Liputan6.com, Moskow - Sejumlah pemain sepakbola punya ritual masing-masing sebelum merumput di lapangan hijau, termasuk di tengah ajang Piala Dunia 2018. Cristiano Ronaldo, misalnya, striker andalan Portugal itu konon punya kebiasaan yang mudah ditebak.
Ia selalu duduk di bangku belakang jika berada di bus tim Real Madrid. Sebaliknya, saat naik pesawat, Ronaldo memilih berada di barisan depan.
Advertisement
Baca Juga
Pemain berusia 33 tahun itu juga selalu menginjak lapangan sepakbola dengan kaki kanannya terlebih dahulu. Ronaldo juga selalu menyempatkan diri untuk menata rambutnya saat jeda istirahat antar dua babak.
Pun dengan Neymar. Sebelum bertanding, ia selalu berdoa bersama sang ayah, menginjak lapangan hijau dengan kaki kanan terlebih dahulu, membungkuk, tangannya menyentuh rumput, dan kembali berdoa.
Tak hanya Ronaldo dan Neymar, sejumlah pemain dan pelatih sepakbola masih melakukan sejumlah ritual, dengan harapan dewa keberuntungan akan ada di pihak mereka, terutama di ajang Piala Dunia 2018 saat ini.
Seperti dikutip dari www.dw.com, Sabtu (23/6/2018), Mario Zagallo -- orang pertama yang memenangkan Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih -- percaya pada kekuatan magis dari angka 13.
Sementara, mantan pelatih Perancis Raymond Domenech konon memilih anggota skuadnya di Piala Dunia 2010 berdasarkan astrologi. Dia menghindari mereka yang berzodiak Scorpio dan Leo.
Lain lagi dengan koleganya dari Argentina, Carlos Bilardo. Ia memaksa pemainnya naik taksi ke pertandingan nasional. Alasannya, mereka pernah menang pertandingan setelah bus mereka bermasalah dan terpaksa konvoi naik taksi.
Pada tahun 1990-an, sweeper Prancis Laurent Blanc selalu mencium kepala kipernya yang botak, Fabien Barthez, sebelum pertandingan. Sementara, kiper Jerman saat ini Manuel Neuer selalu mengetuk setiap tiang gawangnya sebelum kick-off -- untuk keberuntungan.
Simak video Piala Dunia 2018 berikut ini:
Â
Permen Karet hingga Dukun
Mendiang pemain Belanda, Johan Cruyff juga punya ritual khusus sebelum pertandingan.
Pertama, Cruyff 'meninju' perut kipernya, lalu dia akan berjalan melintasi lapangan, dan meludahkan permen karetnya ke arah gawang tim lawan.
Suatu ketika, ia mengaku baru bisa berkonsentrasi pada permainan setelah menyelesaikan rutinitas tersebut.
Namun, pada final Piala Eropa pada tahun 1969, ia lupa mengunyah permen karetnya.
Entah kebetulan atau sedang sial, timnya, Ajax Amsterdam kalah 1:4 melawan AC Milan.
Seorang mantan pemain sepakbola Australia, Johnny Warren bahkan mengaku timnya pernah minta bantuan paranormal alias dukun selama kualifikasi Piala Dunia di Mozambik pada tahun 1969.
Ia mengaku, dukun tersebut mengutuk lawan-lawan tim Negeri Kanguru dengan cara mengubur beberapa tulang di samping tiang gawang.
Upaya itu konon berhasil. Australia memenangkan pertandingan. Tapi, setelah tim meninggalkan Mozambik tanpa membayar dukun tersebut, kutukan berbalik.
Percaya atau tidak, hal itu diyakini sebagai penyebab tim Australia kurang beruntung selama beberapa dekade. Hingga akhirnya Johnny Warren kembali ke Mozambik dan memohon agar kutukan itu dicabut.
Seorang dukun lain meminta Warren untuk duduk di lapangan sepak bola di mana tim Australia menang pada 1969.
Sang dukun kemudian menyembelih ayam, memercikkan darahnya ke lapangan dan meminta Warren untuk mengoleskan lumpur bercampur darah ke tubuhnya.
Percaya atau tidak, tim Australia alias Socceroos lolos ke Piala Dunia 2006.
Menurut psikolog, ritual-ritual takhayul menghadirkan semacam 'efek plasebo' pada para pemain dan pelatih.
Jika mereka mempercayainya, konon itu akan membantu memberi mereka kepercayaan diri yang lebih dan mendorong mereka tampil lebih baik.
Dan bukan hanya pemain yang melakukannya. Para penggemar pun percaya hal-hal mistis. Menurut survei yang dilakukan oleh perusahaan jajak pendapat Jerman Forsa, delapan persen orang Jerman percaya adanya 'dewa sepakbola'.
Advertisement