Liputan6.com, Washington DC - Hilangnya Amelia Earhart menjadi salah satu misteri terbesar di dunia penerbangan yang belum terpecahkan hingga kini.
Pada 20 Mei 1932, ia memulai ekspedisi penerbangan keliling dunia dari Newfoundland, Kanada dan mendarat 15 jam kemudian di Irlandia.
Sebelumnya, Earhart telah mencetak prestasi sebagai perempuan pertama sekaligus manusia kedua yang berhasil terbang solo melintasi Samudra Atlantik. Itu mengapa, perjalanannya keliling dunia sendirian menarik perhatian banyak orang. Pada eranya, ia menjadi selebritas.
Advertisement
Baca Juga
Namun, ekspedisi itu tak pernah selesai. Amelia Earhart menghilang pada 1937. Hingga kini teka-teki keberadaannya belum terpecahkan.Â
Ada sejumlah hipotesis tentang nasib sang penerbang. Pertama, ia diduga jatuh dan tenggelam.
Sementara, dugaan lain menyebut, Amelia Earhart berakhir di Pulau Gardner atau yang sekarang bernama Nikumaroro.
Hipotesis kedua didukung penelitian yang dilakukan The International Group for Historic Aircraft Recovery (TIGHAR).
TIGHAR mendapatkan informasi bahwa pada tahun 1940, Gerald Gallagher, seorang kolonel Britania Raya, yang memiliki lisensi pilot, mengirim pesan.
Ia menemukan sebuah kerangka, bersama dengan kotak tua di bawah pohon di sisi tengara Pulau Gardner yang tak berpenghuni.
Gerald Gallagher diperintahkan untuk mengirim jasad tersebut ke Fiji dan pada tahun 1941 dilakukan pemeriksaan detail tulang tersebut.
Hasilnya, tulang tersebut diyakini milik seorang laki-laki. Namun, pada 1998, sebuah analisis data pengukuran oleh ahli antropologi menemukan hal berbeda.
Analisis tersebut menyatakan kerangka tersebut milik seorang wanita asal "Eropa Utara yang bertubuh tinggi dan berkulit putih." Sayangnya, kerangka tersebut sudah lama hilang di Fiji.
TIGHAR juga menemukan sejumlah artefak yang diduga berasal dari pesawat Electra yang dipiloti Amelia Earhart.
Belakangan, selembar foto yang ditemukan di US National Archives memicu spekulasi lain: perempuan pemberani itu selamat dalam pendaratan di Kepulauan Marshall, tapi kemudian ditangkap oleh pihak Jepang.
Dalam acara bertajuk "Amelia Earhart: The Lost Evidence" di History Channel, pada foto terlihat seorang wanita yang tampak seperti Amelia Earhart dan seorang pria yang tampak seperti kopilotnya, Fred Noonan.Â
Foto itu menunjukkan seorang wanita berambut pendek, amat mirip dengan potongan rambut Amelia Earhart, sedang duduk di suatu dermaga dengan punggung menghadap ke kamera.
Seorang pria yang tampak seperti Noonan terlihat berdiri dalam jarak dekat di belakang wanita tersebut.
Kent Gibson, seorang pakar pengenalan wajah, mempelajari foto itu. Dalam tayangan History Channel tersebut ia mengatakan bahwa foto itu adalah "bukti yang amat meyakinkan" tentang Noonan.
Ia menjabarkannya, "Garis rambutnya menjadi ciri yang paling khas. Hidungnya juga amat mancung."
Â
Â
Â
Meninggal dalam Tahanan Jepang?
Dalam acara tersebut ditampilkan mantan Asisten Direktur Eksekutif FBI, Shawn Henry.
Ia mengaku pernah menyelidiki bukti yang mendukung teori bahwa Earhart melakukan pendaratan darurat di Kepulauan Marshall dan kemudian meninggal dunia dalam tahanan Jepang di Pulau Saipan.
Foto yang menghebohkan tersebut diduga diambil oleh seseorang yang melakukan mata-mata terhadap pihak Jepang untuk kepentingan Amerika Serikat (AS), demikian menurut tayangan di History Channel.
Acara itu mengedepankan bukti tambahan, termasuk bagian-bagian pesawat yang ditemukan di Kepulauan Marshall yang mirip yang diterbangkan Earhart pada 1937.
Tampil juga seorang saksi yang mengaku telah melihat Earhart dan Noonan setelah mereka disebut-sebut tewas.
Sementara, pihak berwenang Jepang mengatakan kepada NBC bahwa tidak ada catatan yang menunjukkan Earhart pernah berada dalam tahanan pihaknya.
Selain misteri hilangnya Amelia Earhart, sejumlah peristiwa bersejarah juga terjadi pada tanggal 20 Mei.Â
Pada 1883, Gunung Krakatau mulai meletus, yang kemudian menyebabkan kehancurannya tiga bulan kemudian.
Sementara, pada 2002, Timor Timur menjadi negara Timor Leste setelah resmi lepas dari Indonesia tahun 1999.
Advertisement