Liputan6.com, Kuala Lumpur - Banyak yang menyamakan istri eks Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Rosmah Mansor dengan Imelda Marcos.
Pada 1986 lalu, demonstran yang menyerbu Istana Malacanang dilaporkan tercengang saat menemukan 2.700 pasang sepatu di lemari milik Imelda Marcos. Ada merek keluaran Gucci, Charles Jourdan, Christian Dior, Ferragamo, Chanel, Bally, juga Prada.
Advertisement
Baca Juga
"Mereka menyisir lemari-lemariku, mencari keberadaan kerangka manusia. Tapi, syukurlah, yang mereka temukan adalah sepatu. Sepatu-sepatu yang cantik," kata istri mantan Presiden Filipina, Ferdinand Marcos itu saat membuka museum yang memajang sebagian koleksinya, seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (18/5/2018).
Dan kini, giliran polisi yang menggeledah enam properti terkait Najib Razak, dibuat ternganga melihat koleksi barang mewah diduga milik Rosmah Mansor.
Imelda: I have 1,060 pairs of shoes in my closet.Rosmah: Hold my Birkin.. pic.twitter.com/DA0FhZx1RC
— Patrick™ (@patricklsk) 18 Mei 2018
Ditemukan puluhan tas mewah keluaran Chanel, Gucci, Prada, Piana Clerico, Versace, Oscar De La Renta, Michael Kors, Valentino, dan Loewe di kediaman Najib Razak di Jalan Langgak Duta No. 11, Taman Duta, Kuala Lumpur.
Keberadaan tas-tas itu menyebar, dari ruang penyimpanan hingga surau.
Sejumlah uang dan jam-jam tangan mahal merek Patek Philippe, Richard Mille, serta Rolex ditemukan di kamar putra Najib Razak, plus sejumlah uang dalam ringgit Malaysia dan rupee Sri Lanka.
Sementara penggeledahan di Pavilion Residences, di mana keluarga Najib Razak menjadi pemilik dua unit apartemen, para penyidik menyita 284 kotak oranye berisi tas mewah diduga Hermes. Ada label bertuliskan jenis tas dan nama-nama diduga pihak pemberi.
Dalam gambar yang diambil Malay Mail, ada kotak yang memuat label bertuliskan 'H-bag Fuschia Pink Croco Skin Hermes'. Ada juga kotak dengan label 'Fushia Pink Croco Skin Hermes w / Diamante'.
Tak hanya itu, penyelidik juga membawa keluar 72 koper berisi perhiasan, uang tunai dari berbagai denominasi, jam tangan mahal, dan barang-barang berharga lainnya. Butuh lima truk untuk mengangkutnya!
Seperti dikutip dari todayonline.com, penggeledahan pada Kamis malam 17 Mei 2018 akan membuktikan apakah Rosmah Mansor adalah pemilik 'diamond-encrusted fuchsia pink crocodile Hermes Birkin' yang tersohor.
Pada 2015, tas mewah itu dijual dalam lelang di Christie’s International Plc, Hong Kong. Harga jualnya bernilai fantastis, yakni US$ 223 ribu atau saat ini setara Rp 3,159 miliar.
Menurut Telegraph, 10 tas termahal yang terjual dalam pelelangan itu dibeli oleh pembeli rahasia dari Asia.
Tak lama setelah kabar soal lelang itu muncul, foto Rosmah Mansor dengan tas serupa beredar di media sosial, memicu rumor bahwa ia adalah pemiliknya. Namun, kabar tersebut dibantah pihak istri Najib Razak itu.
Belum semua barang mewah koleksi keluarga Najib Razak dikuak ke publik. Pun dengan nilainya.
Direktur Bukit Aman Commercial Criminal Investigation Department (CID), Amar Singh mengatakan, pihaknya masih harus menaksir nilai barang satu-persatu sebelum memastikan nilai totalnya.
"Nilai total dari barang-barang tersebut belum bisa ditentukan saat ini," kata Singh seperti dikutip dari Straits Times, Jumat malam. Namun, ia menambahkan, "Nilai perhiasannya agak besar."
Sejauh ini belum ada komentar dari Najib Razak maupun Rosmah Mansor terkait temuan barang-barang mewah tersebut.
Penggeledahan yang dilakukan polisi terkait dengan skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Sebelumnya, Departemen Kehakiman AS mengatakan, duit sebesar US$ 4,5 miliar dijarah dari dana investasi 1MBD oleh rekanan perdana menteri antara 2009 dan 2014, termasuk US$ 700 juta yang mendarat di rekening bank Najib.
"Mereka memperlakukan dana publik sebagai rekening bank pribadi," kata Jaksa Agung AS, Loretta Lynch pada konferensi pers Juli 2016 lalu.
Departemen Kehakiman di Amerika Serikat, dalam penyelidikan, juga menemukan petunjuk bahwa Rosmah Mansor diduga membeli sebuah berlian pink dengan dana 1MDB. Nilainya tak main-main, yakni US$ 23 juta atau kini setara dengan Rp 325,6 miliar.
