Sukses

Jamu Imam Masjidil Haram, Dubes Arab Saudi: Kita Semua Disatukan Allah

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Muhammad Abdullah Al Shuaibi, menerima kunjungan Imam Masjidil Haram Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari di kediamannya, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari berkunjung ke Indonesia pada Rabu, 4 Juli 2018. Setelah dua hari melakukan safari dengan mengunjungi beberapa tempat dan bertemu dengan para tokoh Tanah Air, Imam Masjidil Haram ini bertandang ke kediaman Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Jumat (6/7/2018).

Menurut pantauan Liputan6.com, Dubes Osama bin Muhammad Abdullah Al Shuaibi menerima kedatangannya sekitar pukul 18.30 WIB di Jalan Teuku Umar Nomor 36, Menteng, Jakarta Pusat. Syekh Hasan tak sendiri, ia hadir bersama rombongan ulama dan dai international.

Para ulama dan dai tersebut berasal dari Asia Tenggara, Afrika, dan Eropa, menyusul pertemuan (Multaqa) International ke-5 Ulama dan Dai se-Asia Tenggara, Afrika, dan Eropa di Jakarta.

Setelah tiba di rumah dinas dubes Arab Saudi, mereka melaksanakan salat berjamaah terlebih dahulu, dilanjutkan diskusi bersama, memberikan cindera mata, lalu ditutup dengan makan malam.

Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Muhammad Abdullah Al Shuaibi berfoto bersama anak yatim asal Saudi, Jumat (6/7) di Menteng, Jakarta. (Liputan6.com/Afra Augesti)

"Termasuk dalam acara hari ini ialah jamuan terhadap 20 anak-anak Saudi kurang mampu dan putus sekolahnya yang datang dari Saudi, dibawa 'jalan-jalan' oleh Kementerian Saudi untuk menghibur mereka atas kondisi yang mereka alami," ujar Osama melalui seorang penerjemah.

Osama menyebut, ada lebih dari 11 negara di Asia, Afrika, dan Eropa yang hadir di pertemuan Ulama dan Dai International di Ibu Kota. Ditambah dengan 600 peserta dari ormas-ormas Islam Indonesia.

Suasana pertemuan dai dan ulama internasional di kediaman Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Muhammad Abdullah Al Shuaibi, Menteng, Jakarta Pusat. (Liputan6.com/Afra Augesti)

"Di hari pertama kedatangan mereka, mereka menyampaikan rasa bahagianya karena mendapati hati mereka bersatu. Selama pertemuan, mereka juga menyampaikan bahwa mereka dipersatukan oleh Allah," akunya. "Saya sendiri merasa bahagia dengan acara ini karena acara ini mampu menghilangkan sekat-sekat perbedaan yang selama ini menjadi fitnah menjadi ujian umat Islam, khususnya di Indonesia." 

Ini, kata Osama, membuktikan bahwa umat Islam di Indonesia dapat dipersatukan. Selain itu, "Multaqo ini dihadiri banyak dai dan ulama dari Papua sampai Aceh, dan Insya Allah menjadi awal persatuan di Indonesia," pungkasnya.

Sebelumnya pada Rabu 4 Juli, Imam Masjidil Haram menjelaskan tujuannya datang ke Indonesia. Selain menghadiri pertemuan, juga untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi.

"Kunjungan kami menegaskan adanya hubungan yang kuat antara Indonesia dengan negara kami. Tujuan kedua, yaitu Kedutaan Arab Saudi meminta kami berkontribusi dalam kegiatan Ikatan DAI dan Ulama se-Asia Tenggara, Afrika dan Eropa," paparnya ketika mengunjungi kantor pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI).

2 dari 2 halaman

Imam Masjidil Haram Anggap Indonesia Rumah Kedua

Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari berkunjung ke Indonesia, Rabu 4 Juli 2018. Salah satu tempat yang disambangi Imam Masjidil Haram itu adalah kantor pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Kedatanganya disambut Wakil Ketua Umum Dewan Mesjid Indonesia Komisaris Jenderal Syafruddin. Dalam kesempatan itu, Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari berulang kali memuji Indonesia.

"Indonesia adalah rumah kedua bagi kami setelah Arab Saudi. Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim terbanyak, lalu tiap tahun Indonesia paling banyak jumlah jemaah haji. Termasuk jumlah jemaah umrah yang pergi ke Tanah Arab," papar dia.

"Oleh karena itu kami Saudi Arabia baik secara negara dan rakyat lebih banyak berinteraksi dengan Indonesia," sambung dia.

Tak cuma itu, Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari juga memuji pemerintah Indonesia yang memberikan kemudahaan kepada ulama untuk menghadiri pertemuan di Jakarta.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh bapak-bapak yang di Kementerian Dalam Negeri yang memudahkan urusan kami untuk menghadiri pertemuan ulama dan DAI Internasional di Jakarta," kata dia.

Imam Masjidil Haram menjelaskan tujuan datang ke Indonesia selain menghadiri pertemuan juga untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Saudi Arabia.

"Kunjungan kami menegaskan adanya hubungan yang kuat antara Indonesia dengan negara kami. Tujuan kedua, yaitu Kedutaan Arab Saudi meminta kami berkontribusi dalam kegiatan Ikatan DAI dan Ulama se-Asia Tenggara, Afrika dan Eropa," papar dia.

Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari mengungkapkan, tempat perdana yang disambanginya ketika sampai di indonesia adalah kantor Dewan Masjid Indonesia. Dia pun menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh jajaran dan pengurus yang bersedia mengurus rumah Allah SWT.

"Menjadi kebahagiaan kami, di hari pertama kami ke Indonesia yang pertama kami kunjungi yaitu Dewan Masjid Indonesia. Kami bertemu orang yang memperhatikan rumah Allah SWT," ujar dia.

Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari menjelaskan, mengurus masjid seperti Dewan Masjid Indonesia berarti mengikuti jejak Rasul.

"Ketika itu Rasul pertama di bangun adalah masjid. Setelah membangun masjid baru membangun kamar-kamar untuk istri Rasul," ungkap dia.

Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari mengaku siap membantu apa pun yang dibutuhkan untuk membangun rumah Allah SWT.

"Insyaallah kami siap membantu. Hati kami dan rumah kami terbuka untuk Indonesia dan DMI," tutup dia.