Liputan6.com, Wuzhong - Ada kejadian menyeramkan yang terjadi saat Festival Perahu Naga di China tengah berlangsung. Sejumlah orang yang tengah menaiki wahana komidi putar terbang terjebak di ketinggian selama satu jam karena mesin permainan yang tiba-tiba mati.
Dikutip dari laman South China Morning Post, Kamis (21/6/2018), akibat mati mesin, sedikitnya 23 orang harus terjebak di ketinggian selama satu jam.
Tak hanya orang dewasa, sejumlah anak-anak juga terpaksa merasakan kengerian itu. Tahu bahwa mesin komipi putar terbang mati, petugas yang bekerja di taman rekreasi Ganglong Lehui, China langsung ambil tindakan.
Advertisement
Menurut laporan dari Biro Keamanan Publik di China, tak ada korban jiwa dalam insiden mati mesin wahana permainan tersebut.
Baca Juga
Selain petugas taman bermain, pihak berwenang juga meminta bantuan dari tim pemadam kebakaran guna melakukan penyelamatan. Dalam sebuah unggahan video yang beredar di media sosial terlihat petugas kebakaran mengevakuasi satu persatu korban dengan menggunakan mesin derek.
"Sebelumnya kami telah menerima ada laporan sejumlah orang yang terjebak di wahana permaianan. Dalam waktu tujuh hingga delapan menit kami sudah tiba di lokasi kejadian," ujar Cao Yifei, kepala petugas pemadam kebakaran di distrik Wuzhong, Suzhou, China.
"Secara keseluruhan, total penyelamatan memakan waktu hingga satu jam. Ada sejumlah orang yang harus mengalami sengatan matahari sehingga kami langsung memberikannya minum saat sudah berhasil di evakuasi," tambahnya.
Hingga kini, petugas kepolisian masih menyelidiki apa penyebab terjadinya kerusakan mesin korsel tersebut. Insiden matinya mesin wahana permainan bukan kali pertama terjadi.
Pada Mei 2016, sebuah roller coaster tiba-tiba mati di taman bermain provinsi Jiangxi, China. Mereka harus meninggu hingga satu jam lebih untuk menunggu proses evakuasi.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
95 Orang Terjebak di Bianglala Raksasa
Sementara itu, kejadian hampir serupa membuat operator wahana bianglala raksasa di Melbourne, Australia, meminta maaf menyusul terjadinya kerusakan mesin, sheingga menyebabkan hampir 100 orang terjebak di ketinggian selama lebih dari satu jam.
Wahana Bianglala Observasi Bintang yang berlokasi di Docklands, Melbourne, Asutralia berhenti beroperasi sekitar pukul 18.00 waktu setempat pada Sabtu, 31 Maret 2018.
Akibatnya 95 orang terjebak di dalam kabin wahana tersebut di ketinggian 120 meter dari tanah, demikian dikutip dari AustralianPlus Indonesia.
Nicole Hill, Direktur Pemasaran wahana permainan mengatakan, semua pengunjung yang terjebak dapat diturunkan dengan selamat sekitar satu jam kemudian.
"Kami benar-benar menyesal bahwa pengunjung kami tidak merasa nyaman ketika bianglala berhenti berputar," katanya.
"Untuk pertama kalinya dalam kurun waktu lima tahun pengoperasian, kami memiliki masalah teknis pada salah satu dari 32 motor penggerak wahana itu," tambahnya.
Seorang wanita asal Sydney, Australia yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa salah seorang anggota keluarganya ada di wahana bianglala yang mengalami gangguan itu.
Menurut pengakuannya, saudaranya itu menggambarkan situasi yang terjadi sangat menyeramkan.
"Keluarga saya terjebak di sana dengan anak-anak dan keluarga lain yang juga memiliki anak-anak," tulis wanita itu di Facebook.
Objek wisata senilai 100 juta dolar Australia atau lebih dari Rp 1 triliun itu telah mengundang kontroversi sejak dibuka pada tahun 2009.
Bianglala raksasa itu pernah juga mengalami kerusakan setelah 40 hari mulai dinaiki penumpang pertamanya dan tidak pernah lagi beroperasi selama lima tahun pasca insiden.
Advertisement