Sukses

Pesawat Ini yang Akan Membawa Kim Jong-un Bertemu Donald Trump di Singapura

Kim Jong-un menjadi pemimpin Korea Utara pertama yang terbang ke luar negeri dalam 32 tahun terakhir.

Liputan6.com, Pyongyang - Tidak seperti ayahnya, Kim Jong-il, yang terkenal menghindari perjalanan udara, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un terbang ke Kota Dalian di Laut China Timur pada pekan ini.  

Hal itu menjadikannya sebagai penguasa Korea Utara pertama yang terbang ke luar negeri dalam 32 tahun terakhir.

Dikutip dari Chicago Tribune, Jumat (11/5/2018), Kim Jong-un diketahui telah berkali-kali terbang di wilayah Korea Utara sejak ia memimpin negara itu pada 2011.

Meski tidak begitu jauh dari garis perbatasan, penerbangan ke kota Dalian membuat banyak pengamat yakin bahwa Kim Jong-un memiliki pesawat kepresidenan resmi.

Dugaan itu kian menguat tatkala beberapa kali kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, menerbitkan foto-foto Kim Jong-un yang tengah berada di dalam kabin pesawat, dengan desain interior serupa yang terpasang pada jet-jet pribadi.

Disepakatinya rencana pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Donald Trump di Singapura, pada 12 Juni mendatang, membuat Kim Jong-un mau tidak mau harus menggunakan pesawat.

Apakah Kim Jong-un berupaya memamerkan kendaraan jet miliknya di depan Presiden Trump? Atau ia hanya ingin menunjukkan bahwa dirinya berbeda dari ayahnya yang takut terbang?

Atau mungkin Kim Jong-un punya masalah mendesak untuk dibicarakan dengan Presiden China Xi Jinping, yang tidak mungkin terakomodasi oleh perjalanan kereta?

Terlepas apa pun alasannya, perjalanan udara yang dilakukan Kim Jong-un berhasil memicu perhatian baru dari publik.

Mulai dari seperti apa wujud pesawat yang membawa terbang Kim Jong-un, hingga dugaan nama yang disematkan untuk kendaraan dinas khususnya tersebut, berikut adalah sebagian fakta tentang perjalanan udara yang dilakukan oleh sang pemimpin Korea Utara.

 

Simak video pilihan berikut:

 

 

2 dari 4 halaman

Burung Elang-Alap

Pesawat resmi Kim Jong-un merupakan versi yang dibuat ulang dari seri IL-62 produksi Uni Soviet. Pemerintah Korea Utara menyebutnya "Chammae-1" merujuk pada spesies elang-alap (goshwak) endemik yang dinobatkan sebagai burung nasional.

Media Korea Selatan mengatakan pesawat itu dapat terbang dengan kecepatan maksimum 900 kilometer per jam, dan memiliki kapasitas angkut hingga 200 orang.

Adapun jarak terbang maksimumnya sekitar 9.200 kilometer, tetapi dilaporkan biasanya tidak pernah terbang sejauh itu.

Sebelumnya, beberapa ahli menyebut satu alasan mengapa Korea Utara tampak menginginkan KTT Kim Jong-un-Trump dilakukan di Pyongyang, adalah karena pesawat Chammae-1 kemungkinan tidak cukup kuat terbang ke destinasi jauh seperti Swiss, Swedia, apalagi Washington DC.

Adik kandungnya, Kim Yo-jong, terbang menggunakan Chammae-2, jenis pesawat serupa, untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan, pada Februari lalu. Dia menjadi anggota pertama keluarga pemimpin Korea Utara, yang mengunjungi Korea Selatan sejak berakhirnya Perang Korea 1950-1953.

3 dari 4 halaman

Telah Cukup Sering Terbang

Menempuh pendidikan selama beberapa tahun di Swiss, Kim Jong-un diyakini telah berkali-kali melakukan perjalanan udara di masa mudanya.

Ada dua teori yang berupaya menggambarkan dugaan perjalanan udara yang dilakukan oleh Kim Jong-un saat muda, yakni melalui Beijing yang memiliki penerbangan langsung ke Pyongyang, atau melalui perjalanan kereta ke Vladivostok, untuk kemudian berlanjut dengan pesawat ke Moskow dan Swiss.

Setelah resmi menjabat sebagai pemimpin Korea Utara, KCNA beberapa kali memperlihatkan perjalanan udara yang dilakukan oleh Kim Jong-un, meski umumnya berupa foto ketika ia turun pesawat.

Sangat sedikit foto-foto yang menunjukkan aktivitas Kim Jong-un di dalam kabin pesawat. Jikapun ada, rata-rata tidak menunjukkan sacara jelas suasana interiornya.

Beberapa pihak sempat menduga bahwa perjalanan udara Kim Jong-un dilakukan dengan pesawat Air Koryo, yakni maskapai penerbangan resmi Korea Utara, yang kala itu, hanya memiliki tujuh rute internasional, di mana semuanya berada di China daratan.

Baru sekitar setahun terakhir, beberapa foto yang dirilis oleh KCNA menunjukkan Kim Jong-un bepergian dengan pesawat Chammae-1.

4 dari 4 halaman

Berbeda dengan Sang Ayah

Sebelum perjalanan Kim Jong-un ke Dalian, tidak ada pemimpin Korea Utara yang secara terbuka pergi ke luar negeri menggunakan pesawat.

Tercatat, penerbangan terakhir dilakukan oleh pendiri Korea Utara, Kim Il-sung, ketika menghadiri sebuah pertemuan di Uni Soviet pada 1986.

Penerusnya, Kim Jong-il, hanya diketahui pernah sekali terbang ke luar negeri, yakni saat menemani ayahnya mengikuti sebuah konferensi di Indonesia pada 1965 silam.

Semenjak itu, Kil Jong-il tidak pernah lagi diketahui melakukan perjalanan udara, karena konon, memiliki fobia terhadap ketinggian.

Sepanjang era kepemimpinannya pada 1994-2011, Kim Jong-il diketahui melakukan kurang dari 30 perjalanan ke luar negeri, yang sebagian besar menuju daratan China.

Seluruh perjalan tersebut dilakukan dengan menggunakan rangkaian kereta khusus, yang didesain anti peluru.

Beberapa analis mengatakan perjalanan udara Kim Jong-un, mungkin dimaksudkkan sebagai pernyataan bahwa dia adalah sosok pemimpin yang percaya diri dan memenuhi standar internasional.