Liputan6.com, Singapura - Sembari menunggu pertemuan bersejarahnya dengan Kim Jong-un, Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat mentwit kondisi analis keuangan dan penasihat Larry Kudlow yang menderita serangan jantung.
"Larry Kudlow yang telah bekerja keras dalam urusan perdagangan dan ekonomi Amerika Serikat baru saja mengalami serangan jantung. Kini ia berada di Walter Reed Medical Center," tulis Trump dalam akun pribadinya @realDonaldTrump.
Our Great Larry Kudlow, who has been working so hard on trade and the economy, has just suffered a heart attack. He is now in Walter Reed Medical Center.
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 12 Juni 2018
Dikutip dari laman ABC.net.au, Selasa (12/6/2018), pernyataan Donald Trump terkait kondisi Larry Kudlow ia sampaikan di Twitter setelah mobil yang mengantarnya tiba di Pulau Sentosa -- 25 menit sebelum pertemuannya dengan Kim Jong-un.
Advertisement
Sebelumnya, Larry Kudlow (70) dipilih oleh Donald Trump pada Maret lalu untuk menggantikan posisi Gary Cohn sebagai Direktur Dewan Ekonomi Nasional.
Baca Juga
Cohn, yang sempat digadang-gadang akan menjadi kepala staf, meninggalkan Gedung Putih usai kemarahaannya atas ketidaksetujuan dengan keputusan majikannya untuk memberlakukan tarif baja dan alumunium. Ia akan meninggalkan posnya dalam beberapa minggu ke depan.
"Gary Cohn telah menjadi penasihat ekonomi utama saya dan melakukan pekerjaan yang hebat dalam agenda kami, membantu memberikan potongan pajak dan reformasi yang bersejarah dan menyelamatkan ekonomi Amerika sekali lagi. Dia adalah bakat yang langka, dan saya berterima kasih atas pelayanan berdedikasinya kepada Orang Amerika," kata Trump dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN .
Pengunduran diri Cohn membuat orang-orang di lingkaran Washington dan Wall Street, kaget. Banyak yang memandang Cohn, sebagai mantan eksekutif Goldman Sachs memiliki pengaruh yang mantap terhadap kebijakan ekonomi Trump.
Kepergian Cohn menimbulkan pertanyaan tentang arah pemerintahan Trump dan membuat index Dow Jones terjerumus 300 poin. "Wall Street tidak akan senang," kata seorang anggota senior Partai Republik yang pernah bekerja di Gedung Putih dan di bidang keuangan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jabat Tangan Pertama Donald Trump dan Kim Jong-un
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah bertatap muka dan berjabat tangan untuk pertama kalinya di Hotel Capella, Pulau Sentosa, sekitar pukul 09.09.
Tatap muka dan jabat tangan pertama itu dilakukan dalam sebuah sesi foto bersama di halaman utama Hotel Capella. Keduanya berdiri di atas karpet merah, dengan latar berupa barisan bendera Korea Utara dan Amerika Serikat yang dijejer bersebelahan.
Donald Trump berdiri di sisi kiri, sementara Kim di sisi kanan. Tampak keduanya itu berjabat tangan sambil berhadap-hadapan. Tangan kanan mereka saling menggenggam dan tangan kirinya tampak memegang lengan atas satu sama lain.
Keduanya tak tersenyum saat melakukan jabat tangan tersebut.
Mereka kemudian menghadap ke depan, sejajar lurus dengan mata kamera para juru foto pers AS dan Korea Utara. Baik Trump dan Kim sempat berdiri sebentar, memberikan kesempatan bagi para fotografer untuk mengambil gambar.
Setelah itu, keduanya berjalan bersama menuju sebuah ruangan pertemuan. Mereka duduk bersama, Trump di sisi kiri dan Kim Jong-un di sisi kanan.
"Saya harap pertemuan ini akan berjalan sukses. Sungguh terhormat dapat bertemu Anda," kata Trump kepada Kim, seperti yang ditayangkan pada live feed di International Media Centre (IMC) KTT Korea Utara-AS di Singapura, Selasa 12 Juni 2018.
"Kita akan memiliki hubungan yang luar biasa," ujar Trump.
Sementara itu, Kim Jong-un mengatakan, "Tak mudah untuk datang ke sini. Saya juga berharap pertemuan ini akan sukses."
Donald Trump dan Kim Jong-un kemudian langsung mengadakan pertemuan tertutup.
Advertisement