Liputan6.com, Kuala Lumpur - Dalam pemeriksaan terhadap rumah mantan perdana menteri Malaysia, Najib Razak, ditemukan ribuan perhiasan dan aksesori dengan nilai total US$ 273 juta, atau sekitar Rp 3,8 triliun.
Menurut polisi Malaysia, temuan tersebut merupakan penyitaan dengan nilai terbesar dalam sejarah Malaysia.
Dikutip dari The Guardian pada Rabu (27/6/2018), Komisaris Polisi Amar Singh menyebut temuan fantastis itu berasal dari upaya penggerebekan terhadap enam properti milik Najib Razak dan istrinya Rosmah Mansor, yang diduga berhubungan dengan kasus korupsi 1MDB.
Advertisement
Mayoritas barang sitaan itu sebagian besar merupakan produk lansiran merek kenamaan dunia, di mana secara rinci terdiri dari 1.400 kalung, 2.200 cincin, 1.600 bros, 423 jam tangan, dan 14 tiara.
Baca Juga
Polisi memperkirakan seluruh barang sitaan tersebut mencapai nilai komersial antara US$ 223 juta (setara Rp 3,8 triliun) dan US$ 275 juta (setara Rp 3,9 triliun).
Disebutkan bahwa barang termahal yang disita adalah sebuah kalung emas berbandul berlian, yang ditaksir senilai US$ 1,6 juta, atau setara Rp 22,7 miliar.
Adapun nilai dari tas Hermes yang dikoleksi oleh Rosmah Mansor ditaksir mencapai US$ 12,7 juta (setara Rp 180 miliar). Sedangkan jam tangan, yang berasal 100 merek berbeda, termasuk Rolex, Richard Mille, dan Chopard dengan memiliki nilai total US$ 19 juta, atau setara Rp 270 miliar.
Penyitaan besar-besaran itu merupakan bagian dari penyelidikan terhadap dugaan skandal korupsi 1MDB, di mana miliaran dolar AS telah digelapkan ke kantong pemerintah secara curang.
Muncul dugaan bahwa dana sebesar US$ 681 juta (setara Rp 9,6 triliun) masuk ke rekening bank pribadi Najib Razak. Publik meyakini "uang panas" tersebut digunakan untuk membiayai kebiasaan belanja mewah sang mantan perdana menteri dan istrinya, selama memimpin Malaysia sejak 2009 silam.
Â
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di liputan6.com.
Â
Simak video pilihan berikut:
Rosmah Mansor Dituduh Terlibat Skandal 1MDB
Sementara itu, Najib Razak sempat dibebaskan dari semua tuduhan korupsi 1MDB ketika masih menjabat posisi perdana menteri Negeri Jiran. Namun, saat kehilangan tampuk kekuasaan pada pemilu bulan Mei lalu, ia "dibuat sibuk" menghadapi perintah investigasi oleh pemerintahan baru di bawah kendali PM Mahathir Mohammad.
Perdana menteri berusia 92 tahun itu mengatakan pada pekan lalu, bahwa pihaknya memiliki bukti "kasus sempurna" terhadap dakwaan suap, pencurian dana pemerintah, dan penggelapan pajak.
Terkait penyitaan barang mewah dalam jumlah besar, menempatkan sorotan lebih jauh pada peran Rosmah di skandal korupsi 1MDB.
Rosmah membantah keras telah menekan Najib memberikan dana untuk memenuhi gaya hidup mewahnya. Namun, sebuah artikel panjang di surat kabar The Walll Street Journal mengklaim bahwa mantan wanita nomor satu di Negeri Jiran itu "memainkan peran penting dalam mendorong pemerintahan Najib (untuk) mendapat manfaat lebih, yang membawa pada kehancuran di kemudian hari".
Laporan itu menuduh bahwa Rosmah adalah orang yang mengatur koneksi ke Jho Low, pengusaha Malaysia yang jadi pusat tuduhan penggelapan 1MDB, dan memimpin upaya untuk memblokir investigasi 1MDB.
Kendati demikian, Rosmah menyangkal klaim tersebut.
PM Mahathir mengatakan pada beberapa hari lalu, sulit untuk membuktikan keterlibatan Rosmah kasus korupsi tersebut, karena rekam jejaknya belum juga ditemukan dalam pemeriksaan ribuan dokumen terkait Najib Razak dan kebijakan yang diterapkan pada program 1MDB.
Advertisement