Liputan6.com, Jakarta - Selama ini kita mengenal kasus keracunan makanan hingga memicu kematian disebabkan oleh penganan yang sudah basi. Namun, ternyata tak melulu itu penyebab.
Salah satu pemicu keracunan mematikan, boleh jadi kandungan berbahaya yang terkandung di dalam makanan tertentu.
Â
Advertisement
Baca Juga
Seperti dikutip dari laman Listverse.com, Selasa (15/5/2018), berikut 6 makanan yang punya kandungan berbahaya dan mampu membuat seseorang keracunan hingga kematian:
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Almond
Kacang berbentuk lonjong berwarna kecokelatan itu dikenal akan kelezatan dan manfaatnya, baik untuk kesehatan maupun kecantikan.
Namun, Anda harus mewaspadai jenis almond pahit. Ternyata varietas tersebut mengandung hidrogen sianida dengan jumlah yang besar.
Hanya dengan mengonsumsi 7 hingga 10 almond pahit mentah, dapat mengakibatkan beberapa masalah kesehatan bagi orang dewasa, dan bisa mematikan jika dikonsumsi oleh anak-anak.
Advertisement
2. Kentang Hijau
Kentang merupakan salah satu bahan makanan yang dekat dengan kehidupan kita. Selain rasanya enak, makanan yang berasal dari umbi-umbian itu juga dikenal akan manfaatnya untuk kesehatan dan kecantikan.
Namun, kentang yang berusia muda dan masih berwarna hijau memiliki zat racun glycoalkaloids. Zat ini biasanya ditemukan di bunga kecubung, juga ditemukan di dalam daun, batang, dan kecambah kentang.
Zat tersebut dapat terbentuk bila membiarkan kentang dalam waktu yang terlalu lama, terutama jika terpapar cahaya.
Mengonsumsi glycoalkaloids dapat menyebabkan kram, diare, pusing, atau bahkan koma dan kematian. Hanya dengan mengonsumsi tiga sampai enam miligram zat tersebut, dapat mengakibatkan hal fatal.
Pada tahun 1899, 56 tentara Jerman mengalami gejala keracunan solanin yang mengakibatkan diare akut, sakit kepala parah, koma, dan berujung pada kematian.
Seorang manusia bisa mati terbunuh jika mengonsumsi satu pon kentang hijau beracun.
Â
3. Singkong
Singkong kayu juga mengandung zat berbahaya yang dapat mengancam keselamatan nyawa. Zat tersebut adalah sianida yang dapat cepat bereaksi dan membunuh.
Namun, tak semua singkong kayu itu beracun. Ada jenis-jenis tertentu, contohnya, singkong tahunan yang baru menghasilkan umbi setelah beberapa tahun.
Apabila buah itu dikonsumsi maka beracun. Untuk menghilangkan racun Anda harus merendamnya. Itupun tak menjadi jaminan.
Â
Advertisement
4. Mangga
Mangga adalah bagian dari genus Anacardiaceae. Kelompok buah-buahan yang masuk dalam genus itu dikenal memiliki lapisan buah yang tebal dan biji di bagian tengah.
Biasanya, buah-buahan yang tergolong dalam genus Anacardiaceae akan menghasilkan zat yang dikenal sebagai urushiol -- zat putih dan lengket dari buah mangga.
Alergi terhadap urushiol biasanya dialami oleh sebagian orang. Biasanya, mereka yang terkena alergi akan mengalami kulit ruam atau melepuh.
Semetara itu, mereka yang mengalami hipersensitivitas -- sensitifnya respon imun -- tak hanya berurusan pada ruam saja melainkan syok anafilaksis yaitu suatu reaksi alergi yang dapat menyebabkan kehilangan kesadaran atau bahkan kematian.
Â
5. Biji Ceri
Ceri adalah buah-buahan yang tergolong sebagai anggota Prunus -- genus dari pohon dan semak-semak.
Meski punya rasa yang manis, ada bahaya yang mengintai di balik buah nan cantik ini. Sama halnya seperti buah apel. Kandungan sianida ternyata juga dapat ditemukan di dalam buah ceri.
Biji dari buah ceri mengandung komponen cyanogenic yang mengeluarkan hydrogen cyanide. Satu buah ceri mengandung 0,17 gram sianida di dalam bijinya.
Maka dari itu, sangat disarankan untuk tak mengunyah biji yang sudah terlanjur berada di dalam mulut.
Â
Advertisement
6. Tuna
Tuna adalah salah satu jenis ikan yang dagingnya kaya akan protein yang baik untuk tubuh. Ikan jenis ini paling enak dijadikan sushi -- makanan khas Jepang yang sudah terkenal dimana-mana.
Mengonsumsi tuna bagi anak dan ibu hamil sangatlah baik. Namun, Anda patut berhati-hati.
Pasalnya, ada saja ikan tuna yang mengandung zat-zat berbahaya. Laut yang tercemar zat merkuri dapat membahayakan ekosistemnya, terutama ikan.
Maka dari itu Anda patut berhati-hati saat membeli ikan tuna.