Liputan6.com, London - Jauh sebelum persahabatan antara Kate Middleton dan Meghan Markle terjalin, dua sahabat yang sempat menjalin hubungan di istana Inggris 30 tahun yang lalu adalah Putri Diana dan Sarah Ferguson.
Dikutip dari laman Popsugar.com, Senin (9/7/2018), Putri Diana dan Sarah Ferguson bukan hanya teman masa kecil, tetapi mereka juga terkait dalam hubungan di istana.
Sarah adalah mantan istri Pangeran Andrew. Ia juga ibu dari Putri Beatrice dan Eugenie. Kini ia berprofesi sebagai penulis buku anak-anak dan produser film.
Advertisement
Baca Juga
Sarah pertama kali bertemu Pangeran Andrew sewaktu kecil karena ayahnya, Mayor Ronald Ferguson, adalah manajer polo Duke of Edinburgh. Keduanya sering bermain bersama sementara ayah mereka berada di lapangan polo.
Tapi mereka kehilangan kontak saat tumbuh dewasa dan tidak bertemu lagi sampai Putri Diana menjadi mak comblang bagi keduanya. Pada acara Royal Ascot tahun 1985 keduanya dipertemukan kembali berkat Diana. Satu tahun kemudian, keduanya lalu menikah.
Baik Diana maupun Sarah menyukai kuda, dan mereka sering terlihat bersama di pertandingan polo dan pacuan kuda. Mereka juga suka melakukan ski bersama.
Putri Diana dan Sarah selalu menemukan waktu untuk bercanda dan bersenang-senang di tengah acara kerajaan Inggris.
Pada perlombaan Royal Ascot pada tahun 1987 misalnya, mereka berdua tertangkap kamera sedang tertawa sambil menyodok para tamu berpakaian rapi dari belakang dengan menggunakan payung mereka.
"Aku sangat merindukan Putri Diana. Aku sangat mencintainya," kata Sarah dalam sebuah wawancara.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kehidupan Sulit Putri Diana
Kehidupan Putri Diana sangat berbeda dari Kate Middleton dan Meghan Markle sewaktu tinggal di istana. Ibu dari Pangeran William dan Harry ini harus makan hati, sebab sang suami tak mencintainya setulus jiwa.
Dikutip dari laman Ibtimes.com, pada dasarnya, tiga putri ini memang mendapat perhatian dari publik. Namun, tidak seperti Duchess of Cambridge dan Duchess of Sussex, kehidupan pernikahan Putri Diana tidak sebahagia itu. Ia juga mengalami pengalaman buruk dengan pers.
Menurut publikasi, setiap langkah Putri Diana diawasi dan dicatat oleh media. Ada suatu masa ketika seorang wartawan menyelinap ke kelas TK-nya melalui jendela.
Keperawanan Putri Diana bahkan juga diangkat jadi topik. Bahkan Daily Star menyebut bahwa Putri Diana tak mempunyai kekasih.
"Yah, kami adalah pasangan yang baru menikah. Jelas kami memiliki tekanan terlebih media terus mengincar," kata Putri Diana dalam wawancara pada 1995.
Keadaan lebih buruk terjadi ketika Putri Diana mengetahui perselingkuhan antara Pangeran Charles dan mantan kekasihnya Camilla Parker Bowles.
Menurut mantan pelayan Putri Diana, Paul Burrell, sang putri memiliki firasat kematiannya. Ia menduga jika Pangeran Charles telah mengatur kecelakaannya agar dapat menikah lagi.
"Putri Diana mengatakan pada saya: beberapa bulan ke depan adalah masa paling sulit dalam hidupku. Aku takut suamiku akan membunuhku. Dalam kecelakaan mobil dengan cedera kepala agar dia bisa menikah lagi," kata Burrell.
Pangeran William dan Pangeran Harry tetap acuh kepada media setelah kematian ibu mereka. Para pangeran kerajaan menyalahkan paparazzi atas kecelakaan Putri Diana.
Advertisement