Sukses

Gudang Kembang Api di Meksiko Meledak, 24 Orang Tewas

Video di media sosial menunjukkan gumpalan asap besar membumbung di atas gudang kembang api yang meledak di Tultepec, Meksiko.

Liputan6.com, Tultepec - Serangkaian ledakan di depot kembang api di Meksiko menewaskan sedikitnya 24 orang. Sekitar 40 orang lainnya dilaporkan luka-luka.

Seperti dikutip dari BBC, Jumat (6/4/2018), ledakan-ledakan terbesar terjadi ketika polisi dan pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian di kota Tultepec. Pekerja darurat termasuk di antara korban.

Video di media sosial menunjukkan gumpalan asap besar membumbung di atas gudang kembang api di Tultepec, kota yang berjarak sekitar 30 km (20 mil) dari Mexico City dan dikenal sebagai ibu kota piroteknik.

Tultepec menyelenggarakan festival kembang api nasional Meksiko setiap tahun.

Insiden terbaru ini terjadi sekitar pukul 09.30 waktu setempat. Penduduk sekitar menggambarkan pemandangan mengerikan saat ledakan terdengar.

"Saya sedang sarapan ketika ada ledakan yang mengerikan. Kami meninggalkan rumah dan melihat awan putih besar di langit, seolah-olah akan turun hujan --hujan api...," kata penduduk bernama Alondra Perez, dikutip oleh kantor berita AFP.

Pemerintah negara Meksiko mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Awak darurat sudah berada di lokasi saat ledakan pertama terjadi. Ketika insiden kedua terjadi, membunuh dan melukai anggota unit itu."

Media lokal memberitakan bahwa setidaknya empat bengkel hancur akibat ledakan kembang api tersebut. Kendati demikian kobaran si jago merah yang dipicu oleh ledakan itu berhasil dikendalikan dengan cepat.

Kecelakaan kembang api biasa terjadi di Meksiko, tidak terkecuali di Tultepec.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

2 dari 2 halaman

Pasar Terkena Dampaknya

Selain bengkel, pasar di Tultepec juga terkena dampak ledakan kembang api tersebut.

Pasar di kota itu telah dua kali rusak parah akibat ledakan kembang api. Lebih dari 40 orang tewas dalam ledakan di sana pada tahun 2016.

Pada saat itu ada seruan agar pasar ditutup, tetapi presiden Enrique Peña Nieto (ketika masih memerintah) berjanji untuk membangunnya kembali dan membantu ratusan pengrajin lokal yang kehilangan mata pencaharian mereka.

Ledakan kembang api yang terjadi awal tahun ini menewaskan tujuh orang.