Sukses

Kisah Kue Berbentuk Payudara dari Putri Diana untuk Pangeran William

Di depan umum, Putri Diana dan kedua putranya sering tertawa dan menikmati hampir setiap liburan. Meski saat itu ia adalah anggota kerajaan, Putri Diana tetap dinilai menjadi ibu pada umumnya.

Liputan6.com, London - Semasa hidupnya, Putri Diana punya hubungan yang sangat baik dengan kedua putranya, Pangeran William dan Herry. Bahkan, Princess of Wales ini mempunyai gaya humor saat sedang berinteraksi dengan buah hatinya.

Dikutip dari laman RD.com, Selasa (26/6/2018), hubungan baik itu bahkan terdokumentasi oleh media yang kerap mengabadikan momen bahagia mereka.

Di depan umum, Putri Diana dan kedua putranya sering terlihat tertawa dan menikmati hampir setiap liburan. Meski saat itu ia adalah anggota kerajaan, sosok Putri Diana masih seperti seorang ibu pada umumnya.

Salah satu momen yang paling diingat oleh Pangeran William bersama sang bunda terjadi pada saat usianya menginjak 13 tahun.

Pada hari jadinya itu, sang ibu mendatangkan sejumlah wanita yang ia idolakan. Mereka adalah supermodel Claudia Schiffer, Christy Turlington, dan Naomi Campbell.

Ketiga supermodel berparas cantik ini datang ke istana untuk menghadiri ulang tahun pewaris takhta kerajaan Inggis. Hal ini membuat wajah Pangeran William memerah karena malu.

Tak hanya itu, Putri Diana juga menunjukkan jiwa humornya dengan memberikan kue berbentuk payudara wanita.

"Pagi itu saat saya mulai bekerja dan melihat isi lemari es. Saat membuka kulkas, saya dihadapkan dengan sepasang payudara dengan bra terbesar yang pernah saya liat," ujar Arren McGrady, mantan kepala koki Putri Diana.

"Putri Diana telah memesan kue payudara itu untuk ulang tahun ke-13 Pangeran William," tambahnya.

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di liputan6.com.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pangeran William Merasa 'Arwah' Putri Diana Ada di Dekatnya

Sementara itu, kematian Putri Diana hingga kini masih menyisakan misteri. Beberapa pihak menyebut bahwa kecelakaan 31 Agustus 1997 yang merenggut nyawanya itu disengaja.

Sejumlah spekulasi soal jasad Diana pun juga sempat beredar. Ada yang menyebut terdapat beberapa kejanggalan dalam pengiriman jenazahnya dari Paris ke London.

Tak sampai di sana, sorotan masih mengikuti hingga hari pemakamannya. Salah satunya adalah tentang persoalan Pangeran William dan Harry yang turut mengiringi jenazah Diana.

ITV merilis dokumenter berjudul Diana: The Day Britain Cried yang berfokus pada hari pemakaman Princess of Wales. Dalam tayangan itu disebutkan bahwa Kepala Rumah Tangga Istana Buckingham, Sir Malcolm Ross, hanya memiliki lima hari untuk merencanakan dan melaksanakan pemakaman Putri Diana.

Dikutip dari Daily Mail, ia mengungkapkan bagaimana Pangeran Philip membujuk cucunya, William dan Harry, untuk bergabung dan berjalan di belakang peti jenazah Diana

Keputusan itu baru diambil setelah keluarga kerajaan berkumpul dalam makan siang keluarga, beberapa jam sebelum Putri Diana dibaringkan di tempat peristirahatan terakhirnya.

Merasakan kesedihan William dan Harry, Pangeran Philip menawarkan diri untuk menemani mereka untuk mengiringi peti tersebut yang ditonton khalayak.

"Aku akan bergabung jika kamu bergabung," ujar Philip kepada cucunya yang kala itu berusia 15 dan 12 tahun.

Dalam dokumenter lain yang dirilis oleh BBC, Pangeran William mengaku merasakan kehadiran arwah ibunya, Putri Diana, dalam hari pemakaman -- yang ia sebut sebagai hal terberat dalam hidupnya.

"Itu merupakan salah satu hal terberat yang pernah aku lakukan. Aku merasa ia sedang berjalan di samping kami agar kuat melaluinya," ujar William.

Sementara itu, Harry mengingat bahwa orang-orang yang datang ke pemakaman ibunya mencoba untuk menenangkannya. "Tangan mereka basah karena air mata yang baru saja disekanya," ujar Harry.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Majalah Newsweek, Harry mengungkap apa yang dirasakannya saat harus berjalan di belakang peti jenazah Putri Diana.

"Ibuku baru saja meninggal, dan aku harus berjalan di belakang peti jenazahnya, dikelilingi oleh ribuan orang yang hadir langsung sementara jutaan lainnya menyaksikan dari televisi," ujar Harry.

"Saya pikir tak ada anak yang sepatutnya diminta melakukan hal itu, dalam kondisi apa pun. Kurasa itu tidak akan terjadi hari ini," imbuh dia.

Dokumenter Channel 5 'Diana: 7 Days That Shook The World' mengungkap perdebatan apakah William dan Harry harus turut berjalan di belakang peti jenazah tersebut.

Program tersebut mengklaim bahwa Earl Spencer ingin berjalan sendiri di belakang peti Putri Diana. Namun, Earl mengaku dibohongi pihak istana yang mengatakan bahwa William dan Harry ingin bergabung dengan iring-iringan itu.

Tim pemakaman merasa bahwa William dan Harry juga harus turut serta. Namun, menurut kepala hubungan pemerintahan Tony Blair, Anji Hunter, William menolak prosesi itu dan mengatakan bahwa ia ingin sendirian.