Liputan6.com, New York - Astronaut NASA Buzz Aldrin menuntut kedua anaknya dan mantan manajer bisnisnya atas tuduhan pencurian uang dan penyalahgunaan warisan.
Gugatan itu, yang diungkap pada Senin 25 Juni 2018, diajukan di pengadilan Florida, satu minggu setelah anak-anaknya mengajukan surat permohonan untuk mengambil alih harta bendanya.
Pria berusia 88 tahun ini juga mengklaim bahwa putra, anak perempuan dan mantan manajernya Christina Korp juga merusak "hubungan romantis pribadinya" dengan melarangnya untuk menikah.
Advertisement
Astronaut senior itu menyebut, putranya, Andrew Aldrin (60), dan Korp telah mengendalikan keuangannya secara tidak benar -- termasuk jutaan dolar dari "memorabilia angkasa luar" dan "artefak antariksa" ketika ia masih bekerja di NASA.
Menurutnya, mereka melakukan itu semua demi kepentingan dan kekayaan pribadi.
Aldrin juga mengatakan bahwa Andrew dan istrinya, Janice Aldrin (60), telah memfitnahnya selama bertahun-tahun dengan berkoar ke media kalau ia menderita demensia dan memiliki penyakit Alzheimer.
Aldrin menuduh Andrew telah mengeksploitasi orang tua "secara sadar dan melalui intimidasi", sehingga merampas seluruh hak miliknya.
Â
CFal, Thanks for understanding that sometimes life gets tricky https://t.co/0bIIpVLlfy
— Buzz Aldrin (@TheRealBuzz) June 24, 2018
Â
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di liputan6.com.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tanggapan Anak
Sementara itu, anggota keluarga Aldrin telah menyampaikan kepada hakim bahwa ayahnya membutuhkan pendamping yang terpercaya, sebab ia mengalami "penurunan kognitif".
Mereka juga menyebut ayahnya telah menghambur-hamburkan uang untuk berfoya-foya.
Dalam tuntutan yang diajukan awal bulan ini, Andrew dan Janice berpendapat bahwa ayah mereka akhir-akhir ini mulai bergaul dengan teman-teman baru yang berusaha menjauhkannya dari keluarganya.
Dalam sebuah pernyataan, kedua anaknya mengaku bahwa mereka sedih mendengar gugatan yang "tidak dapat dibenarkan" tersebut.
"Jika tidak ada kasus ini, keluarga kami akan baik-baik saja dan mampu bekerja sama untuk memecahkan masalah," kata anak-anak Aldrin seperti dikutip dari BBC, Selasa (26/6/2018).
"Kami sangat mencintai dan menghormati ayah kami dan tetap berharap bahwa kami dapat bangkit di atas situasi ini, memulihkan hubungan dengan membangun fondasi baru."
Yang menjadi masalah utama adalah manajemen perusahaan pribadinya, Buzz Aldrin Enterprises, dan organisasi nirlaba, Yayasan ShareSpace.
Seorang ahli kesehatan mental yang ditunjuk oleh pengadilan berencana untuk memeriksa Aldrin akhir pekan ini.
Aldrin adalah anggota kru Apollo 11, misi NASA yang diluncurkan pada tahun 1969. Kala itu, Apollo 11 menjadi misi pertama yang berhasil mendaratkan dua manusia di Bulan.
Dalam beberapa tahun terakhir, ia menjadi pendukung kuat pembangunan kehidupan manusia di Mars.
Pekan lalu, ia muncul di acara National Space Council di Gedung Putih, di mana Presiden AS Donald Trump mengumumkan pembentukan Space Force sebagai cabang keenam militer AS.
Advertisement