Sukses

Uruguay Akan Buka Kedutaan di Jakarta

Adanya Kedutaan Besar Uruguay di Jakarta dinilai sebagai langkah pertama untuk meningkatkan kerjasama dengan Indonesia dan kawasan.

Liputan6.com, Jakarta - Uruguay akan membuka kedutaan besarnya di Indonesia. Negara tersebut memandang Tanah Air sebagai mitra strategis di kawasan Asia Tenggara.

"Sudah saatnya Uruguay memiliki Kedutaan di Jakarta," demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Republik Uruguay, Rodolfo Nin Novoa saat penyerahan salinan Surat Kepercayaan Dubes RI untuk negara itu, Niniek Kun Naryatie di Montevideo, 11 Juni 2018 yang diberitakan Kemlu.go.id, Sabtu (22/6/2018).

Menurut Menlu Uruguay, Indonesia adalah pintu menuju ASEAN dan berharap bahwa dengan adanya Kedutaan di Jakarta, Uruguay semakin dapat mendekatkan diri ke kawasan Asia Tenggara yang memiliki ragam potensi ekonomi dan perdagangan.

Rencana pembukaan Kedutaan Besar Republik Oriental Uruguay telah dimulai sejak kunjungan Rodolfo Nin Novoa ke Jakarta Oktober 2016. Dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, dirinya mengungkapkan bahwa adanya Kedutaan Besar di Jakarta adalah langkah pertama untuk meningkatkan kerjasama dengan Indonesia dan kawasan.

"Saat ini kami tengah mempersiapkan segala yang diperlukan untuk merealisasikan hal tersebut, termasuk lokasi dan logistik," ujar Menlu Nin Novoa.

Dubes Niniek menyampaikan bahwa Indonesia menyambut baik rencana negara itu untuk meningkatkan hubungan bilateral melalui pembukaan Kedubes di Jakarta.

"Kami akan siap membantu persiapan tersebut," ujar Dubes Niniek.

Dubes Niniek dan Menlu Uruguay turut membahas berbagai isu terkait peningkatan kerjasama bilateral kedua negara. Salah satunya adalah bebas visa bagi WNI pemegang paspor biasa untuk berkunjung ke Uruguay.

Sejak diberlakukannya bebas visa bagi WN Uruguay pada tahun 2016 oleh Pemerintah Indonesia, angka kunjungan wisata dari Uruguay meningkat tajam dari 560 pada tahun 2014 menjadi 1.158 pada tahun 2016.

"Kami berharap pihak Uruguay bersedia memberlakukan peraturan yang serupa bagi WNI pemegang paspor biasa," ungkap Dubes Niniek.

Menurut Dubes Niniek, selain dapat meningkatkan people-to-people contact, rezim bebas visa merupakan salah satu faktor pendorong bisnis antara kedua negara.

Selain itu, Dubes Niniek juga menyampaikan terima kasih atas dukungan secara pemerintah Uruguay dalam pencalonan RI sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.

"Indonesia dan Uruguay memiliki hubungan yang sangat dekat di bidang politik dan keamanan khususnya pada berbagai fora internasional, untuk hal ini kami sangat berterima kasih."

Dalam pertemuan tersebut dibahas pula mengenai rencana kerjasama Peacekeeping Mission antara kedua negara.

"RI dan Uruguay merupakan salah satu penyumbang terbesar pasukan perdamaian PBB dan sudah saatnya kita mempererat kemitraan di bidang ini", ungkap Dubes Niniek.

Uruguay merupakan salah satu dari 30 negara pertama yang mengirimkan pasukan perdamaian untuk misi PBB. Sedangkan Indonesia merupakan salah satu 10 besar penyumbang pasukan perdamaian di dunia.

 

Saksikan juga video berikut ini:

2 dari 2 halaman

Undangan Menlu RI

Dubes RI untuk Uruguay, Niniek juga menyampaikan undangan dari Menlu Retno untuk datang ke pertemuan the 5th Our Ocean Conference yang akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 29 hingga 30 Oktober 2018.

Menlu Nin Novoa menyambut baik usulan tersebut dan akan mempertimbangkan kehadirannya pada pertemuan tersebut.

Sebelumnya, Menlu Nin Novoa juga sempat menanyakan mengenai kerjasama sepak bola antara Indonesia dan Uruguay yang digagas oleh PSSI dan Asociación Uruguaya de Fútbol (AUF) pada tahun 2009 hingga 2013. Menurutnya, kerjasama di tingkat pemuda seperti sepakbola perlu untuk terus dihidupkan.

Di akhir pertemuan, Dubes RI turut menyampaikan selamat kepada Timnas sepakbola Uruguay yang akan bertanding di Moskow, Rusia.

"We wish your team all the best!", ujar Dubes RI. Hal tersebut disambut dengan tawa oleh Menlu Nin Novoa dan pejabat yang berada di ruangan pertemuan.