Saksikan video menarik berikut ini:
Sosok Kontroversial Bernama Rosmah Mansor
"Aku benci Rosmah," teriak seorang demonstran yang berusaha mencegat kepergian Najib Razak dan istrinya di Bandara Subang Jaya, Sabtu (12/5/2018). Kala itu pasangan tersebut dikabarkan hendak bertolak ke Indonesia dengan pesawat pribadi.
Tak hanya itu. Pada final bulu tangkis Malaysian Open pada 10 April 2016, di mana Rosmah hadir sebagai pelindung Asosiasi Bulutangkis Malaysia, sejumlah penonton berteriak dengan nada mencemooh ketika namanya dipanggil untuk menyerahkan hadiah.
Rosmah Mansor memang bukan sosok populer untuk rakyat Malaysia. Ia dinilai angkuh. Kegemarannya belanja barang mewah juga bikin warga Negeri Jiran mengelus dada.
Uang yang diduga dihabiskannya belanja tak sebanding dengan gaji Najib Razak sebagai perdana menteri yang jumlahnya sekitar 22.826,65 ringgit sebulan atau Rp 81.249.504 per bulan.
Kala suaminya masih berkuasa, Rosmah tak ragu memamerkan tas mewah, jam mahal, atau perhiasannya yang bernilai selangit.
Pada 2015, Rosmah Mansour pernah bikin kontroversi gara-gara keluhannya soal mahalnya biaya penata rambut dan penjahit yang dipanggil ke rumahnya.
Ia mengaku harus mengeluarkan uang 1.200 ringgit atau Rp 4,2 juta untuk mengecat rambut dan 500 ringgit atau 1,7 juta untuk menjahitkan baju.
"Untuk mereka yang mampu, tak masalah. Tapi bagaimana dengan ibu rumah tangga seperti kita yang tak punya penghasilan," kata dia, seperti dikutip dari asiancorrespondent.com.
Tak ayal, pernyataannya tersebut bikin marah warga Malaysia. Sebab, kala itu, upah minimum perbulan di negeri jiran hanyalah 900 ringgit atau Rp 3,2 juta.
Haih Rosmah.. Rm1200 for a haircut? There's no need to make such statement la. Most earn less than that monthly. Bad PR betul
— Izat Mazni (@izatmazni) 23 Februari 2015
Dukun hingga Operasi Plastik
Tak hanya kebiasaannya belanja barang mewah, beredar desas-desus di kalangan warga Malaysia bahwa Rosmah Mansor kerap menggunakan dukun atau bomoh -- dalam Bahasa Malaysia.
Azrene Ahmad, anak kandung Rosmah Mansor dari suami pertamanya, Abdul Aziz Nong Chik, mengaku menyaksikan bomoh, ahli sihir, sampai dokter estetika sering mendatangi rumah Najib.
"...Kebanyakan untuk mendapatkan kekuasaan atas rekan dan keluarga mereka," tulis dia dalam akun Facebooknya.
Soal dokter estetika yang juga disinggung Azrene, perubahan wajah Rosmah Mansor dari tahun ke tahun sudah lama jadi bahan spekulasi warga Malaysia. Ia diduga mengubah wajah aslinya lewat operasi plastik.
Namun, Rosmah Mansor kerap membantah dugaan tersebut.
Suami Azrene, Fazley Yaakob dalam akun Instragramnya juga mengaku, Rosmah Mansor tak menyetujui pernikahannya atas nasihat bomoh.
Alasannya, keluarga Fazley religius. 'Kekuatan' Rosmah tak bisa menjangkau mereka.
"Setiap anak laki-laki yang lahir dari pernikahan keduanya, akan melemahkan kekuatan Anda," kata Fazley, menirukan apa yang diklaimnya sebagai nasihat bomoh.
Tiga putra dan satu putri dihasilkan dari perkawinan Azrene dan Fazley Yaakob yang telah 11 tahun dibina.
Meski bicara blak-blakan di media sosial, dalam wawancara dengan Star Online, Fazley Yaakob mengaku tak membenci Rosmah Mansor.
"Istriku dan aku tak pernah menyimpan kebencian. Sebagai putri dan menantu, bagaimanapun dia adalah ibu mertuaku dan ibu kandung dari istriku," kata dia.
Pria 40 tahun itu mengaku masih berharap, suatu saat nanti Rosmah Mansor akan membuka hati bagi keluarganya.
Advertisement
Warga Negeri Jiran Tak Kaget
Ketika media terus memberitakan perkembangan kasus Najib Razak dan 'harta karun' yang tersimpan di enam properti diduga miliknya, para warganet sibuk membahas soal apa gerangan yang memicu kejatuhan mantan perdana menteri itu.
Seperti dikutip dari aliran.com, mayoritas menilai, skandal 1MDB yang bertanggung jawab melengserkan Najib dari kekuasaan. Lainnya menyebut-nyebut soal 'hantu' Altantuya.
Altantuya Shaariibuu adalah model asal Mongolia yang dibunuh di Malaysia pada tahun 2006.
Penyelidikan mengungkap, korban ditembak dua kali sebelum diledakkan dengan bahan peledak C-4 untuk menghilangkan jejaknya.
