Liputan6.com, Jakarta - Terkait serangkaian serangan bom Surabaya, sejumlah tokoh dunia menyampaikan rasa belasungkawa atas kejadian tersebut.
Salah satunya adalah Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono. Lewat sebuah pernyataan, Menlu Taro Kono menyampaikan ucapan simpatinya kepada Menlu RI Retno Marsudi.
"Pada tanggal 13 Mei 2018 pagi, kami mendapat kabar telah terjadi peledakan bom di beberapa lokasi di Surabaya yang mengakibatkan sejumlah korban meninggal dan luka-luka," ujar Menlu Taro Kono seperti dinyatakan dalam rilis Kedutaan Besar Jepang di Indonesia yang diterima oleh Liputan6.com, Senin (14/5/2018).
Advertisement
Baca Juga
"Saya merasa terkejut dan sangat marah. Teror serta tindakan tirani semacam ini dengan alasan apapun tidak dapat dimaafkan," tambahnya.
Melalui pernyataan itu pula Menlu Jepang mengutuk keras tragedi bom Surabaya. Tak lupa, Menlu Taro menyampaikan rasa prihatin pada pihak keluarga korban.
"Kami menyampaikan belangsungkawa kepada para korban meninggal serta keluarga mereka, juga simpati mendalam kepada seluruh korban luka yang saat ini dalam perawatan di rumah sakit," ujar Menlu Taro Kono.
"Sekaligus kami menyampaikan rasa solidaritas kepada pemerintah Indonesia terutama kepada seluruh rakyat atas serangan bom Surabaya," tegasnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Paus Fransiskus Kirim Doa untuk Korban Bom Surabaya
Selain Menteri Luar Negeri Jepang, tokoh dunia lainnya yang turut menyampaikan rasa empatinya terhadap kasus serangan bom di Surabaya adalah Paus Fransiskus.
Dikutip dari Vatican News, sebuah rekaman video yang beredar di Facebook, menunjukkan pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu menyampaikan doa khusus kepada para korban.
Dalam sambutannya di sela-sela misa mingguan Regina Coeli di Lapangan St Peter's, Paus Fransiskus mengatakan dia berharap para korban bom Surabaya selalu berada dalam tangan Tuhan, begitupun dengan orang-orang yang mereka cintai.
"Bersama-sama," katanya. "Marilah kita menyebut Tuhan yang damai, agar Dia dapat membawa tindakan kekerasan ini berakhir, dan bahwa di dalam hati semua, semoga ditemukan ruang untuk menghargai perasaan, bukan kebencian dan kekerasan, tetapi rekonsiliasi dan persaudaraan."
Apa yang disampaikan oleh Paus Fransiskus terhadap tragedi bom Surabaya itu dikaitkan dengan Doa Angelus, yang selalu dipanjatkan sebagai harapan terhadap perdamaian.
Advertisement