Sukses

Lolos dari Letusan Gunung Vesuvius, Pria Ini Malah Tewas Tertimpa Batu Besar

Kerangka manusia tersebut hanya menyisakan tubuh bagian tengah dan bawah, dengan struktur serupa batu menimpa bagian kepala.

Liputan6.com, Roma - Sekelompok arkeolog di situs bersejarah Pompeii menemukan kerangka manusia yang menjemput ajal dengan malang.

Kepalanya terpenggal oleh hantaman struktur serupa batu besar yang melayang ke arahnya, ketika Gunung Vesuvius meletus dahsyat pada 79 Masehi.

Letusan Vesuvius itu menewaskan sebagian besar warga Pompeii, tidak terkecuali pada pria malang tersebut. Namun, ia membeku oleh terjangan debu vulkanis yang membuat banyak orang bak manusia batu.

Dikutip dari BBC pada Kamis (31/5/2018), sang pria malang diduga berhasil menyelamatkan diri dari terjangan abu vulkanis, lantaran kerangkanya ditemukan di garis luar area bencana.

Adapun struktur batu besar yang menewaskannya, menurut tim arkeolog Pompeii, diduga terlempar dari letusan susulan, yang tidak sempat dihindari olehnya.

Peneliti juga merujuk pada temuan luka pada tulang kaki, yang memiliki kemungkinan membuat sang pria kesulitan berlari menjauh dari letusan paling mematikan di benua Eropa itu.

Para arkeolog Pompeii mengatakan kerangka itu menunjukkan tanda-tanda infeksi tulang di kakinya, yang membuatnya sulit berjalan, apalagi berlari.

Dijelaskan oleh tim arkeolog, bukan aliran lahar yang menewaskan sebagian besar penduduk Pompeii, melainkan awan panas yang disertai serpihan vulkanis berukuran besar, atau dikenal juga dengan istilah aliran piroklastik.

Gumpalan awan panas itu menyembur setinggi puluhan kilometer ke udara, sebelum kemudian jatuh menimpa kota Pompeii akibat tiupan angin yang mengarah ke barat daya.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

2 dari 2 halaman

Penemuan Luar Biasa

Sementara itu, sang pria malang diyakini tewas di usia 30-an. Kerangkanya ditemukan tergeletak di lantai sebuah teras bangunan, dengan struktur serupa batu tergeletak di area tubuh atas.

Penyebab batu itu terbang melayang, menurut tim arkeolog, bisa jadi didorong oleh hempasan awan panas yang menyelimuti seisi kota.

Adapun disebut struktur serupa batu besar, untuk saat ini, diduga sebagai fosil endapan kusen pintu, yang terlepas dari sumbunya.

Bagian tubuh atas yang terpenggal akibat hantaman tersebut diketahui berada pada bagian pundak ke leher. Sayangnya, fosil kepala dari pria malang itu tidak diketahui kemana rimbanya.

Arkeolog Massimo Osanna mengatakan kerangka itu adalah "penemuan luar biasa".

Terlepas dari "dampak emosional" dari penemuan-penemuan ini, mereka memungkinkan para arkeolog untuk mempelajari orang-orang di kota itu, dan bahkan bagaimana mereka mencoba melarikan diri dari letusan Vesuvius.

Penemuan terbaru ini merupakan bagian dari penggalian terbaru di Pompeii yang dilakukan menggunakan teknologi modern.