Sukses

Dituduh Lecehkan Wanita Hamil, Pria Ini Dikeroyok hingga Tewas

Polisi yang tiba di lokasi kejadian langsung berupaya untuk membubarkan kerumunan warga dan menghentikan amukannya.

Liputan6.com, Soledad - Seorang pria di Bogota, Kolombia jadi amukan warga setelah dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan hamil dan seorang anak berusia empat tahun.

Dikutip dari laman Mirror.co.uk, Rabu (30/5/2018), insiden yang terjadi di kawasan Soledad, kota Bogota itu direkam oleh sejumlah orang dan sempat jadi bahan perbincangan banyak orang.

Saat dikeroyok, pria itu sempat mencoba untuk bangun. Namun, warga yang sudah kesal kembali menghajarnya hingga ia kembali tak berdaya.

Polisi yang tiba di lokasi kejadian langsung berupaya untuk membubarkan kerumunan warga dan menghentikan amukannya. Anggota kepolisian yang datang langsung menembakan sejumlah tembakan ke udara agar warga menghentikan aksinya.

Namun, jumlah polisi yang tiba tak sebanding dengan angka massa. Warga kembali menghiraukan imbauan polisi dan lanjut memukuli pelaku terduga pelecehan seksual dengan besi.

Untuk itu, polisi yang ada di lokasi kejadian kembali memanggil sejumlah anggotanya. Setelah tim petugas datang dalam jumlah besar, barulah warga membubarkan diri.

Pria yang sudah tergeletak di tanah dan bersimbah darah itu langsung dibawa ke rumah sakit. Namun sayang, setibanya di rumah sakit tim medis mengatakan bahwa pria itu sudah meninggal dunia.

Aksi pengeroyokan ini dilakukan oleh warga setelah ada seorang wanita yang telah dilecehkan oleh pria tersebut. Warga yang sudah kesal, terpaksa mengadili pria itu karena lambannya tindakan dari anggota kepolisian.

Pria yang sudah dinyatakan meninggal oleh dokter itu dituduh telah melakukan aksi pelecehan seksual pada sejumlah wanita. Biasanya pelaku membuntuti sejumlah wanita yang sudah hendak dijadikan korban.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Penolakan dari Keluarga Terduga Pemerkosaan

Mengetahui bahwa anaknya tewas akibat dikeroyok massa, keluarga dari pria itu tak terima. Mereka mengatakan bahwa tak cukup bukti untuk menuduh pria yang tak disebutkan namanya tersebut.

"Ia tak pantas tewas seperti itu. Perilaku warga tidak manusiawi. Mereka belum dapat membuktikan anak kami bersalah," ujar pihak keluarga.

Meski tak disebutkan siapa nama pelaku, namun ia dikatakan berprofesi sebagai petani yang baru saja pindah ke kawasan Soledad.