Sukses

Setelah Inggris, Balon Raksasa 'Bayi Trump' Dilayangkan Amerika Serikat?

Setelah diterbangkan di atas gedung Parlemen Inggris, balon raksasa 'Bayi Trump' kabarnya akan terbang di Amerika Serikat. Ada apa gerangan?

Liputan6.com, New Jersey - Sekelompok aktivis di New Jersey melaporkan, anggotanya membawa balon raksasa "Bayi Trump" ke Amerika Serikat setelah melihat benda tersebut sukses mencuri perhatian publik selama kunjungan Presiden Donald Trump ke Inggris.

Mereka berencana untuk menerbangkan karikatur setinggi 6 meter itu di dekat Trump National Golf Club di Bedminster, New Jersey, tempat Trump menghabiskan akhir pekan musim panasnya.

Jim Girvan, salah satu panitia penyelenggara, mengatakan bahwa mereka akan membuat "Bayi Trump" yang baru dari pola dan cetakan aslinya. Sementara itu, aktivis di Inggris telah mengizinkannya.

Pembuatan balon bergambar Donald Trump memakai popok itu merupakan bagian dari kampanye yang digagas GoFundMe. Mereka telah mengumpulkan lebih dari 17 ribu dolar AS (sekitar Rp 244,8 juta) hanya dalam kurun waktu tiga hari.

Bahkan sampai hari ini, dana masih mengalir masuk dan mereka berencana membuat tiga "Bayi Trump". Dengan begitu, balon-balon itu dapat muncul di banyak aksi protes dan acara di seluruh Amerika Serikat, Negeri Paman Sam.

Girvan, yang juga pengurus People's Motorcade (komunitas yang berkomitmen menyuarakan oposisi terhadap kebijakan administrasi Trump), menambahkan bahwa pihaknya telah membangun hubungan baik dengan polisi Bedminster.

"Kami sangat yakin bisa mempunyai kesempatan untuk menerbangkan balon itu dalam jarak yang relatif dekat dengan klub golfnya (Trump) ketika ia berada di sana," kata Girvan seperti dikutip dari CNN, Rabu (18/7/2018).

Namun, tidak terpikirkan oleh Girvan jika ada peraturan daerah setempat yang menentang penerbangan balon udara dan sejenisnya. Oleh sebab itu, kelompok aktivisnya akan berkoordinasi dengan pejabat lokal untuk memastikan bahwa mereka tidak melanggar aturan.

Ia juga menambahkan, anggotanya masih berkomunikasi dengan para pembuat dan produsen untuk menyelesaikan pesanan mereka. Setelah selesai, dibutuhkan dua sampai empat minggu untuk mendapatkan balon yang sudah jadi.

Sebelumnya, kelompok demonstran di London, Inggris, mengerek balon karikatur berwarna oranye berukuran raksasa dan berbentuk bayi Donald Trump ketika Presiden Amerika Serikat ke-45 itu melakukan lawatan kerja ke Britania Raya, pada Kamis dan Jumat, 12-13 Juli 2018.

Balon "Bayi Trump" terpampang di atas Parliament Square Garden, Westminster, pada Jumat 13 Juli, tepat ketika Donald Trump melaksanakan pertemuan kehormatan dengan Ratu Elizabeth II.

Benda tersebut menjadi titik kumpul utama bagi sekitar puluhan ribu orang yang menggelar aksi protes damai di London.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Gambarkan Sifat Donald Trump

Di Inggris, tim penggagas parodi balon raksasa Donald Trump, Leo Murray, mengatakan benda itu sangat sesuai dengan karakter Trump karena mencerminkan persona "kekanak-kanakan dan ofensif"-nya.

Balon karikatur itu, yang menggambarkan Trump sebagai bayi raksasa mengenakan popok dan memegang ponsel, telah diberi lampu hijau oleh Otoritas London Raya untuk terbang di dekat Parlemen. Wali Kota London Sadiq Khan pun mengizinkan, menyebut bahwa balon itu merupakan "Bentuk aksi protes damai dari warga Inggris".

"Bayi Trump"--sebagaiamana balon itu populer disebut--melayang di atas langit Parliament Square Garden pada Jumat, 13 Juli pukul 09.30 - 11.30 pagi. Sementara di bawah balon itu telah berkumpul para demonstran yang ambil bagian dalam aksi protes bernama "Stop Trump".

"Bagi orang-orang yang mengatakan ini adalah protes kekanak-kanakan dan ofensif ... Donald Trump adalah presiden yang kekanak-kanakan dan ofensif, jadi ini adalah bentuk protes yang tepat," kata Murray.

"Ada dua hal yang kami coba capai dengan ini. Yang pertama adalah memberi senyum di wajah orang-orang. Sudah merupakan masa yang sangat gelap dan mengganggu dalam politik, baik di AS dan Inggris," ucapnya.

"Hal kedua yang kami coba lakukan adalah, kami hanya merasa ini akan menjadi bentuk protes afektif terhadap Presiden Donald Trump. Ia telah memiliki ego yang rapuh, sehingga penghinaan pribadi tampak seperti hal yang tepat untuk dilakukan."

Sementara Donald Trump disebut tidak melihat balon udara dirinya secara langsung, karena kunjungannya tidak bertempat di Westminster. Kini, penampakan "Bayi Trump" telah menjadi viral di media sosial.