Sukses

Bahrun Naim, Antek ISIS Asal Indonesia Dikabarkan Tewas di Suriah

Media Singapura, mengutip narasumber pejabat anonim melaporkan bahwa anggota ISIS asal Indonesia, Bahrun Naim, tewas oleh serangan drone AS di Suriah.

Liputan6.com, Singapura - Bahrun Naim, anggota ISIS asal Indonesia, dikabarkan tewas di Suriah akibat serangan drone Amerika Serikat, kata laporan seorang pejabat keamanan anonim kepada Channel News Asia, Kamis (5/7/2018).

"Dia tewas oleh serangan drone Amerika Serikat di Suriah sebelum Ramadan tahun ini," kata pejabat itu kepada Channel News Asia.

Ramadan dimulai pada pertengahan Mei 2018.

Bahrun Naim disebut sebagai "figur penting". Materi propaganda yang ia produksi dianggap berhasil meradikalisasi para pemuda Indonesia untuk bergabung dengan ISIS di Suriah.

"Dia sangat berpengaruh. Dia memengaruhi banyak orang untuk bergabung dengan ISIS. Bahrun Naim juga mengajarkan orang-orang bagaimana membuat bom dengan mengunggah banyak panduan pembuatan bom melalui aplikasi Telegram," kata pejabat itu.

"Dengan kematiannya, paling tidak itu akan mengurangi laju propaganda ISIS, rekrutmen, tutorial pembuatan bom, dan pendanaan untuk kegiatan teror di Indonesia," kata dia.

Bahrun Naim dikenal sebagai sumber pendanaan utama untuk serangan teror di Indonesia, termasuk teror Sarinah-Thamrin 2016 yang menewaskan empat warga sipil dan melukai lebih dari 20 orang.

"Diperkirakan dia merekrut setidaknya 10 orang untuk merakit bom dan menjadi pelaku bom bunuh diri," kata sumber kontra-terorisme kepada Channel News Asia.

Bahrun Naim masuk dalam daftar figur penerima sanksi Dewan Keamanan PBB pada Juli 2017 karena "berpartisipasi dalam pembiayaan, perencanaan, memfasilitasi, mempersiapkan, atau melakukan tindakan atau kegiatan" untuk mendukung ISIS serta merekrut orang-orang untuk organisasi teror.

 

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Polri: Belum Ada Bukti Pasti soal Kematian Bahrun Naim

Sementara itu, seperti dikutip dari Strait Times pada 5 Juli 2018, juru bicara Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menjelaskan bahwa belum ada bukti pasti soal kabar kematian Bahrun Naim.

"Verifikasi kematiannya membutuhkan bukti yang valid," kata Setyo kepada Strait Times pada Kamis, 5 Juli pagi.

"Saya belum bisa berkomentar jika belum ada data akurat," ia menjelaskan.

Ini bukan pertama kali Bahrun Naim dikabarkan tewas. Pada November 2017, kabar serupa sempat beredar, meski tak dapat terverifikasi, baik oleh otoritas Indonesia maupun lembaga lain.