Sukses

Kim Jong-un Bertolak ke Istana Singapura untuk Bertemu PM Lee Hsien Long

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dilaporkan bertolak ke Istana Singapura dengan pengawalan sangat ketat pada Minggu sore.

Liputan6.com, Singapura - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah meninggalkan hotel St. Regis, di Tanglin Road, untuk menuju Istana Singapura sekitar pukul 18.25 waktu setempat.

Di Istana Singapura, Kim Jong-un dijadwalkan akan bertemu dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong sekitar pukul 19.00 malam waktu setempat.

Kabar yang beredar di kalangan jurnalis yang meliput langsung KTT Korea Utara-Amerika Serikat menyebutkan, pertemuan itu dimaksudkan sebagai seremoni, di mana PM Lee Hsien Loong menyambut langsung kedatangan Kim Jong-un di Singapura.

Keduanya juga diperkirakan akan membahas sejumlah persiapan jelang KTT Korea Utara-Amerika Serikat yang mempertemukan Kim Jong-un dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Pulau Sentosa pada Selasa 12 Juni 2018.

Jarak antara St. Regis ke Istana Singapura hanya sekitar 3,2 kilometer, dengan waktu tempuh kurang dari sepuluh menit. 

Ketika keluar dari St. Regis, menurut pantauan Liputan6.com, tampak sejumlah personel dan kendaraan keamanan dari Kepolisian Singapura dan pengawal pribadi Kim Jong-un mempersiapkan konvoi.

Lalu lintas di sepanjang Tanglin Road pun disetop oleh polisi demi membuka jalan bagi konvoi Kim Jong-un.

Momen unik terjadi ketika sejumlah pengawal Kim Jong-un berlari-lari kecil, mengikuti limosin yang membawa pemimpin Korea Utara itu hingga beberapa meter keluar dari St. Regis.

Usai itu, limosin Kim Jong-un dan seluruh konvoi segera melaju cepat dan para pengawal kembali ke hotel.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

2 dari 2 halaman

Disambut Menlu Singapura

Kedatangan Kim Jong-un di bandara Changi, disambut oleh Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan.

Diplomat Negeri Singa itu mengunggah foto yang menunjukkan dirinya tengah bersalaman dengan Kim Jong-un, yang baru saja turun dari pesawat.

Tatap muka Kim Jong-un dan Donald Trump kelak akan menjadi peristiwa bersejarah, karena untuk pertama kalinya mempertemukan seorang pemimpin Korea Utara dengan presiden Amerika Serikat yang masih menjabat.