Liputan6.com, Queensland - Pawang buaya ternama asal Australia, Steve Irwin, meninggal dunia pada 4 September 2006 silam. Kematiannya yang tragis mengejutkan seantero Benua Kanguru.
Steve tewas ketika seekor ikan pari menusuk jantungnya dan menyebarkan racun di tubuhnya. Kala itu, ia dan timnya sedang membuat sebuah film dokumenter.
Baca Juga
Sepeninggal pria bernama lengkap Stephen Robert Irwin itu, istriya, Terri, membuat pernyataan mengejutkan kepada media baru-baru ini. Dikutip dari News.com.au, Kamis (18/7/2018), ia membeberkan bahwa suaminya telah meramalkan kematiannya sendiri di awal minggu-minggu terakhir hidupnya.
Advertisement
"Ia tidak pernah berpikir akan memiliki umur panjang. Ia hanya selalu berfirasat bahwa hidupnya akan dipersingkat," ucap Terri kepada host Anh Do selama pemutaran perdana acara serial televisi Anh's Brush with Fame pada Rabu malam.
"Saya ingat kata-katanya waktu itu, 'saya pikir saya tidak akan membuat film lagi, saya hanya ingin menghabiskan waktu bersama anak-anak'," kenang Terri yang berprofesi sebagai naturalis.
Wanita berambut pirang itu menambahkan bahwa suaminya, yang juga merupakan seorang konservasionis Australia, meninggalkan warisan yang luar biasa untuk dirinya dan kedua anaknya, Bindi Sue Irwin dan Robert Clarence Irwin: sebuah pesawat pribadi yang bisa digunakannya untuk terbang pulang-pergi Tasmania-Queensland.
Di Queensland, mereka memiliki dan mengoperasikan Kebun Binatang Australia yang didirikan oleh orang tua Irwin di Beerwah, sekitar 80 kilometer (50 mil) di sebelah utara ibu kota Queensland, Brisbane.
Polisi juga dipersiapkan untuk keluarga Steve Irwin guna menghentikan aksi paparazzi yang kerap mengambil gambar mereka secara diam-diam.
"Sesuatu yang saya tidak harapkan atau pahami adalah bagaimana hal tersebut (kematian Steve) mempengaruhi semua orang," kata Terri tentang media massa di Kebun Binatang Australia setelah kematian Steve.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Â
Kabar Kematian
Steve Irwin, yang juga menjadi pembawa acara kehidupan alam liar, tewas setelah disengat ekor ikan pari beracun. Irwin atau "Crocodile Hunter" menemui ajal saat tengah mengambil gambar untuk episode serial televisi terbarunya di kawasan Batt Reef, Australia.
Saat itu "Si Pemburu Buaya" asal Australia ini tengah merampungkan episode tentang hewan-hewan mematikan yang ada di bawah laut. Salah seorang rekannya menuturkan, Irwin berenang terlalu dekat dengan salah satu ikan pari. Ekor ikan beracun tersebut kemudian menyengat tepat di jantung pria berusia 44 tahun itu.
Rekan-rekannya lalu memberikan pertolongan pertama sebelum membawa Irwin ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan helikopter. Sayangnya jiwanya gagal diselamatkan.
Banyak pihak yang terkejut akan berita ini. Bahkan Perdana Menteri Australia kala itu, John Howard, turut bersimpati. Menurut Howard, Irwin tak hanya mencitrakan karakter warga Australia, tapi juga dunia.
Irwin dikenal karena semangatnya dalam menyelami kehidupan alam liar. Namanya mulai beranjak tenar sewaktu membawakan acara "Crocodile Hunter" yang ditayangkan televisi Benua Kanguru pertama kali pada 1992.
Ia mulai mendunia saat acara itu ditayangkan stasiun televisi Discovery Network. Irwin meninggalkan seorang istri serta dua orang anak.
Advertisement