Sukses

Tak Melulu Berbahaya, Ini 4 Manfaat dari Bisa Ular yang Disulap Jadi Obat

Bisa pada ular tak melulu berbahaya bagi manusia. Para peneliti sengaja mengembangkan racun ular untuk menolong manusia.

Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 150 ribu orang meninggal dunia tiap tahun akibat gigitan ular, dan berkisar 400 ribu jiwa lainnya harus diamputasi akibat serangan reptil tersebut.

Pada sebagian besar kasus, banyak orang yang tak dapat melakukan tindakan pertama pasca-digigit hewan berbisa tersebut. Ada banyak faktor yang melatarbelakangi permasalahan ini, terutama ketidakpahaman mereka soal itu.

Salah satu langkah yang harus dilakukan saat tergigit ular adalah jangan panik. Hal itu berguna agar aliran bisa yang ada tidak segera menyebar.

Meski demikian, bisa pada ular tak melulu berbaya bagi manusia. Para peneliti sengaja mengembangkan racun ular untuk menolong manusia.

Seperti dikutip dari laman Popsci.com, Jumat (20/7/2018), berikut 4 penemuan dari bisa ular yang dapat menyelamatkan manusia:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 5 halaman

1. Diklaim dapat Mengobati Kanker

Racun dari ular derik diyakini mengandung zat kimia yang disebut sebagai crotoxin.

Zat crotoxin tak hanya terdapat pada bisa ular, tetapi ia juga terkandung dalam aliran darah hewan tersebut. Para peneliti memanfaatkan kombinasi unik itu.

Mereka melakukan uji coba pengobatan kanker dengan bantuan zat crotoxin yang ada di dalam bisa ular. Zat ini diyakini dapat membunuh sel-sel tumor. Uji coba ini dilakukan pada tahun 2002.

3 dari 5 halaman

2. Mengurangi Tekanan Darah

Pada tahun 1970, para ilmuan menciptakan salah satu obat pertama yang bersumber dari racun. Tepatnya adalah racun pitvuper yang mengandung protein dan enzum angiotensin-converting (ACE).

Enzim angiotensin-converting disebut dapat meningkatkan tekanan darah pada mamalia. Para peneliti mengubah racun menjadi penghambat ACE non-toksik, yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.

Hari ini, jutaan orang Amerika menggunakan ACE-blocker yang dapat mengurangi risiko penyakit ginjal, stroke, dan diabetes.

 

4 dari 5 halaman

3. Dapat Mengatasi Alzheimer dan Parkinson

Ular mamba hitam, yang berada di padang rumput Afrika, dapat membunuh seseorang hanya dengan dua tetes racunnya.

Potensi yang ada dalam zat neurotoxin dapat merusak sistem saraf pusat. Terpesona oleh bagaimana zat kimia ini bekerja begitu kuat ke sel-sel saraf, para peneliti di Puerto Rico Universidad Central del Caribe kini tengah menyelidiki bagaimana bahan kimia tersebut bekerja untuk penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson. 

5 dari 5 halaman

4. Anti-Racun

Mengatasi racun dengan racun. Inilah kalimat yang sesungguhnya terjadi. Para peneliti sengaja mengumpulkan semangkuk racun ular lalu dibekukan.

Kemudian hewan pilihan disuntik dengan sedikit racun; setelah beberapa minggu, para peneliti mengambil darahnya dan mengekstrak antibodi yang dikembangkannya untuk melawan racun.

Enzim yang terkandung akan memotong bahan aktif dari sisa antibodi, kemudian produk akhir dikeringkan atau diubah menjadi cairan untuk digunakan manusia.