Kasus pembunuhan Altantuya menjadi salah satu skandal yang mengejutkan di Malaysia. Pasalnya, kasus ini diduga kuat diselimuti teori konspirasi politik.
Pembunuhan Altantuya konon memicu kejatuhan Najib. Ada juga yang menduga-duga, kekuatan tak kasat mata di kubu Perdana Menteri ke-6 Malaysia itu sudah luntur.
Dan tentu saja, banyak yang menganggap Najib Razak sebagai sosok pemimpin yang korup -- yang diperburuk dengan kebisaan istrinya yang gemar memamerkan barang mewah.
Saat dihubungi, Wai Weng Hew, peneliti dari Institute of Malaysian and International Studies (IKMAS), Universiti Kebangsaan Malaysia mengatakan, temuan barang mewah di sejumlah properti milik Najib Razak mengonfirmasi dugaan sebagian besar rakyat Negeri Jiran.
"Sebagian dari kami sudah berspekulasi tentang eksistensi barang-barang semacam itu yang mungkin menjadi salah satu harta Najib atau Rosmah," kata Wai Weng Hew saat dihubungi Liputan6.com, Jumat 18 Mei 2018.
"Apalagi Rosmah sering tampil dengan tas-tas dan cincinnya itu setiap tampil di muka umum, jadi penyitaan itu bukan hal yang begitu mengejutkan," tambahnya.
Dia menambahkan, Rosmah juga sering jadi bahan pergunjingan warga Malaysia karena diduga sering berbelanja mewah ke luar negeri. "Jadi temuan-temuan itu mengonfirmasi desas-desus tersebut dengan sendirinya," lanjut Wai Weng Hew.
Meski demikian, ia mengaku terkejut dengan keberadaan harta sebanyak itu di rumah Najib.
"Saya sendiri cukup terkejut dengan jumlah barang-barang itu yang mencapai ratusan yang ditemukan dari dua tempat saja," tambah dia.
Wai Weng Hew juga menjelaskan bahwa benda-benda yang disita itu mungkin memiliki keterkaitan tersendiri dengan kasus skandal mega korupsi 1MDB.
"Meski Rosmah tak aktif secara politik, temuan tersebut mungkin menunjukkan adanya keterkaitan antara dia dengan skandal 1MDB. Tapi, untuk urusan pidana apa yang akan dijatuhkan kepadanya, kita belum tahu, karena masih menunggu penyelidikan polisi," tambahnya.
"Prediksi saya, mau sekeras apapun Rosmah membantah, dia dan Najib pasti akan diperiksa oleh kepolisian terkait barang sitaan tersebut, yang mungkin akan menyeretnya (Rosmah) dalam dugaan investigasi skandal 1MBDB," lanjut analis dari Institute of Malaysian and International Studies (IKMAS) itu.
Lebih lanjut, Wai Weng Hew mengatakan bahwa temuan itu akan semakin memperburuk citra Najib Razak di mata rakyat Negeri Jiran.
Awaknya, ketidaksukaan warga tak diarahkan pada pribadi Najib Razak. "Tapi, tak suka pada bagaimana korupsi yang marak terjadi pada masanya dan sulit diberantas," tambah dia.
Namun, cara Rosmah Mansor mengumbar kemewahan mengubah persepsi itu menjadi sebuah ketidaksukaan pribadi. "Ia mengumbar kekayaan ketika biaya hidup di Malaysia sedang tinggi dan sebagian masyarakat terdampak oleh hal itu," kata Wai Weng Hew.
Belakangan Rosmah Mansor sering absen dari muka publik, sejak Pemilu Malaysia 2018 berlangsung.
Wai Weng Hew menambahkan, Pemilu Malaysia 2018 menjadi titik tonggak tersendiri bagi rekam jejak Najib Razak dan dinamika politik di Malaysia.
"Perubahan dimulai usai pemilu berakhir. Mahathir (Mohamad) menang, Najib kalah, Anwar (Ibrahim) bebas, dan kini Najib semakin terseret dalam arus 1MBDB," katanya.
"Saya harap semua ini membawa hasil positif bagi Malaysia. Tapi kita perlu waspada juga. Mahathir punya rekam jejak negatif saat terakhir kali menjabat sebagai perdana menteri. Ia juga pernah didera tuduhan korupsi tahun 1980-1990-an. Jadi, ke depan akan banyak kemungkinan. Tapi saya harap positif, meski harus berhati-hati," tambahnya.
Najib Razak Akan Diperiksa
Komisi Antikorupsi Malaysia atau Malaysian Anti-Corruption Commission (MACC) akan meminta keterangan Najib Razak pada Selasa 22 Mei 2018.
Seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat malam (18/5/2018), komisi dikabarkan telah menemukan bukti bahwa uang sekitar US$ 10,6 juta ditransfer dari bekas anak perusahaan 1MDB, SRC International, ke rekening milik Najib.
Pemanggilan terhadap Najib dibenarkan oleh dua sumber berbeda.
Najib Razak telah berulang kali membantah keterlibatannya dalam skandal 1MDB. Terkait kabar pemeriksaan, pengacaranya, Harpal Singh Grewal belum berkomentar.