Liputan6.com, Pyongyang - Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, tiba di Pyongyang pada Kamis 7 Juni 2018, atau beberapa hari sebelum negaranya menjadi tuan rumah pertemuan bersejarah antara pemimpin Korea Utara dan Amerika Serikat.
Balakrishnan, yang juga sempat mengunjungi Washington DC pada awal pekan ini, akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho dan kepala Dewan Rakyat Kim Yong-nam, dalam lawatan yang akan berlangsung dua hari tersebut.
Pada Selasa pekan depan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akan menggelar pertemuan pertama antara pemimpin tertinggi kedua negara di Singapura.
Advertisement
"Apa yang kami harapkan dalam pertemuan ini sangat jelas, yaitu menurunnya eskalasi ketegangan, memperbesar potensi perdamaian, dan bagi Korea Utara sendiri untuk memperbaiki masa depan pembangunan ekonomi mereka," kata Balakrishnan kepada Strait Times, seperti dikutip dari Antara, Kamis (7/6/2018).
"Saya berpendapat pertemuan di Singapura bisa menyelesaikan semua persoalan di semenanjung Korea," kata dia.
Baca Juga
Amerika Serikat dan Korea Utara menyepakati Singapura sebagai tuan rumah pertemuan bersejarah sejak bulan lalu. Gedung Putih mengatakan bahwa mereka memilih Singapura karena dinilai bisa memastikan keamanan bagi kedua belah pemimpin dan bisa menjadi tempat yang netral.
Balakrishnan juga mengatakan bahwa Amerika Serikat-lah yang menjadi pihak yang meminta Singapura menjadi tuan rumah.
Singapura mempunyai hubungan diplomatik resmi dengan Korea Utara dan Amerika Serikat.
Negara-kota di kawasan Asia Tenggara itu juga sering dipilih menjadi kantor pusat regional bagi berbagai perusahaan multi nasional asal Amerika Serikat. Selain itu, kapal-kapal milik angkatan laut Amerika Serikat juga sering menggunakan pelabuhan di sana.
Pada tahun lalu, Singapura sempat memutus hubungan perdagangan dengan Korea Utara menyusul pengetatan sanksi oleh PBB yang menghukum negara tersebut terkait program persenjataan nuklirnya. Meski demikian, Korea Utara masih membuka kantor kedutaan kecil di Singapura.
Satu dekade yang lalu, menteri luar negeri Singapura pada saat itu, George Yeo, juga sempat menggelar kunjungan resmi ke Korea Utara. Dalam lawatannya, dia sempat mengunjungi Pelabuhan Nampo dan zona industri Kaesong.
Â
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Pulau Sentosa Singapura Jadi lokasi Pertemuan Trump-Kim
Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada 12 Juni mendatang akan berlangsung di Hotel Capella, Pulau Sentosa Singapura. Hal itu diutarakan oleh Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders pada Selasa 5 Juni 2018.
"Kami berterima kasih kepada tuan rumah Singapura atas keramahtamahan mereka," lanjut postingan Sanders, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (6/6/2018).
Pulau Sentosa dan jalur penghubung ke pulau itu dari Harbourfront, telah ditetapkan oleh pemerintah Singapura sebagai area acara khusus untuk KTT Korea Utara - AS yang mempertemukan kedua pemimpin negara.
Sebelumnya, dalam dokumen Lembaran Negara yang dirilis secara online pada hari Selasa (5 Juni), daerah di sekitar Hotel Shangri-La Singapura juga telah ditetapkan sebagai zona khusus untuk KTT.
Mekanisme keamanan ekstra akan berlaku untuk daerah-daerah tersebut pada periode antara 10 Juni dan 14.
Menurut sebuah posting di surat kabar pemerintah, senjata, suar, pengeras suara, sistem suara, drone dan spanduk akan dilarang di zona khusus tersebut. Polisi pun memiliki wewenang untuk melakukan penggeledahan tubuh pada mereka yang memasuki area tersebut.
Hotel Capella Pulau Sentosa yang berkapasitas 112 kamar dan vila, terletak di atas 12 hektar tanaman hijau yang rimbun dan terawat, bekas bangunan-bangunan kolonial Inggris yang telah dipugar.
Dirancang oleh arsitek Inggris Norman Foster, Hotel Capella telah menjadi tuan rumah bagi para tamu top, seperti ratu pop Madonna dan Lady Gaga ketika mereka berhenti di Singapura untuk tur.
Advertisement