Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pengacara mantan perdana menteri Najib Razak mengundurkan diri pada Selasa, 5 Juni 2018. Hal itu bertepatan dengan pemeriksaa sang istri, Rosmah Mansor oleh Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC).
Najib dan Rosmah tengah menghadapi berbagai investigasi atas dugaan keterlibatan mereka dalam skandal mega korupsi 1Malaysia Development Berhad atau 1MDB.
Mantan PM Malaysia itu telah diperiksa oleh MACC sebanyak dua kali, pada 22 Mei dan 24 Mei 2018. Sementara Rosmah tengah menjalani pemeriksaan oleh MACC pada 5 Juni 2018.
Advertisement
Pada hari yang sama ketika Rosmah menjalani pemeriksaan di MACC, M Puravalen, pengacara yang mewakili pasangan suami istri itu, mengumumkan telah berhenti bertindak sebagai representatif kedua kliennya. Demikian seperti dikutip dari New Strait Times, Selasa (5/6/2018).
Puravalen juga mengatakan bahwa pengacara kedua, Yusof Zainal Abideen, juga telah mengundurkan diri.
Baik Puravalen dan Yusof tak menjelaskan alasan pengunduran diri. Tapi, media Malaysia The Malaysian Insight melaporkan, kedua pengacara itu mundur karena telah berselisih pendapat serta gagal mencapai kesepakatan dengan Najib Razak atas berbagai isu.
Baca Juga
Sebelumnya, pada 22 Mei silam, dua pengacara Najib Razak yang lainnya pun telah mengundurkan diri, mereka adalah Harpal Singh Grewal dan M Athimulan.
Harpal menjelaskan, ia dan Athimulan mundur setelah Najib memutuskan untuk merekrut sejumlah pengacara baru, salah satunya Yusof Zainal Abiden --yang sekarang pun telah mengundurkan diri-- beserta enam pakar hukum lainnya.
Â
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Najib Razak Sewa Pengacara Top dari Amerika Serikat
Pengunduran diri Puravalen dan Yusof terjadi dua hari usai Najib Razak dikabarkan telah menyewa jasa pengacara dari firma hukum Amerika Serikat, Ashcroft Law Firm yang dipimpin oleh mantan Jaksa Agung AS, John Ashcroft. Demikian seperti dilansir Strait Times, 3 Juni 2018.
Ashcroft Law Firm telah mendaftarkan nama Najib Razak sebagai klien pada United States Foreign Agents Registration Act (FARA).
Undang-undang yang disahkan pada 1938 itu mewajibkan entitas AS yang mewakili kepentingan asing dalam "kapasitas politik atau semi-politik" agar mengungkapkan hubungan, informasi kegiatan, serta arus keuangan mereka dengan klien asing kepada pemerintah.
Berdasarkan penelusuran media Malaysia The Star, nama Najib muncul di daftar FARA sebagai "klien asing" Ashcroft Law Firm. Firma itu disebut telah "mendaftarkan" Najib sebagai salah satu klien asing mereka, dalam dua kesempatan pada tanggal 28 dan 29 Maret 2018.
Dalam penelusuran yang sama, disebutkan bahwa atas jasanya, Ashcroft Law Firm menerima bayaran dari "pemerintah asing, partai politik asing, atau entitas asing lain" --yang mungkin merujuk pada Najib Razak.
Lebih lanjut, Najib menyewa Ashcroft Law Firm untuk memberikan konsultasi atas proses hukum yang berlangsung di Malaysia. Namun, tak dijelaskan apakah Najib akan mempertahankan layanan Ashcroft saat dirinya juga tengah menjadi target penyelidikan oleh Kementerian Kehakiman AS (DoJ) seputar dugaan keterlibatan sang eks-PM Malaysia dalam skandal korupsi 1MDB.
Wall Street Journal melaporkan tahun lalu bahwa Najib telah menyewa firma hukum AS untuk menjadi konsultannya dalam proses penyelidikan kasus 1MDB pada tahun 2016.
Media Malaysia The Malaysian Insight juga melaporkan pada Sabtu 2 Juni 2018 bahwa Najib telah menyewa pengacara top Amerika Serikat lainnya yakni, David Boies.
Boies sebelumnya mewakili pemerintah AS dalam kasus anti-trust terhadap Microsoft. Dia juga membela produser film Harvey Weinstein kala diterpa skandal pelecehan seksual.
Selain itu, seorang narasumber mengatakan kepada The Malaysian Insight bahwa Najib juga telah menyewa ahli hukum asal AS, Matthew Schwartz.
Schwartz pernah dianugerahi Prosecutor of the Year oleh the Federal Law Enforcement Foundation. Pria itu juga memiliki firma yang bergerak di bidang jasa penyelidik swasta.
Dia telah menangani beberapa kasus 'kelas kakap' termasuk penyelidikan pemodal AS Bernie Madoff, yang dipenjara pada tahun 2009 karena menipu investor.
The Malaysian Insight menjelaskan, semua pengacara Najib itu diperkirakan akan segera bertemu dengannya di Kuala Lumpur.
Advertisement