Sukses

2 Warga Thailand Tewas Misterius, Hantu Janda Dituduh Jadi Pelakunya

Pee Mae Mai atau hantu janda adalah kisah dari Thailand yang hingga saat ini masih menggemparkan warga karena kerap mengambil nyawa seseorang.

Liputan6.com, Bangkok - Jika kuntilanak adalah salah satu hantu perempuan yang paling populer di Indonesia, maka beda halnya dengan Thailand. Kisah horor yang selalu bikin penduduk Negeri Gajah Putih itu heboh adalah Pee Mae Mai alias 'hantu janda'.

Menurut masyarakat setempat, Pee Mae Mai adalah kisah nyata yang terjadi antara tahun 1851 hingga 1868. Meski sudah terjadi berpuluh-puluh tahun yang lalu, kisah menyeramkan hantu wanita ini masih melekat di benak warga.

Salah satu contoh kasus yang sempat menghebohkan warga Thailand adalah fenomena meninggalnya dua orang pria di Desa Ban Sala.

Dikutip dari laman Bangkokpost.com, Senin (11/6/2018), Lamom Sermphimai (62), warga desa, mengatakan bahwa hantu janda tersebut kembali datang untuk mengusik mereka.

Alhasil, menurut perempuan itu, tiap rumah di desa itu menggantungkan baju merah di halaman depan untuk mengusir hantu menyeramkan tersebut.

"Beberapa warga desa bahkan menuliskan kalimat di baju merah tersebut, misalnya, 'di sini tidak ditinggali pria, yang ada hanya kucing dan anjing'," kata Lamom Sermphimai.

Aktivitas menggantung baju merah di halaman rumah bukan tanpa alasan. Pasalnya, ada dua orang warga yang dilaporkan meninggal misterius dalam tidurnya selama seminggu terakhir.

Penduduk yakin, hantu janda mengincar empat nyawa dalam satu desa. Baru ada dua yang meninggal, warga pun yakin nyawa mereka terancam. 

Sementara itu, pada tahun 2013 kasus serupa juga pernah terjadi. Kala itu, sepuluh pria di desa lain meninggal dunia dalam kondisi yang tak biasa. Ada yang tengah tidur, tiba-tiba jatuh, dan kehilangan nyawa saat berjalan.

Dokter di wilayah tersebut kemudian diturunkan. Menurut tinjauan kesehatan,  para korban diduga meninggal karena masalah penapasan.

Tak puas dengan keterangan dokter, warga desa di desa tersebut lantas memanggil perantara arwah. Kepada penduduk desa, dukun tersebut berkata, ada 'hantu janda' atau Pee Mae Mai yang bergentayangan di desa mereka.

Atas saran dukun, warga desa diminta untuk menggantungkan baju merah di luar rumah untuk mengusir roh jahat. Ketakutan warga semakin bertambah ketika dukun menyebut, keluarga yang punya anak laki-laki lebih rentan didatangi hantu.

Pada saat itu, rumor tentang kehadiran 'hantu janda' menyebar hingga ke wilayah lain, seperti Chom Phra dan Tha Tum, Thailand.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Asal Usul Cerita Hantu Pee Mae Mai

Diceritakan, hiduplah seorang gadis cantik bernama Nak yang menikah dengan pria yang ia cintai bernama Tid Mak. Perjalanan rumah tangga keduanya malah diuji, ketika sang suami harus ditugaskan menjadi anggota Angkatan Darat.

Dikutip dari laman Toptenz.net, pada kondisi seperti ini Tid Mak harus meninggalkan istrinya yang tengah hamil. Sementara Tid Mak pergi, Nak mengalami komplikasi fatal saat melahirkan dan meninggal bersama anaknya.

Karena kecintaan yang tulus kepada sang suami, Nak memilih untuk tidak menyeberang ke dunia lain dan memilih untuk menjadi arwah di dunia nyata. Ketika Tid Mak pulang ke rumah ia melihat sang istri tengah menggendong sang buah hati yang lucu.

Padahal sang suami tak tahu kabar kematian istrinya. Karena tak mau Tid Mak mengetahui kematian dirinya, Nak nekad membunuh siapa saja yang berusaha untuk membocorkan rahasia tersebut. Untuk beberapa waktu hidup mereka berjalan bahagia seperti sedia kala.

Hingga akhirnya ada beberapa tetangga yang ambil tindakan. Suatu hari Tid Mak dibuat curiga ketika muncul hal aneh yang ditunjukkan sang istri. Saat sedang memasak Nak mencoba ingin meraih jeruk nipis yang jauh dari jangkauannya. Tiba-tiba tangan Nak memanjang di luar kemampuan manusia pada umumnya.

Tanpa sepengetahuan sang istri, Tid Mak mulai curiga bahwa sang istri adalah sosok hantu. Rasa takut di dalam hati terus membayangi karena sang suami tak mau hidup bersama seorang hantu. Hingga akhirnya Tid Mak melarikan diri ke kuil terdekat sehingga Nak tak dapat mengejarnya.

Ketika Nak menyadari bahwa Tid Mak telah melarikan diri, hal tersebut membuat dirinya sedih bukan main. Duka itu berubah menjadi kemarahan yang mengakibatkan Nak membunuh beberapa tetangganya.

Karena tak mau berurusan dengan Nak, para tetangga menggunakan jasa pengusir setan. Pada akhirnya arwah Nak berhasil ditangkap dan di masukkan ke dalam toples dan dibuang jauh-jauh.

Selama bertahun-tahun desa ini hidup dengan damai. Namun seseorang secara tak sengaja membuka toples tersebut yang mengakibatkan arwahnya kembali.

Kali ini seorang biksu bernama Somdej Toh mengambil alih kejadian ini dan memenjarakan arwah Nak. Ketika sang biksu meninggal arwah Nak yang terkurung disimpan oleh anggota kerajaan untuk memastikan bahwa arwahnya tak dapat berkeliaran kembali.