Liputan6.com, Riyadh - Arab Saudi merilis video yang menunjukkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) hadir memimpin rapat pada Selasa, 29 Mei 2018. Rekaman itu muncul di tengah spekulasi baru terkait keberadaan MBS.
Video yang diberikan Kerajaan Arab Saudi ke CNN itu menampilkan putra mahkota yang tengah memimpin pertemuan Dewan Urusan Ekonomi dan Pembangunan di Jeddah pada Selasa, 29 Mei 2018. Televisi pemerintah Arab Saudi juga menayangkan video pertemuan yang sama.
Dalam artikelnya yang dilansir Kamis, (31/5/2018), CNN menyatakan tidak dapat memverifikasi kapan tepatnya video tersebut direkam.
Advertisement
Namun, yang pasti video itu muncul di tengah spekulasi tentang kesehatan putra mahkota Arab Saudi, menyusul laporan penembakan di dekat istana kerajaan di Riyadh pada 21 April 2018.
Saat itu, media pemerintah Arab Saudi, SPA, menyebutkan bahwa sebuah drone terbang secara ilegal di atas daerah tersebut. Hal itu mendorong personel keamanan untuk menangani situasi dengan cara yang tidak ditentukan.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan upaya untuk menjatuhkan drone tersebut.
Istana kerajaan di Riyadh dikenal dengan tingkat keamanannya yang tinggi.
Baca Juga
Tidak ada korban dalam insiden tersebut dan Raja Salman dilaporkan tidak berada di istananya saat peristiwa itu terjadi. Demikian laporan Reuters yang mengutip seorang pejabat senior Arab Saudi.
Meski demikian, insiden itu memicu lahirnya spekulasi terkait kemungkinan upaya kudeta serta pertanyaan tentang keberadaan Raja Salman dan Pangeran Mohammed bin Salman.
Sejak insiden 21 April 2018, pihak Arab Saudi telah merilis berbagai gambar yang menunjukkan Putra Mahkota Mohammed bin Salam tengah menjalankan tugas resmi. Namun, gambar-gambar tersebut tidak disertai dengan keterangan waktu pengambilannya.
Putra Mahkota Arab Saudi merupakan ujung tombak rencana ambisius negara itu untuk mereformasi ekonomi pada 2030.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Picu Dugaan Kudeta
Sebelumnya, pada Sabtu, 21 April 2018, pasukan keamanan Arab Saudi dilaporkan menembak jatuh sebuah drone "mainan" yang terbang di dekat istana kerajaan di Riyadh.
Dari video yang viral, terdengar suara tembakan senjata api susul-menyusul selama beberapa saat.
Mengomentari kabar itu, juru bicara kepolisian Arab Saudi mengatakan bahwa tembakan tersebut merupakan bentuk respons petugas keamanan yang melihat drone terbang dekat pos keamanan istana di Khuzama, Riyadh. Demikian seperti dikutip dari Al Jazeera.
Video yang beredar luas itu sempat memicu kekhawatiran, mengira kejadian tersebut menandai gejolak politik atau bahkan kudeta.
Seorang pejabat senior Arab Saudi yang anonim mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Raja Salman tengah berada di fasilitas perkebunan kerajaan di Diriya, Riyadh, saat peristiwa itu terjadi.
Advertisement