Sukses

ISIS Umumkan Kematian Putra Abu Bakr al-Baghdadi

Putra pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi, Hudhayfah Al Badri, dikabarkan tewas melalui media militan tersebut.

Liputan6.com, Homs - Putra pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi dilaporkan tewas dalam misi serangan bunuh diri di kota Homs, di Suriah barat. Informasi tersebut disebarkan oleh media militan tersebut, Al Nashir News.

Dengan memasang foto seorang anak laki-laki yang dikatakan sebagai putra Abu Bakr al-Baghdadi, Hudhayfah Al Badri, media ISIS itu mengatakan sosok tersebut meninggal dalam operasi melawan pasukan pemerintah Suriah yang dirujuk sebagai Nusayriyyah, dan pasukan Rusia yang ditempatkan di Homs.

"Hudhayfah Al Badri, putra kalifah, tewas dalam operasi bunuh diri terhadap Nusayriyyah dan pasukan Rusia di pembangkit listrik termal di wilayah Homs," kata kantor berita itu dalam laporannya seperti dikutip dari VOA Indonesia, Rabub (4/7/2018). 

Hal ini merujuk pada operasi-operasi bunuh diri, di mana seorang pejuang yang mengenakan sabuk berbahan peledak dan dipersenjatai senjata api, menyerang posisi musuh sebelum meledakkan dirinya sendiri untuk menimbulkan sebanyak mungkin kerusakan pada musuh.

Kendati demikian informasi kematian putra pemimpin ISIS tersebut belum dapat dikonfirmasi kebenarannya.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

2 dari 2 halaman

ISIS Menjajah

Seorang warga Irak, Ibrahim Awad Al Badri, mengatakan ISIS menjajah Kota Mosul pada Juni 2014. Sejak saat itu Abu Bakr al-Baghdadi menjadi orang paling dicari di dunia, dengan sayembara berhadiah US$ 25 juta dolar bagi siapa yang dapat menemukannya.

Nasib Abu Bakr al-Baghdadi hingga kini masih belum diketahui, mengingat beberapa kali ada beragam laporan yang mengklaim kematian dan luka-luka yang dideritanya, termasuk klaim Kementerian Pertahanan Rusia bahwa ia mungkin telah terkena serangan udara Rusia pada 2017.

Klaim-klaim itu telah disangkal oleh pejabat-pejabat Amerika dan keberadaan pemimpin yang tidak banyak diketahui itu tetap tidak diketahui.

Peran Abu Bakr al-Baghdadi yang terkenal dalam ISIS telah membuat keluarganya ikut disorot. Pada Maret 2014, istrinya, Sujidah Al Dulaimi, dibebaskan bersama kedua putra dan putrinya, sebagai imbalan pertukaran 13 biarawati yang ditawan oleh militan Front Al-Nusra yang berafiliasi dengan Al Qaeda.

Dilaporkan bahwa yang dibebaskan bersama Sujidah itu hanya anak perempuan yang merupakan putri Al Baghdadi. Dua anak laki-laki yang ikut dibebaskan adalah putra mantan suami Sujidah, sebelum ia menikah dengan Abu Bakr al-Baghdadi.