Liputan6.com, Jakarta - Mungkin banyak dari Anda pernah berpikir mengapa nyamuk lebih suka menggigit tubuh Anda. Padahal, bukan hanya Anda yang ada di lokasi tersebut, melainkan ada sejumlah orang lain.
Rupanya, ada alasan ilmiah di balik itu semua. Sejumlah penelitian mengungkap bahwa tubuh orang yang jadi incaran nyamuk itu berbeda.
Advertisement
Baca Juga
Selain kondisi tubuh, faktor eksternal juga dapat mempengaruhi. Seperti benda apa yang dikenakan saat itu.
Seperti dikutip dari laman Smithsonianmag.com, Rabu (27/6/2018), berikut 5 alasan mengapa nyamuk menggigit tubuh Anda dibanding orang lain:
Â
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di liputan6.com.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Golongan Darah
Salah satu alasan mengapa nyamuk menggigit adalah, ingin mengambil protein dalam darah. Penelitian menunjukkan bahwa nyamuk-nyamuk ini akan mencari seseorang dengan golongan darah tertentu yang lebih menggugah selera mereka.
Sementara itu sebuah studi menemukan bahwa nyamuk menghisap tubuh manusia yang memiliki golongan darah O lebih banyak dua kali lipat, daripada mereka yang memiliki tipe A.
Bagi nyamuk, sangat mudah untuk menentukan golongan darah manusia. Sebab, tubuh manusia akan mengeluarkan sinyal kimia melalui kulit mereka.
Advertisement
2. Bakteri pada Kulit
Penelitian lain menunjukkan bahwa jenis dan volume bakteri pada kulit secara alami dapat menarik perhatian nyamuk untuk menggigit manusia.
Dalam penelitian yang dilakukan pada tahun 2011, para ilmuwan menemukan bahwa nyamuk akan lebih banyak menggigit bagian tangan dan kaki.
Sebab, nyamuk akan menggigit kulit yang dipenuhi bakteri merata. Kaki dan tangan adalah bagian tubuh yang banyak menjadi tempat berkumpulnya bakteri karena sering melakukan aktivitas.
Â
3. Minum Bir
Minum satu botol bir ternyata juga dapat menarik perhatian serangga, terutama nyamuk. Studi menyebut bahwa ketika seseorang meminum bir akan meningkatkan jumlah etanol.
Etanol ini akan keluar bersama keringat. Selain itu suhu tubuh juga akan jauh meningkat dan membuat nyamuk suka mendekati Anda.
Advertisement
4. Warna Pakaian
Jika sebelumnya nyamuk akan mendekati dan menggigit manusia karena aroma dan suhu tubuhnya, maka alasan yang satu ini sedikit berbeda.
Nyamuk juga akan tertarik pada warna baju seseorang yang terlihat gelap. Warna-warna itu seperti hitam, biru tua dan merah.
Menurut James Day, seorang entomolog medis di University of Florida, nyamuk sangat menyukai warna-warna gelap sehingga dapat tersamarkan keberadaannya.
5. Karbondioksida
Salah satu cara utama nyamuk menemukan target mereka adalah dengan mencium karbondioksida yang dikeluarkan dari napas manusia.
Untuk mendeteksi karbondioksida yang keluar dari dalam tubuh manusia, nyamuk menggunakan organ tubuhnya yang disebut sebagai palp maksilaris.
Bahkan, nyamuk-nyamuk ini dapat mendeteksi keberadaan karbondioksida sejauh 50 meter.
Advertisement
6. Latihan dan Metabolisme
Selain karbon dioksida, nyamuk menemukan korban pada jarak yang lebih dekat dengan mencium asam laktat, asam urat, amonia dan zat lain yang dikeluarkan melalui keringat manusia.
Mereka juga tertarik pada orang-orang dengan suhu tubuh tinggi. Selepas berolahraga, asam laktat dan panas dalam tubuh akan meningkat. Jadi Anda lebih rentan digigit nyamuk.
7. Wanita Hamil
Dalam beberapa penelitian, nyamuk juga tertarik pada ibu hamil. Kemungkinan besar karena seorang ibu yang mengandung akan mengeluarkan karbondioksida lebih banyak.
Seorang ibu hamil diteliti dapat menghembuskan karbondioksida 21 persen lebih banyak dari rata-rata orang biasa.
Advertisement
8. Genetika
Faktor genetika diperkirakan menyumbang 85 persen kemungkinan Anda menjadi incaran gigitan nyamuk.
Ditambah lagi dengan faktor-faktor lain yang telah dijelaskan, mulai dari golongan darah, metabolisme, atau faktor lainnya.
9. Memiliki Zat Penolak Alami
Beberapa peneliti mulai mencari alasan mengapa sebagian kecil orang jarang menarik perhatian nyamuk.
Menggunakan kromatografi untuk mengisolasi bahan kimia tertentu yang dipancarkan orang-orang itu, para ilmuwan di lab Penelitian Rothamsted di Inggris menemukan bahwa penolak alami ini cenderung mengeluarkan beberapa zat yang sepertinya tak menarik bagi nyamuk.
Meski demikian, belum diketahui secara pasti apa nama dari zat penolakan tersebut.
Advertisement