Liputan6.com, Ohio - Menjadi mantan narapidana itu bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan besar yang harus mereka hadapi setelah keluar dari penjara.
Selain harus belajar kembali bagaimana terjun ke dalam masyarakat normal, banyak yang dihadapkan pada kenyataan bahwa latar belakang kriminal mereka menyulitkan, bahkan cenderung mustahil, untuk mendapatkan lapangan pekerjaan yang cocok.
Baca Juga
Tetapi sebuah restoran di Cleveland, Ohio, AS berupaya memberi kesempatan kedua kepada mantan narapidana itu.
Advertisement
Brandon Edwin mengoperasikan sebuah restoran di Cleveland, Ohio. Namun tidak seperti pemilik bisnis lainnya, ia tidak ragu-ragu mempekerjakan mantan narapidana.
"Menurut kami, jika kita memberikan seseorang kesempatan yang adil dan setara, serta menunjukkan dukungan, apapun mungkin!" kata Brandon Edwin seperti dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (26/6/2018).
Brandon Edwin dibesarkan di Detroit, Michigan. Pada usia 17 tahun ia berhasil menghindari vonis hukuman 10 tahun atas dakwaan terkait narkoba, dan sebagai gantinya ia menerima hukuman percobaan.
Ketika itu ia diperkenalkan kepada seni kuliner, di mana ia memutuskan untuk meneruskan keahlian ini kepada mantan narapidana lain dengan menciptakan program kuliner enam bulan.
Program ini dirancang untuk siswa yang ingin belajar memasak dan bekerja di restorannya. Tetapi program ini hanya ditawarkannya kepada mantan narapidana yang mengalami kesulitan untuk mencari pekerjaan karena latar belakang kriminal mereka.
"Asumsi bahwa Anda tidak akan mendapatkan pekerjaan jika Anda seorang mantan narapidana tidak benar, karena kami memiliki 54 lapangan pekerjaan yang kosong," kata Brandon.
"Orang ikut program ini, dan kami melatihnya selama enam bulan. Pada akhir latihan selama enam bulan itu, kami memiliki sejumlah lapangan pekerjaan bagi mereka. Jadi, saya kira apa yang terjadi adalah jika Anda melatih seseorang dengan keahlian yang lebih tinggi, Anda akan selalu mendapatkan pekerjaan. Sama seperti atlet profesional," papar Brandon.
Sejumlah anggota masyarakat setempat telah ikut membantu misi Edwin membantu para mantan narapidana mencari kerja.
"Di gereja, kami benar-benar yakin akan adanya kesempatan kedua. Apa yang ingin disampaikan Edwin adalah Anda tidak dinilai dari kesalahan yang pernah dilakukan. Ada cara berbeda untuk hidup. Banyak orang-orang yang bekerja disini akan berada di jalanan jika tidak dipekerjakan disini. Mereka bisa menjadi tunawisma," kata Pastur Daniel Schlegel.
"Kami membantu mereka supaya berhasil, dan kami percaya bahwa martabat seseorang berbeda dengan kesalahan yang pernah dilakukannya," kata Pastur Daniel.
Â
Â
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di liputan6.com.
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Merasa Bersyukur
Peserta program kuliner Edwin merasa bersyukur mendapat kesempatan kedua dan sangat bersemangat dengan program yang diikutinya.
"Kami memiliki stigma dan kami ingin benar-benar membuktikan bahwa Anda salah ketika mengatakan kami tidak bisa melakukannya. Karena jika Anda berasal dari masyarakat yang telah mengalami begitu banyak masalah, Anda telah mengalami banyak hal," kata Jeremy Matthews, mantan narapidana dan siswa program itu.
"Dan ketika kemudian Anda mendapat kesempatan untuk mengubah hidup Anda, ada stigma yang melekat, dan saya ingin membuktikan bahwa stigma itu salah, bahwa saya bisa melakukan hal ini," ujarnya.
Edwin menjamin ketersediaan lapangan kerja bagi mantan narapidana yang menyelesaikan program memasaknya dan sepakat untuk tidak kembali ke dunia kriminal.
Bagi mantan narapidana yang berhasil direformasi seperti Jeremy Matthews, tawaran Edwin membuka peluang bagi sebuah karir baru dalam kehidupannya dan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan dari masa lalunya.
Advertisement