Sukses

Tsunami Mini Melanda, Resor Wisata Pinggir Pantai Spanyol Kebanjiran

Pantai-pantai terdekat juga dibanjiri oleh meteotsunami atau tsunami meteorologis, yang disebut rissaga dalam bahasa Catalan.

Liputan6.com, Majorca - Meteotsunami atau tsunami meteorologis setinggi 5 kaki (sekitar 1,5 meter) menerjang resor Spanyol di Majorca dan Menorca, membanjiri jalan dan bar pantai serta teras penginapan tepi pantai.

Tsunami itu menghantam pantai-pantai yang banyak dikunjungi turis di beberapa bagian Majorca dan Menorca.

Daily Mail yang dikutip Selasa (17/7/2018) melaporkan, sebuah gelombang berukuran hampir lima kaki itu menghantam Ciutadella di pantai barat Menorca dini hari tadi.

Pantai-pantai terdekat juga dibanjiri oleh meteotsunami, yang disebut rissaga dalam bahasa Catalan Spanyol.

Fenomena cuaca aneh juga mempengaruhi resor liburan di Majorca, yang membuat bar banjir air laut dan teras di tepi pantai di Andratx serta menutupi jalan-jalan tepi pantai.

Pemilik perahu di resor di pantai barat selatan Majorca terekam kamera saat mencoba melindungi perahu mereka.

Arus yang kuat akibat fenomena itu sampai memecah tali kapal layar bersejarah yang digunakan oleh Dewan Pulau Majorca, sehingga harus diselamatkan oleh para pelaut dan dibawa kembali ke pelabuhan ketika terbawa ke laut.

Sejauh ini belum ada laporan tentang korban cedera.

Meteotsunami terjadi ketika pantai masih sebagian besar kosong. Para wisatawan baru mulai berdatangan untuk berjemur.

Meteotsunami, juga disebut tsunami meteorologis, adalah gelombang mirip tsunami yang dihasilkan ketika terjadi perubahan tekanan barometrik yang cepat dan menyebabkan pemindahan tubuh air.

Sebuah meteotsunami yang melanda Teluk Nagasaki pada Maret 1979 menewaskan tiga orang.

Sementara itu pada musim panas lalu, tsunami pernah terekam di pantai Belanda dan menerjang para pengunjung pantai yang lengah. Termasuk kursi pantai, perahu, dan parasol hanyut oleh ombak besar.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

2 dari 2 halaman

Tsunami Mini Membanjiri London, Ribuan Warga Dievakuasi

Tsunami mini sebelumnya pernah terjadi Inggris.

Ribuan orang dievakuasi dari rumah mereka, setelah pipa saluran air utama di utara London meledak dan mengakibatkan 'tsunami mini' membanjiri Islington, Inggris.

Lebih dari 100 rumah dan lahan bisnis ditutup. Air setinggi 2 meter dilaporkan membanjiri jalan, rumah, dan fasilitas umum di wilayah utara London tersebut.

Seperti dikutip dari News.com.au, Selasa 6 Desember 2016, air 'bah' menghantam rumah warga dan menyebabkan pintu dan jendela permukiman hancur. Sementara itu taman-taman yang berada di lokasi banjir menjadi berantakan.

Dari foto-foto yang beredar di media sosial Twitter, dapat dilihat air yang menyembur dari pipa saluran air bawah tanah, membanjiri jalanan hingga mencapai rumah warga. Kerugian ditaksir mencapai US$ 7 juta atau setara dengan Rp 93.5 miliar.

Menurut keterangan seorang editor majalah yang tinggal di wilayah tersebut, Stuart Rock, dia sangat terkejut ketika membuka gorden jendela rumahnya. Rock melihat air membanjiri halaman rumahnya dan hampir memecahkan kaca jendela.

"Kami langsung berlari ke lantai bawah, memeriksa dapur dan ruang tamu. Air masuk melalui celah jendela -- walaupun tak banyak. Tapi ketika aku membuka gorden jendela, aku seperti sedang melihat akuarium. Tinggiku 188 sentimeter dan air itu lebih tinggi dariku," kata Rock.

Air membanjiri jalanan dan rumah warga (@islingtongztte)Editor majalah itu kemudian mengatakan bahwa berkat ketebalan kaca jendela, rumahnya tak dibanjiri air seperti kediaman tetangga.

"Rumah tetanggaku sudah dimasuki air. Dan kami hanya memiliki waktu sekitar 10 menit untuk meletakkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi. Aku hanya berpikir bagaimana caranya menjauhkan segala sesuatunya dari lantai. Tapi kami tak pernah menyangka air akan masuk hingga ketinggian 180 sentimeter," ujar editor majalah itu.

"Aku terbangun pada pukul 06.00 pagi, akibat suara dinding rubuh di taman. Kemudian aku menghabiskan 10 menit kemudian untuk memindahkan barang-barang," ujar seorang warga lainnya, Alex Green.

"Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu. Pemadam kebakaran meminta kami untuk segera minggalkan rumah, dievakuasi. Awalnya aku sedikit kesal, tapi kemudian aku menjadi sangat ketakutan," kata Green.

Green menceritakan, secara tiba-tiba air menerobos masuk ke dalam rumahnya dan membanjiri dapur, ruang tamu, dan ruangan lainnya yang berada di lantai pertama.

"Hanya dalam waktu 5 menit air yang semulanya hanya beberapa sentimeter menjadi setinggi hampir 2 meter," kata pria itu.

Islington merupakan kawasan tempat tinggal Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, dan juga pernah ditinggali oleh mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair.