Liputan6.com, Atlanta - Tiga orang wanita kulit hitam di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat mengklaim bahwa dirinya mendapat perlakuan tidak wajar dari petugas keamanan di sebuah restoran.
Ketiga wanita tersebut mengaku telah ditangkap dan ditahan di kantor polisi gara-gara menggunakan toilet terlalu lama.
Dikutip dari laman Indy100.com, Kamis (24/5/2018), atas perlakuan tersebut, Brittany Lucio, Asia'h Sharrell Epperson dan Erica Walker sedang mengajukan banding ke pengadilan Georgia, Amerika Serikat.
Advertisement
Baca Juga
Menurut pengakuan tiga wanita itu, mereka tiba di restoran sekitar pukul 22.00 malam waktu setempat karena salah satu dari mereka ingin menggunakan toilet. Sementara yang lain menunggu di tempat makan.
Tak lama, ada seorang petugas yang datang dan marah-marah sambil mengusir ketiganya.
"Aku sempat berteriak ketika salah seorang petugas memegang erat pergelangan tanganku," ujar Lucio.
Karena tidak mau pergi, Lucio kemudian memukul tepat di bagian mulut petugas itu. Namun, semakin dipukul petugas keamanan itu semakin menjadi. Petugas pun akhirnya menangkap tiga wanita itu dan dibawa ke kantor polisi.
Kasus ini menyita perhatian publik setelah rekaman pertengkaran di restoran tersebut beredar di media sosial.
Banyak netizen di Amerika Serikat yang mengecam penangkapan tanpa alasan yang jelas tersebut. Kini, masalah itu terus bergulir dan belum diketahui siapa yang harus bertanggung jawab atas masalah ini.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tak Beli Kopi di Starbucks, 2 Pria Kulit Hitam Ditangkap
Kasus serupa pernah terjadi pada April lalu. Dua pria kulit hitam ditangkap ketika sedang menunggu teman di salah satu gerai Starbucks di Philadelphia, AS. Insiden itu terekam kamera amatir yang kemudian beredar di media sosial dan viral.
Dalam video yang beredar, seperti dikutip dari BBC, terlihat polisi membawa kedua pria itu dalam kondisi diborgol. Mereka dituduh oleh pegawai Starbucks telah masuk tanpa izin.
Rekaman yang diunggah di Twitter itu kemudian banyak dibagikan ke Twitter. Lalu memicu tuduhan bahwa Starbucks bertindak rasis.
CEO Starbucks Kevin Johnson mengatakan "rasanya berat menonton video itu". Ia juga menyebut bahwa tindakan yang diambil untuk menangani kedua pria itu "salah".
"Dalam insiden yang terjadi pada Kamis 12 April malam, kedua pria itu didekati oleh manajer toko dan diminta untuk pergi setelah menggunakan toilet tanpa melakukan pembelian," kata polisi.
Sementara itu, menurut keterangan dari kedua pria itu, mereka menolak saat diminta pergi oleh pegawai Starbucks karena sedang menunggu teman.
Komisioner polisi Philadelphia Richard Ross mengatakan bahwa petugas melakukan penangkapan setelah menerima laporan dari karyawan Starbucks, yang menyebutkan bahwa kedua pria itu mengganggu dan masuk tanpa izin.
"Jika suatu perusahaan menelepon dan mereka mengatakan ada seseorang yang tak lagi diinginkan di sana, maka mereka (para petugas) memiliki kewajiban hukum untuk melaksanakan tugasnya," kata Ross.
Advertisement