Liputan6.com, Washington DC - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence, telah memperingatkan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, untuk tidak "bermain api" dengan Presiden Donald Trump, saat mereka bertemu bulan depan.
"Ini akan menjadi kesalahan besar bagi Kim Jong-un untuk berpikir dia bisa mempermainkan Donald Trump," kata Pence, menurut kutipan wawancara yang dilakukan oleh stasiun televisi Fox News.
Dikutip dari BBC, Selasa (22/5/2018), Pence juga mengatakan Donald Trump bisa saja pergi dari KTT 12 Juni, jika Korea Utara menyalahi agenda yang telah disepakati.
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, Korut sempat mengancam akan keluar dari pertemuan itu, setelah muncul pernyataan kontroversial oleh Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, John Bolton.
Korea Utara marah karena Bolton menyebut agenda pertemuan dengan Donald Trump akan mengikuti "model Libya" untuk mendesak denuklirisasi.
Mantan pemimpin Libya, Moammar Khadafi, setuju dengan kekuatan Barat untuk membongkar program senjatanya pada 2003 lalu, dengan imbalan pencabutan sanksi. Namun, delapan tahun kemudian, ia dibunuh oleh pemberontak yang didukung Amerika Serikatdan sekutu.
Â
Simak video pilihan berikut:
Berpikir tentang Perdamaian
Sementara itu, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, berencana menemui Presiden Donald Trump di Washington DC pada hari ini, untuk membahas rencana KTT 12 Juni.
Meski tidak turut serta dalam pertemuan tersebut, beberapa pihak menyebut Korsel memiliki tanggung jawab moral sebagai penasihat bagi AS sebelum benar-benar bertemu dengan Korea Utara.
Sehari sebelumnya, Wapres Pence mengatakan ada tidak ada pernyataan Donald Trump yang menunujukkan ia akan pergi dari agenda Singapura.
"Menurut saya, Presiden Trump tidak berpikir tentang hubungan masyarakat (saat bertemu dengan Korea Utara), dia berpikir tentang perdamaian," kata Pence.
Namun, sebuah laporan yang dimuat di harian The New York Time edisi Minggu, 20 Mei 2018, mengungkapkan bahwa presiden AS telah meminta bantuan dan saran apakah dia perlu terus maju dengan KTT tersebut.
Pertemuan antara Kim Jong-un dan Donald Trump akan dilangsungkan di Singapura pada 12 Juni mendatang.
Advertisement