Sukses

Ditendang dan Dipukuli, Wali Kota di Yunani Dilarikan ke RS

Sejumlah orang memukuli dan menendang wali kota di kota terbesar kedua Yunani, Thessaloniki.

Liputan6.com, Thessaloniki - Wali kota di kota terbesar kedua Yunani, Thessaloniki, dipukuli belasan orang. Pihak berwenang mengatakan, saat ini beliau telah dirawat di rumah sakit.

Seperti dikutip dari BBC, Minggu (20/5/2018), kepala Yiannis Boutaris ditendang dan kakinya dipukuli dengan botol oleh sekelompok nasionalis yang marah atas penampilannya di sebuah acara peringatan.

Wali kota yang dikenal karena pandangan anti-nasionalisnya itu menghadiri upacara peringatan pembunuhan etnis Yunani oleh orang-orang Turki di Perang Dunia Pertama.

Para politisi Yunani kemudian mengutuk serangan itu.

"Belasan orang mendekati Boutaris dan meminta dia meninggalkan upacara penaikan bendera di Thessaloniki pada Sabtu, 19 Mei 2018 waktu setempat dalam peringatan 'Pontic Genocide' di Yunani," kata Ketua Dewan Kota Thessaloniki, Calypso Goula.

Goula, yang juga menghadiri acara tersebut, menjelaskan bahwa ia melihat beberapa pria melemparkan botol ke Boutaris dan menendang kepala wali kota di kepala dan kaki setelah dia terjatuh.

"Itu adalah mimpi buruk. Ada beberapa orang yang menyerang saya. Mereka memukul saya di mana-mana," kata Boutaris, seperti dikutip situs Greek Reporter.

Saat terjadi serangan, para asisten wali kota membantu untuk menyingkirkan para penyerang lalu membawanya ke rumah sakit tempat ia dirawat semalam.

Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras, dalam sebuah pernyataan, menyebut para penyerang sebagai "pengganggu sayap kanan yang harus menghadapi konsekuensi dari tindakan yang telah diperbuat".

Partai Syriza yang berkuasa di sayap kiri Yunani menggambarkannya sebagai "upaya fasis yang menargetkan dan mengintimidasi" wali kota.

Partai oposisi utama, New Democracy, juga mengutuk serangan itu dan meminta para pelakunya untuk segera ditangkap.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

2 dari 2 halaman

Penyerangan Lain

Insiden penyerangan juga pernah dialami oleh Presiden Jerman Christian Wulff pada 2011 lalu. Ia dilempari telur oleh seorang penyerang tak dikenal.

Kendati demikian, ia hanya mengatakan itulah risiko yang harus diterima karena terjun langsung ke masyarakat.

Wulff saat itu baru saja tiba di bagian barat Kota Wiesbaden. Tiba-tiba, seorang pria di antara kerumunan orang mulai melempar telur ke arahnya.

"Pakaian Presiden Federal sangat kotor," kata pihak berwenang. "Presiden sendiri juga baik-baik saja," tuturnya seperti dilansir AFP.

Sementara, Presiden Wulff mengatakan kepada wartawan bahwa dirinya memang meminta agar langkah-langkah keamanan dibuat selonggar mungkin. "Saya ingin memiliki kontak langsung dengan warga saya," kata Wulff. "Itu juga berarti harus siap dengan lemparan telur seperti saat ini."

Wulff didampingi oleh Perdana Menteri Negara Bagian Hesse Volker Bouffier, yang juga terkena lemparan telur.

Polisi akhirnya membekuk penyerang tersebut yang masih memegang telur setelah disergap dan dibawa ke penjara. Kemudian, ia tampil dalam jaket segar dan berpose untuk berfoto dengan sebuah kelompok yang menghadiri Hari Perempuan di parlemen negara.

Tak semua politisi Jerman berhasil mengabaikan serangan tersebut dengan tenang. Sebelumnya, Kanselir Helmut Kohl juga pernah dilempar demonstran dengan telur, tomat, dan cat di kota wilayah timur Halle pada 1991 silam.

Ketika itu, pemimpin Jerman tersebut marah dan mencoba mengejar para penyerang. Staf dan tim keamanan kemudian mencegahnya keluar dari kerumunan.

Video Terkini