaringan listrik.

Akibat terjangan badai debu kedua ini, beberapa desa dan kota di utara India gelap gulita karena angin kencang menumbangkan tiang dan kabel listrik.

"Selain 11 korban tewas, 25 orang cedera," kata seorang pejabat pemerintah.

Empat orang dilaporkan tewas di distrik Etawah, tiga di distrik Mathura dan masing-masing satu korban di kota Agra, Aligarh, Kanpur dan Firozabad di Uttar Pradesh.

Badai debu itu juga menghantam New Delhi dan beberapa bagian di Himachal Pradesh utara dan Rajasthan bagian barat, tetapi dengan embusan angin yang lebih lemah dan tidak ada laporan korban jiwa.

Departemen Meteorologi India mengatakan kondisi badai mereda di India utara.

Pejabat negara bagian Uttar Pradesh lainnya, N. N. Srivastava, mengatakan badai berdampak pada lebih dari 100 juta penduduk. Mereka juga kehilangan sapi, kerbau, dan tanaman.

Sekolah dan perguruan tinggi juga ditutup di beberapa distrik akibat peringatan badai.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

2 dari 2 halaman

Badai Debu Canberra

Sebelumnya, badai debu juga terjadi di Canberra, Australia. Angin kencang yang bertiup menyebabkan lebih dari 1.000 rumah tidak mendapatkan aliran listirk.

Kabut berdebu pun menyapu kota tersebut.

Embusan angin berkekuatan hingga 82 kilometer per jam tercatat di kota Canberra. Akibatnya, sejumlah kabel listrik roboh dan pohon bertumbangan.

Salah satu perusahaan pemasok listrik, EvoEnergy, mengatakan, 1.100 rumah terputus aliran listriknya dan 18 daerah di pinggiran wilayah Canberra mengalami pemadaman listrik. Demikian seperti dikutip Australia Plus pada 19 Maret 2018.

Badan Layanan Kedaruratan (ESA) di Negara Bagian ACT, mengatakan, mereka telah menerima puluhan telepon dari warga di seantero Canberra yang meminta bantuan sepanjang hari Minggu, 18 Maret 2018. Sebagian besar karena pohon-pohon yang terempas ditiup angin.