Sukses

Polisi Malaysia Bantah Penggeledahan Apartemen Mewah Keluarga Najib Razak

Laporan yang menyebutkan bahwa sebuah apartemen mewah milik Najib Razak digeledah, dibantah oleh polisi Malaysia.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kepala Polisi Kuala Lumpur, Mazlan Lazim, membantah laporan yang menyebutkan bahwa pihaknya melakukan penggeledahan di sebuah apartemen mewah yang diyakini milik keluarga mantan Perdana Menteri Najib Razak pada Sabtu, 12 Mei, kemarin.

"Polisi tengah menyelidiki laporan dan klaim terkait dengan mantan perdana menteri. Namun, kami belum melakukan penggeledahan apapun sebagaimana yang dimuat sejumlah media pada hari Sabtu.

"Kami tengah memeriksa kebenaran dari sejumlah laporan dan mengumpulkan informasi yang sesuai, namun penggeledahan yang dilaporkan terjadi di Pavilion Residences tidak benar," kata Mazlan kepada the New Straits Times (NST) seperti dilansir Channel News Asia, Minggu (13/5/2018).

Ia menambahkan, "beberapa laporan yang dipublikasikan tidak berasal dari sumber kredibel. Mereka mungkin mendengarnya dari pihak ketiga. Itu bukan hanya tidak benar secara moral, tapi juga sebuah kesalahan."

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Laporan Penggeledahan di Sebuah Apartemen Mewah

Sebelumnya, kantor berita Reuters mempublikasikan artikel bertajuk "Exclusive: Malaysian police raid apartments linked to ousted PM Najib's family" yang memuat bahwa pada hari Sabtu, 12 Mei, polisi menggeledah blok apartemen mewah di Kuala Lumpur, tempat di mana kerabat mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak tinggal.

Menurut dua pejabat senior polisi, mereka mencari sejumlah dokumen sensitif yang dikhawatirkan dilarikan ke luar negeri.

Di dalam artikel itu disebutkan pula bahwa polisi bertindak setelah muncul laporan yang menyebutan bahwa sebuah kendaraan pemerintah membawa lusinan kotak berisikan tas-tas mahal dan sejumlah barang lainnya yang diduga kuat milik istri Najib Razak, Rosmah Mansor, ke apartemen mewah.

Laporan langsung dari Reuters menyatakan bahwa sekitar 20 petugas polisi memasuki lobi berlantai marmer di blok apartemen Pavilion Residences di Kuala Lumpur. Pada saat bersamaan, Mahathir tengah menggelar konferensi pers untuk mengumumkan anggota kabinetnya.

Dalam peristiwa itu, polisi dibantu setidaknya selusin petugas penegak hukum yang berpakaian preman. Personel keamanan dari gedung apartemen yang dimiliki oleh Desmond Lim, seorang pengusaha kaya Malaysia dan pendukung Najib Razak, dilaporkan bersikap kooperatif.

"Kami tengah mencari dokumen pemerintah yang kemungkinan diambil secara ilegal," kata seorang perwira polisi senior. Ia menambahkan, "Pemerintah khawatir, dokumen itu sensitif dan penting, dan bisa dilarikan ke luar negeri."

Lebih lanjut, pejabat polisi tersebut menolak menjelaskan apakah dokumen yang dimaksud berhasil ditemukan. Ia hanya mengatakan bahwa operasi tersebut tengah berlangsung.

Polisi mengatakan bahwa apartemen itu dihuni oleh keluarga Najib, namun mereka menolak menyebutkan identitasnya.