Liputan6.com, Chechnya - Seorang wanita asal Rusia yang mengklaim diri sebagai orang tertua di dunia, tengah menyambut hari ulang tahun ke-129 pada Juni mendatang. Namun, diberi umur panjang tak serta merta membuat dirinya bahagia.
Dikutip dari laman Daily Mail, Kamis (17/5/2018), Koku Istambulova yang berasal dari Chechnya mengatakan bahwa ia menyesal sudah hidup lebih dari satu abad. Sebab rasa bosan terus melanda hari-harinya, seperti tak ada gairah hidup.
Baca Juga
Istambulova menyebut, rahasia umur panjangnya karena selalu menjaga pola makan. Ia menghindari daging dan menggantinya dengan susu yang difermentasi.
Advertisement
Jika merujuk pada identitasnya yang ada di paspor, Istambulova lahir pada 1 Juni 1889. Apabila benar, itu berarti Istambulova sudah berusia 27 tahun ketika Revolusi Rusia menggulingkan Tsar Nicholas II.
Istambulova masih ingat saat sebuah tank Nazi yang amat menakutkan melewati rumah keluarganya. Kala itu Perang Dunia II sedang berkobar.
Hidupnya terbilang sulit. Kala itu, ia dan seluruh warga di Chechnya sempat diusir oleh rezim Stalin setelah dituduh berkomplot dengan Nazi.
Saat ditanya mengapa ia bisa hidup lama, Istambulova hanya mengatakan, "Itu kehendak Tuhan. Saya tidak melakukan apa-apa agar berumur panjang."
"Saya melihat ada orang-orang yang berolahraga dengan tekun, makan sesuatu yang istimewa agar dapat berumur panjang. Jujur saya menyesal karena sudah hidup hampir 129 tahun," ujar nenek asal Rusia tersebut.
"Sebab, saya belum memiliki satu hari yang membuat bahagia dalam hidup. Setiap hari saya selalu bekerja keras dan menggali kebun," tambahnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sempat Beberapa Kali Kehilangan Anak
"Aku sangat lelah. Panjang umur bukanlah karunia Tuhan bagi saya. Ini adalah sebuah hukuman," jelas Istambulova.
Nenek Istambulova mengaku bahwa ia masih bisa berjalan dan mengambil makan sendiri. Tetapi, daya penglihatannya sudah sangat terganggu.
Selama hidup hampir 129 tahun, nenek Istambulova sempat kehilangan beberapa anak, termasuk seorang putra yang meninggal di usia enam tahun.
"Saya sempat dideportasi ke Kazakhstan. Hidup di sana adalah masa-masa yang paling sulit.
"Ketika hidup dipengasingan, kami merasa bahwa ada banyak orang Kazakhstan yang membenci kami," tambahnya.
Kini, hidupnya dihabiskan tinggal di rumah dan berdiam diri saja. Kebosanan terus melanda nenek Istambulova meski hari ulang tahun ke-129 sudah di depan mata.
Advertisement