Sukses

Unik, Sapi Betina di Skotlandia Pakai Bra Manusia

Petani di Skotlandia memakaikan bra pada sapi betinanya. Ternyata, ada alasan di balik itu.

Liputan6.com, Skotlandia - Petani di Skotlandia memakaikan bra pada sapi betinanya. Ia tak membuat kutang khusus untuk hewan-hewan ternaknya, melainkan menggunakan pakaian dalam milik manusia yang sudah tak dipakai.

Jangan salah sangka, apa yang ia lakukan bukan untuk bikin lelucon, tapi ada tujuannya.

Petani itu, Donald Ross menceritakan, seorang tetangganya mengamati bahwa salah satu anak sapinya tak bisa mengakses dan menyusu dari bagian belakang ambing induknya. Ambing adalah kelenjar dalam payudara yang mengeluarkan air susu.

Sapi kecil itu pun merasa lebih mudah untuk menyusu dari puting depan induknya. Kondisi itu menyebabkan menyebabkan tekanan di bagian belakang.

Seperti dikutip dari BBC News, Sabu (12/5/2018), bra tua kemudian dipakaikan ke induk sapi, agar ambingnya tak meradang akibat kondisi yang disebut mastitis.

Mastitis adalah infeksi pada satu atau lebih saluran payudara, yang bisa menyebabkan rasa sakit yang parah. Kondisi yang kerap dirasakan ibu menyusui ternyata juga bisa dirasakan induk sapi.

Bra bisa digunakan untuk mengurangi tekanan para ambing. Agar rasa sakit yang dirasakan induk-induk sapi bisa berkurang.

Donald Ross mengaku telah membagikan idenya itu ke komunitasnya di wilayah pertanian.

Ternyata, tak hanya sapi yang terbantu. Pemakaian bra tersebut juga menghibur para manusia.

"Di Skotlandia, kami baru saja melalui musim dingin yang parah. Namun, dengan itu, kami bisa mempertahankan selera humor," kata dia.

Ross menambahkan, bra dipilih karena mempertimbangkan kenyamanan induk sapi. "Kainnya lembut dan dilengkapi tali yang elastis," kata dia.

Sebenarnya ambing tersebut bisa diperah dengan tangan manusia, untuk mengurangi tekanan. Namun, cara itu berisiko.

"Hal itu bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada induk sapi. Ia bisa saja menendang-nendang dan membuat pemerahnya cedera," tambah Ross.

 

2 dari 2 halaman

Sapi Berpeluang Jadi Mamalia Terbesar

Masih soal sapi, sebuah studi yang dimuat jurnal Science menguak hal menarik. Yakni, sapi berpotensi menjadi mamalia darat terbesar dalam beberapa dekade mendatang, jika manusia punah dari muka Bumi.

Asumsi tersebut didasarkan pada analisa tren kehidupan mamalia darat selama 125.000 tahun terakhir, yang ukuran tubuhnya kian menyusut bersamaan dengan manusia mulai menyebar keluar Afrika.

Penyebaran manusia purba dari Afrika bertepatan dengan kepunahan mamalia darat besar seperti mammoth, harimau bertaring tajam dan glyptodont -- hewan mirip armadillo dengan tubuh seukuran mobil.

"Ada pola yang sangat jelas, bahwa kepunahan beragam jenis mamalia darat berukuran besar, mengikuti rentang waktu persebaran manusia ke seluruh dunia,", jelas penulis utama Felisa Smith dari University of New Mexico.

Dikutip dari The Strait Times, Jumat (20/4/2018), sejak era purba, manusia cenderung menargetkan hewan besar sebagai sumber protein mereka, dan hal tersebut terus berlanjut selama beribu-ribu tahun setelahnya.

Hewan besar dianggap sebagai layaknya sapi di era modern, yang diburu untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia saat mulai tinggal menetap.

Di Amerika Utara, misalnya, massa tubuh mamalia darat umumnya telah menyusut menjadi 7,6 persen dari bobot awalnya, setelah kedatangan manusia.

"Jika tren ini terus berlanjut, mamalia terbesar di Bumi dalam beberapa ratus tahun mendatang, mungkin dipegang oleh sapi ternak dengan berat maksimal 900 kilogram," tulis tim peneliti.