Liputan6.com, Kabul - Pemerintah Afghanistan mengklaim bahwa pemimpin Taliban cabang Pakistan (Tehrik-i-Taliban Pakistan), Mullah Fazlullah tewas akibat serangan udara di Provinsi Kunar, Afghanistan.
Serangan udara itu merupakan kolaborasi antara militer Amerika Serikat dan pemerintah Afghanistan yang dilakukan sekitar pukul 09.00 waktu setempat, pada Kamis, 14 Juni 2018.
"Saya mengonfirmasi bahwa Mullah Fazlullah, pemimpin Taliban Pakistan, telah tewas dalam operasi udara gabungan (AS-Afghanistan) di area perbatasan Afghanistan dengan Pakistan di distrik Marawera, Provinsi Kunar," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan, Mohammad Radmanish, seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (16/6/2018).
Advertisement
Dalam sebuah pernyataan terpisah kepada kantor berita Associated Press, Mohammad Radmanish mengatakan bahwa dua anggota Taliban lainnya ikut tewas bersama Fazlullah.
Fazlullah, yang diyakini beroperasi di tempat persembunyiannya di kawasan hutan Afghanistan timur, telah berada di puncak daftar orang paling dicari di Pakistan.
Kemudian pada hari Jumat kemarin, Angkatan Bersenjata Pakistan mengatakan bahwa Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah berkomunikasi dengan Kepala Staf Militer Pakistan Jenderal Qamar Javed Bajwa untuk berbagi berita tentang kematian pemimpin Tehreek-i-Taliban Pakistan (TTP) tersebut.
"Pembunuhan komandan TTP adalah sebuah perkembangan positif," kata Angkatan Bersenjata Pakistan dalam sebuah pernyataan yang menanggapi rajut komunikasi antara Presiden Ghani dengan Jenderal Bajwa.
"Pimpinan militer Pakistan meyakini bahwa pendekatan kooperatif dan terkoordinasi adalah respons terbaik untuk menghadapi ancaman terorisme," lanjut pernyataan itu.
Baca Juga
Sementara itu, Juru Bicara Koalisi Militer AS-Afghanistan, Letkol Martin O'Donnell mengatakan bahwa AS "telah melakukan serangan kontraterorisme di dekat wilayah perbatasan antara Afghanistan dengan Pakistan".
"Serangan itu menargetkan 'seorang pemimpin senior organisasi teroris'," lanjut Letkol O'Donnell tanpa mengelaborasi lebih detail.
Di sisi lain, kantor berita pemerintah Turki Anadolu Ajansi melaporkan, Tehrik-i-Taliban Pakistan memahami bahwa Mullah Fazlullah telah terbunuh.
Lebih lanjut, laporan Anadolu Ajansi itu menyebut bahwa TTP menuduh badan intelijen Afghanistan (NDS) sebagai pemberi informasi keberadaan Fazlullah kepada koalisi AS-Afghanistan untuk melancarkan serangan udara tersebut.
Â
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Dalang Teror di Pakistan
Mullah Fazlullah menjadi pemimpin TTP pada November 2013 setelah kematian bos sebelumnya, Hakimullah Mehsud, yang tewas dalam serangan drone AS di Waziristan Utara, Pakistan.
Dia adalah komandan pertama TTP yang tidak berasal dari suku Mehsud di wilayah kesukuan Pakistan, yang berasal dari Lembah Swat di barat laut.
Digambarkan sebagai "pejuang kejam" yang sangat anti-negara dan menentang pembicaraan damai, Fazlullah mengobarkan perang berdarah melawan Pakistan dari tahun 2007 hingga 2009.
Fazlullah kemudian melarikan diri ke provinsi Kunar di Afghanistan pada tahun 2009 menyusul operasi besar-besaran militer Pakistan.
Sebagai pemimpin Taliban Pakistan, ia merencanakan sejumlah serangan, termasuk satu di sebuah sekolah di Peshawar pada tahun 2014 yang menewaskan sekitar 150 orang -- banyak di antara mereka adalah anak-anak.
Meski angka kekerasan telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, TTP dan afiliasinya terus melakukan serangan besar-besaran sporadis yang menargetkan pasukan keamanan Pakistan dan warga sipil.
Setidaknya 748 warga sipil dan pasukan keamanan tewas dalam kekerasan yang dilakukan oleh TTP dan kelompok bersenjata lainnya pada tahun 2017. Angka itu turun dari kuantitas korban tertinggi yang tercatat mencapai 3.739 orang pada tahun 2012, menurut South Asia Terrorism Portal, sebuah organisasi penelitian yang berbasis di New Delhi.
Militer Pakistan mengatakan telah menewaskan sedikitnya 4.000 pejuang TTP dan sekutunya sejak 2013.
Advertisement