Sukses

Eks Jubir Gedung Putih Buat Acara Televisi, Seperti Apa?

Sejauh ini belum ada rincian lain tentang episode acara eks jubir Gedung Putih Sean Spicer. Rencana tersebut pertama kali dilaporkan oleh surat kabar The New York Times.

Liputan6.com, Washington DC - Mantan juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer, sedang membuat acara wawancara di televisi. Demikian dilaporkan Associated Press.

Dalam acara tersebut, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (26/6/2018), ia berkelakar dengan para tamu tentang berbagai topik.

Seorang juru bicara perusahaan sindikasi televisi Debmar-Mercury pada Senin 25 Juni mengatakan, episode pertama serial berjudul "Sean Spicer’s Common Ground" itu sedang dalam proses.

Sejauh ini belum ada rincian lain tentang episode untuk program yang dibintangi eks jubir Gedung Putih itu. Rencana tersebut pertama kali dilaporkan oleh surat kabar The New York Times.

Menurut The New York Times, pertunjukkan itu berisi wawancara Spicer dengan sejumlah tokoh dan pembicaraan tentang berbagai topik, mulai dari media, olahraga hingga perkawinan.

Pengacara Michael Avenatti, yang mewakili bintang film dewasa Stormy Daniels dalam gugatan hukum tentang dugaan hubungan gelap dengan Presiden Donald Trump, mengatakan ia didekati untuk menjadi bintang tamu pada episode pertama yang dibintangi eks jubir Gedung Putih itu.

Kendati demikian Avenatti mencuit di Twitter bahwa ia menolak tawaran itu.

 

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di liputan6.com.

Saksikan juga video berikut ini:

2 dari 2 halaman

Pengalaman Tak Mengenakkan Jubir Gedung Putih

Sementara itu, sebuah pengalaman tidak menyenangkan dialami oleh juru bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders. Alasannya karena ia bekerja untuk pemerintahan Donald Trump.

Ia dikabarkan diusir dari The Red Hen, sebuah restoran di kota Lexington, negara bagian Virginia, pada Jumat malam, 22 Juni 2018. Padahal saat itu, ia baru saja duduk untuk mulai memesan makanan, ketika sang pemilik menghampiri dan memintanya untuk pergi.

Dikutip dari Huffington Post pada Senin 25 Juni 2018, pemilik restoran tersebut keberatan dengan pekerjaan Sanders membela Presiden Donald Trump, yang beberapa waktu terakhir, dikecam luas atas kebijakan imigrasinya yang kontroversial.

Sanders mengonfirmasi insiden tersebut dalam sebuah twit: "Saya pergi dengan sopan. Saya selalu mengupayakan yang terbaik untuk memperlakukan orang, termasuk dengan mereka yang tidak sepaham, dengan hormat dan akan terus melakukannya."

Di lain pihak, pemilik restoran The Red Hen, Stephanie Wilkinson, berbicara kepada The Washington Post bahwa ada salah satu koki yang mengatakan padanya tentang kehadiran Sanders.

Wilkinson mengaku bahwa stafnya merasa tidak nyaman akan hal itu, dan meminta dirinya untuk mengusir Sanders secara baik-baik.

"Saya bukan penyuka konfrontasi," kata Wilkinson. "Saya punya bisnis, dan saya ingin hal tersebut berkembang. Ini terasa seperti momen dalam demokrasi kita, ketika orang harus membuat tindakan dan keputusan yang tidak nyaman untuk mempertahankan moral mereka."

Ditambahkan oleh Wilkinson bahwa sebagian besar staf restorannya tidak menyukai kepemimpinan Donald Trump. Ia juga menyebut bahwa beberapa karyawannya adalah gay, yang merasa sakit hati dengan kecenderungan pandangan negatif Presiden Amerika Serikat ke-45 itu terhadap kelomppok LGBTQ.

Wilkinson merasa benar dalam aksinya tersebut, karena melihat Sanders sebagai pejabat publik, bukan pelanggan biasa yang pandangan politiknya tidak ia setujui.

Meski begitu, Wilkinson memastikan bahwa ia dan Sanders sama-sama berpikiran dingin dalam menanggapi perbedaan tersebut.

"Kami melangkah keluar bersama, dan saya jujur apa adanya mengatakan tentang pandangan politik terhadap pemerintahan presiden (Trump). Dia (Sanders) menerima argumentasi saya, dan tidak masalah menerima keberatan itu," cerita Wilkinson.

 

Â