Liputan6.com, Kuala Lumpur - Demi merayakan Hari Raya Idul Fitri secara mewah. Sejumlah warga Malaysia, seperti dilaporkan media Kosmo, nekat meminjam hingga 37,5 juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp 131 miliar.
Wakil Pemimpin Punjabi Licensed Moneylenders Association Amrinderjit Singh mengatakan, lebih dari 7.500 pinjaman telah diberikan oleh sekitar 1.500 pemberi pinjaman dari asosiasi itu untuk periode meriah Hari Raya Idul Fitri.
Baca Juga
"Jumlahnya mungkin lebih tinggi karena ada 3.000 pemberi pinjaman di negara ini," Amrinderjit mengatakan kepada harian itu seperti dikutip dari Asia One, Jumat (15/6/2018).
Advertisement
Amrinderjit mengatakan rata-rata pinjaman mencapai 5 ribu ringgit Malaysia atau sekitar Rp 52 juta. Tetapi ada orang-orang yang meminjam dengan jumlah dua kali lipat.
Sebagian besar peminjam, imbuhnya, menginginkan uang ekstra untuk membeli kebutuhan Hari Raya Idul Fitri dan biaya pulang kampung.
"Beberapa lainnya juga meminjam untuk membeli sepeda motor atau mobil baru," tambahnya.
Menurut Amrinderjit, para pemberi pinjaman biasanya mendapat rata-rata lima pelanggan baru selama musim perayaan Idul Fitri itu.
Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Rela Utang Demi Operasi Plastik
Sementara itu, sekitar seperenam dari 300 mahasiswa rela meminjam uang untuk meningkatkan penampilan bagian tubuh mereka melalui bedah plastik di Rumah Sakit Estetika Guangzhou Huamei selama musim panas. Hal tersebut diungkapkan oleh Peng Weihong, Asisten General Manager rumah sakit tersebut.
Sejak pertengahan 2015, sejumlah kreditur telah menjadikan mereka yang berniat melakukan bedah plastik sebagai target utama. Menurut peneliti senior di Qianzhan Industry Research Institute, Ke Sufang, Ant Financial Services Group, perusahaan keuangan daring yang didukung raksasa e-commerce Alibaba, mulai menawarkan program pembayaran pinjaman dan cicilan untuk bedah plastik sejak bulan Maret.
Seperti dikutip dari Straits Times pada Kamis 31 Agustus 2017, menurut Ke, pinjaman kepada mahasiswa untuk bedah plastik di rumah sakit estetika lazimnya berkisar antara 10.000 hingga 30.000 yuan.
Sejumlah siswa yang didampingi orang tua mereka, menunjukkan sikap terbuka terkait masalah ini. Mereka kebanyakan memilih beda minor untuk menyempurnakan kelopak mata, menghilangkan jerawat dan bulu, merawat gigi, dan derma filler.
Seorang mahasiwa pascasarjana di Beijing mengatakan bahwa dia memilih melakukan dermall fillr dan menyuntikkan botox pada bulan Juni dengan membayar 10.000 yuan. Uang tersebut dipinjamnya dari Alipay. "Melihat bedah plastik yang dilakukan teman sekelas, saya tiba-tiba merasakan dukungan merasakan dorongan untuk mendapatkan pinjaman dan melakukannya," ujar pria berusia 23 tahun tersebut.
Pria itu membayar pinjamannya dengan bekerja paruh waktu dan melunasi utangnya dalam waktu enam bulan. "Saya juga membayar bunga beberapa ratus yuan," imbuhnya.
Adapun seorang mahasiswa berusia 22 tahun dari provinsi Shanxi mengatakan bahwa ia mengetahui banyak siswa yang meminjam uang untuk menjalani bedah plastik. Perempuan itu sendiri mendapat pinjaman pertamanya sebesar 7.000 yuan dan ia gunakan untuk mengubah kelopak mata dan hidungnya.
"Saya tidak memiliki tabungan untuk membayar pembedahan dan keluarga saya masih berpikiran tradisional sehingga sulit mendapat persetujuan atau dukungan finansial mereka," kata mahasiswa itu.
"Dengan memotong pengeluaran untuk hal-hal lain, aku mengembalikan pinjama dalam waktu tiga bulan," imbuhnya seraya menambahkan bahwa dia akan melakukannya lagi.
Pihak Rumah Sakit Estetika Guangzhou Huamei memperkirakan jumlah mahasiswa yang akan menjalani bedah plastik akan terus berkembang seiring dengan semakin banyaknya orang percaya akan pentingnya penampilan dalam kesuksesan. Pengaruh bintang televisi dan selebritas di dunia maya juga sangat besar.
Advertisement