Liputan6.com, Singapura - Pembicaraan antara Donald Trump dan Kim Jong-un dijadwalkan usai pada pukul 11.30 waktu Singapura. Setelah itu mereka akan makan siang bersama.
Kedua pemimpin dikabarkan akan makan bersama di satu ruangan, bukannya menyantap hidangan secara terpisah dengan delegasi masing-masing -- seperti yang dilakukan Kim Jong-un dalam pertemuan dengan Presiden Korsel April 2018 lalu.
Informasi yang beredar di International Media Centre (IMC) KTT Korea Utara-AS, sejumlah hidangan makan siang telah disiapkan untuk kedua pemimpin, yang terdiri atas makanan Barat dan menu Korea.
Advertisement
Untuk makanan pembuka, Kim Jong-un dan Donald Trump bisa memilih koktail udang dan salad alpukat (prawn cocktail with avocado salad), tengiri dengan saus mangga hijau (green mango kerabu), atau "oiseon", hidangan korea berupa timun isi.
Hidangan selanjutnya adalah daging iga tanpa lemak yang dimasak lama ala Prancis (beef short rib confit), babi goreng saus asam manis (sweet and sour crispy pork), dengan nasi goreng ala Yangzhou (Yangzhou Fried Rice) atau daegu jorim, ikan cod bumbu kecap asin ala Korea.
Sementara, untuk hidangan penutup disiapkan adalah kue cokelat (dark chocolate tartlet ganache), es krim vanila, atau tropezienne, hidangan penutup berupa pastri.
Sejumlah delegasi akan ikut dalam acara makan siang, bersama Donald Trump dan Kim Jong-un. Tak hanya mereka yang dilibatkan dalam pembicaraan.
Di antara mereka yang ikut dalam acara makan siang adalah Sarah Sanders, Juru Bicara Gedung Putih dan Kim Yo-jong, adik Kim Jong-un sekaligus Wakil Direktur Pertama di Komite Sentral Partai Pekerja Korea.
Â
Bukan Fantasi
Sebelumnya, tak ada yang membayangkan Donald Trump dan Kim Jong-un akan duduk bersama, di meja perundingan atau saat menyantap makanan.Â
Hal itu juga diutarakan Kim Jong-un, saat berjalan bersama Donald Trump di lorong Capella Hotel, melewati pilar-pilar bangunan.Â
Saat itulah, pemimpin muda Korea Utara tersebut berkata pada Donald Trump bawah banyak orang di dunia yang masih tak bisa percaya bahwa keduanya bisa bertemu di Singapura.
"Banyak orang di dunia akan mengira, ini adalah bagian dari fantasi...dari sebuah film fiksi ilmiah," kata dia lewat penerjemahnya, seperti dikutip dari CNN, Selasa (12/6/2018).
Saat ini, Kim Jong-un dan sejumlah pejabat topnya masih melakukan pembicaraan dengan Donald Trump dan para penasihat utamanya.
Pada awal pembicaraan, Kim Jong-un mengaku, proses yang akan dilalui pasca-pertemuan tak akan mulus.
"Tentu saja akan ada banyak tantangan di depan, namun saya siap melakukannya," kata Kim.
Â
Advertisement