Liputan6.com, Kongo - Tiga kasus baru infeksi virus ebola ditemukan di Republik Demokratik Kongo. Demikian disampaikan Menteri Kesehatan negara itu.
Menteri Kesehatan Oly Ilunga mengatakan, pada Jumat, 18Â Mei 2018 malam waktu setempat, bahwa pemerintah membenarkan adanya penderita baru virus yang sering mematikan itu di Kota Mbandaka yang berpenduduk 1,2 juta orang.
Baca Juga
Beberapa hari sebelumnya, dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (20/5/2018), seorang warga kota itu dipastikan terjangkit virus ebola.
Advertisement
Organisasi Kesehatan Dunia PBB memutuskan untuk tidak mengumumkan keadaan darurat kesehatan internasional, tetapi mengatakan kemungkinan penularan virus ebola dalam negara tersebut sangat tinggi.
WHO mengatakan, ada juga risiko yang tinggi penyebarannya ke negara-negara tetangga. Namun, ia mengatakan sebaiknya jangan diberlakukan pembatasan perjalanan atau perdagangan di kawasan itu.
Vaksin eksperimen yang baru diperkirakan akan digunakan mulai awal pekan depan. Vaksin itu manjur dalam wabah di Afrika Barat beberapa tahun yang lalu.
Sejauh ini sudah ada 4 ribu dosis di Republik Demokratik Kongo dan pengiriman tambahan sedang dalam perjalanan. Para pejabat kesehatan setempat menghadapi kesulitan menjaga vaksin itu tetap dingin karena infrastruktur yang tidak memadai.
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Â
Korban Meninggal
Â
Kementerian kesehatan Kongo mengumumkan meninggalnya satu orang penderita ebola pada Minggu 20Â Mei, yang menjadikan 26 orang jumlah yang meninggal akibat wabah maut Ebola di Provinsi Equateur, bagian barat-laut negara tersebut.
Sebanyak 46 kasus demam berdarah telah dilaporkan dalam wabah yang sedang terjadi; 21 kasus ebola sudah dipastikan, 21 kemungkinan dan empat dicurigai kasus ebola.
Sementara itu, tiga kasus baru virus ebola telah dikukuhkan di Republik Demokrasi Kongo, demikian menurut Kementerian Kesehatan negara itu dalam pengumuman terbaru.
Presiden Joseph Kabila dan kabinetnya memutuskan pada Sabtu, 19 Mei untuk meningkatkan dana penanganan darurat Ebola menjadi lebih dari US$ 4 juta.
Advertisement