Sukses

PM Modi: Diaspora Membawa Nilai-Nilai Unik India di Indonesia

PM Narendra Modi mengimbau diaspora India menjadi agen persahabatan yang baik bagi masyarakat Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Isu diaspora menjadi salah satu bahasan utama dalam pidato Perdana Menteri India Narendra Modi, ketika memenuhi undangan India Club Jakarta -- sebuah komunitas masyarakat asal/keturunan India di Indonesia.

Acara yang bertempat di Plenary Hall Jakarta Convention Center pada Rabu (30/5/2018), dihadiri oleh hampir 700 orang, yang mayoritas merupakan warga negara India, dan keturunannya yang telah menetap puluhan tahun di Indonesia.

PM Narendra Modi tiba di lokasi acara pada sekitar pukul 16.24 WIB, dan disambut dengan sorak sorai hadirin yang juga mengelu-elukan namanya berulang kali.

Ia membuka pidato panjangnya dengan menyebut "saudara-saudaraku semua" kepada para warga India dan keturunannya yang hadir di lokasi acara.

"Biarpun beberapa dari Anda telah lama meninggalkan tanah kelahiran, dan menjadi bagian dari Indonesia yang kaya, kami di India akan selalu menerima Anda sebagai saudara dekat. Terima kasih telah membawa nama baik India di sini," ujar PM Modi.

Ia juga sedikit menyinggung sejarah penyebaran bangsa India ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia, pada puluhan hingga ratusan tahun silam.

Diakuinya dengan bangga, bahwa penyebaran tersebut membawa nilai-nilai unik India ke banyak tempat di dunia, dan turut membentuk budaya lokal yang khas.

"Saya tahu bahwa di Borneo (Kalimantan) terdapat jejak peninggalan sejarah kuno yang berkaitan erat dengan budaya India. Ini menunjukkan bahwa kami (india dan Indonesia) memiliki hubungan yang kuat, dan akan terus diperkuat hingga di masa depan," kata PM Modi.

"Kini, (masyarakat) India juga turut memberi kontribusi pada Indonesia melalui kerjasama di banyak bidang, seperti ekonomi, energi, infrastruktur, dan lain sebagainya. Kami (di India) juga bangga bisa bersama Indonesia membangun ekosistem yang bersinergi di perdamaian, ekonomi, dan pengembangan teknologi," lanjutnya.

Untuk itu, menurutnya, peran diaspora India sangatlah penting sebagai "agen persahabatan" dengan masyarakat Indonesia.

Di kesempatan yang sama, PM Modi mengumumkan kerja sama diplomatik terbaru dengan Indonesia, yakni mudahnya mendapat e-visa bagi warga negara Indonesia yang hendak berkunjung dalam jangka waktu lama ke India.

"Kami juga memberi kesempatan bebas berkunjung (bebas visa) selama 30 hari, sehngga Anda semua bisa merasakan India yang mengagumkan (Incredible India)," ujar PM Narendra Modi.

Menariknya, dalam pidato yang berlangsung hampir satu jam penuh itu, PM Narendra Modi sempat membuka dengan kemampuan Bahasa Indonesia yang patut diacungi jempol untuk seorang pemula.

"Selamat sore, terima kasih telah menyambut (saya) dengan ramah di Jakarta," ujarnya dengan pelafalan yang cukup baik.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

2 dari 2 halaman

Disambut Hangat oleh Joko Widodo

Sementara itu, PM Modi sampai di Istana Merdeka sekitar pukul 10.14 WIB, dan langsung disambut oleh Presiden Joko Widodo. 

Ini merupakan kunjungan resmi pertama PM Modi ke Indonesia, sekaligus sebagai balasan atas kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke India pada Desember 2016, dan ketika menghadiri ASEAN-India Commemorative Summit pada Januari 2018.

Setelah melakukan pembicaraan tertutup di Istana Merdeka, PM Modi bersama dengan Presiden Joko Widodo bertolak menuju Taman Makam Pahlawan Kalibata, guna menghadiri upacara penghormatan terhadap para pahlawan nasional Indonesia.

Keduanya juga menyempatkan untuk berkunjung ke Masjid Istiqlal, di mana disanjung oleh PM Modi di akun Twitter resminya, sebagai salah satu masjid terbesar di dunia yang menakjubkan. 

Menanggapi kunjungan PM Modi, Presiden Jokowi dalam siaran resminya, berharap kerjasama bilateral yang akan dilakukan Indonesia-India dapat membawa kemajuan antarkedua negara. 

Indonesia-India diharapkan memiliki kemitraan strategis dan komperhensif yang diwujudkan dalam kerjasama yang konkret.

"Dan kerjasama itu dapat diwujudkan. Mari kita sambut kemitraan strategis komprehensif ini dengan bekerja lebih keras, untuk terwujudnya hubungan yang terus saling menguntungkan," ujar Presiden Joko Widodo.