Liputan6.com, Jakarta - Sebelum sikat gigi akhirnya ditemukan, pada masa lalu, cara seseorang membersihkan alat pencernaan tersebut terkait dengan budaya dan kelas sosial.
Ada yang menggunakan tongkat atau ranting yang dikunyah ujungnya hingga lunak, kemudian digosokkan di gigi. Ada keuntungan lain jika dahan tersebut berasal dari pohon yang beraroma: napas pun segar dibuatnya.
Advertisement
Salah satu yang biasa dipakai adalah ranting atau akar dari pohon Salvadora persica atau yang biasa disebut siwak.
Baca Juga
Sementara itu, seperti dikutip dari Wired.com, ditemukan tusuk gigi di sejumlah makam era Mesir Kuno. Konon, perlengkapan itu dimasukkan agar para mendiang bisa terus menjaga kebersihan gigi mereka di alam baka.
Metode lain termasuk menggunakan kain atau lap untuk mencuci dan menyeka gigi.
Kain tersebut biasanya dicelupkan terlebih dulu ke dalam minyak belerang atau larutan garam. Praktik lain adalah dengan menggosokkan baking soda langsung ke gigi.
Baking soda atau sodium bikarbonat saat ini masih menjadi salah satu bahan dalam pasta gigi.
Teks dari era Yunani dan Romawi Kuno memberikan petunjuk bahwa orang-orang pada masa itu menggunakan tusuk gigi untuk membersihkan gigi.
Orang-orang berduit kala itu bisa membeli tusuk gigi berbahan kuningan dan perak, dengan gagang mencolok yang berornamen.
Sementara itu, sejarah mencatat, sikat gigi kali pertama ditemukan di China, dilaporkan selama Dinasti Tang. Bahannya menggunakan bulu hewan.
Pada tahun 1223, master Zen Jepang, Dogen Kigen, mencatat bahwa ia melihat para biksu Tiongkok membersihkan gigi mereka dengan sikat yang terbuat dari rambut ekor kuda yang dilekatkan pada tulang yang berfungsi sebagai pegangan.Â
Sementara, pada 26 Juni 1498. Kaisar Hongzhi dari Dinasti Ming China mematenkan sikat gigi.Â
Bentuknya kala itu masih sangat sederhana, dari bulu-bulu kasar yang ada di bagian belakang leher babi hutan yang disusun di tulang atau bambu panjang.
Namun, meski sederhana, sikat tersebut adalah kemajuan yang signifikan dalam kesehatan gigi. Sebab, bulu babi yang kasar dan kaku, yang ditata ke potongan tulang atau bambu, bisa membersihkan hingga bagian belakang mulut.
Kabar soal temuan tersebut mencapai Eropa. Namun, tak mudah bagi warga Benua Biru untuk menirunya. Pasalnya, bulu kuda atau bulu-bulu lainnya kurang kaku untuk dijadikan sikat gigi.
Pada 1770-an, pebisnis Inggris, William Addis punya gagasan untuk mengimpor bulu babi hutan kasar dari wilayah dingin di Siberia dan China Utara.
Dengan cara itulah, produksi sikat gigi bisa dilakukan secara massal. Produk yang berkualitas tinggi pada masanya itu pun laris manis. Perusahaan yang didirikan pada 1780 tersebut hingga kini masih memproduksi sikat gigi.
Â
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel di sini dan ikuti Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Non Stop hanya di liputan6.com.
Â
Saksikan video menarik di bawah ini:
Asal Usul Sikat Gigi Modern
Seiring kepopuleran sikat gigi, inovasi pun berkembang. Meyer Rhein mematenkan sikat gigi dengan tiga baris bulu pada 1844.
Sementara, gagang sikat gigi dari plastik seluloid muncul selama Perang Dunia I. Kala itu, setiap tulang yang dibutuhkan dalam industri sikat gigi berakhir di panci sup, dijadikan menu penambah kalsium.
Sikat gigi Doctor West's Miracle Tuft bikinan DuPont, dengan bulu-bulu dari nilon, beredar di pasaran pada tahun 1939. Kala itu, perang saudara di China dan invasi Jepang membuat bulu babi hutan dari Asia Timur makin sulit didapat.
Kemudian, menyusul sikat gigi elektrik buatan Swiss muncul pada 1939. Namun, baru Squibb's Broxodent yang sukses di pasaran pada 1961.
Pengembangan motor yang lebih kecil sangat membantu inovasi sikat gigi elektrik. Model nirkabel pertama yang dapat diisi ulang produksi General Electric juga muncul pada 1961.
Meski sederhana dan kerap diremehkah, sikat gigi punya arti penting dalam kehidupan manusia modern.Â
Sebuah survei pada 2003 bertanya pada orang-orang Amerika Serikat, tentang penemuan apa yang tak bisa dipisahkan dari hidup mereka. Jawabannya adalah: mobil, komputer pribadi, telepon genggam, microwave, dan sikat gigi.
Selain paten pertama sikat gigi, sejumlah peristiwa bersejarah juga terjadi pada tanggal 26 Juni.Â
Pada tahun 1483, Richard III dinobatkan menjadi raja Inggris. Sementara pada 1819, sepeda dipatenkan.
Piagam PBB juga ditandatangani pada 26 Juni 1945, sementara pada 1963, Presiden Amerika Serikat J.F. Kennedy mengunjungi Tembok Berlin dan dalam pidatonya mengucapkan kalimat "Ich bin ein Berliner" yang ternama.
Â
Advertisement