Liputan6.com, New York - Membutuhkan waktu hingga 66 tahun untuk tumbuh, namun hanya beberapa menit habis dipotong.
Shridhar Chillal, seorang pria dari Pune, India, yang memegang rekor dunia sebagai pemilik kuku terpanjang, memutuskan untuk memotongnya pada Rabu, 11 Juli 2018.
Dikutip dari The Guardian pada Kamis (12/7/2018), Chillal dibantu oleh seorang teknisi di New York, yang memotong kuku fenomenalnya tersebut dengan menggunakan alat listrik secara hati-hati.
Advertisement
Pria yang telah memasuki usia kepala delapan itu mengaku mulai menumbuhkan kuku sejak masih berusia 14 tahun, yang diakuinya terinspirasi oleh perasaan bersalah ketika tidak sengaja mematahkan salah satu kuku tangan gurunya "dalam sebuah tabrakan kecil".
Guru itu memberi tahu Chillal bahwa dia tidak akan mengerti betapa menyenangkannya memiliki kuku yang panjang, kecuali dia melakukannya sendiri.
Baca Juga
Dari situ, Chilal mengubah perasaan bersalahnya menjadi keingintahuan besar dalam mengurus kuku panjang. Terakhir kali diukur, kuku seluruh jari tangan kirinya memiliki panjang keseluruhan hingga 29 kaki 10 inci atau sekitar 8,8 meter. Hampir serupa dengan panjang bus bertingkat London.
Bukan perkara mudah bagi Chilal untuk menumbuhkan kuku sepanjang itu. Ia mengaku bahwa mahkota jarinya itu sangat rapuh, sehingga dirinya harus sangat berhati-hati agar tak mematahkannya saat tidur.
"Saya tidak bisa bergerak banyak, jadi setiap setengah jam atau lebih saya bangun dan 'menyelamatkan" tangan kiri saya ke sisi lain dari tempat tidur," ujar Chilal menjelaskan.
Proses pemotongan kuku Chillal itu dilakukan di Ripley's Believe It or Not! Museum di Times Square, New York. Di lokasi itu, aset bersejarah tersebut akan dipamerkan ke publik.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Â
Â
Sekolah Ini Melarang Kuku Panjang
Sementara itu, para orang tua di Rawlett School. sebuah sekolah dasar di kota Straffordshire, Inggri, menganggap konyol aturan yang melarang siswanya memiliki panjang kuku jari tangan lebih dari 1,5 cm. Namun, pihak sekolah mengklaim aturan tersebut dibuat berdasarkan hasil rapat dengan orang tua siswa.
Dilansir dari laman Metro.co.uk, selain tentang aturan panjang kuku, pengelola sekolah terkait juga menetapkan kebijakan baru mengenai seragam siswa.
Siswa laki-laki diwajibkan mengenakan celana panjang abu-abu yang dipadukan dengan blazer resmi sekolah. Sementara siswa perempuan tidak boleh mengenakan rok di atas lutut, tidak boleh mengenakan riasan mencolok, dan tidak boleh menata rambut secara ekstrem.
Begitu pentingya persoalan panjang kuku, sampai-sampai pihak sekolah tersebut turut mengatur bentuk potongan kukunya. Siswa diwajibkan memotong ujung kuku membulat dengan ukuran setengah diameter 5 mm.
Pihak sekolah berkilah bahwa aturan itu dimaksudkan untuk melatih kedisiplinan siswa, sekaligus mendorongnya lebih peka terhadap pentingnya menjaga kesehatan.
"Kuku adalah salah satu bagian tubuh yang sangat rentan menjadi sumber masuknya penyakit, yang juga berisiko ganggu fokus belajar siswa," jelas kepada sekolah terkait, Tim Basset, kepada media.
Advertisement