Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Dianggap Menggangu Penampilan, Pria di Rusia Nekat Potong Penis

Adam Curlykale nekat untuk melakukan operasi alat kelamin dan melepas penisnya. Ini kisah panjang Adam Curlykale untuk mewujudkan hal tersebut.

Liputan6.com, Kaliningrad - Seorang penderita kanker di Rusia yang telah merajah hampir 90 persen tubuhnya kehilangan satu-satunya alat kelamin, (penis) yang ia miliki. Alasannya tak biasa, ia menghilangkan organ vitalnya itu karena dianggap merusak pemandangan.

Dikutip dari laman Daily Mail, Jumat (20/7/2018), Adam Curlykale, 32, dari Kaliningrad, Rusia, menghabiskan 12 tahun untuk menutupi tubuhnya, termasuk bola mata dengan tinta hitam setelah didiagnosis mengidap kanker.

Namun, ada satu anggota tubuh yang ia anggap sangat mengganggu penampilan, yaitu penis. Meski ditutup oleh celana, Curlykale menganggap bahwa penisnya mengganggu seni rajah pada tubuhnya.

Oleh karenanya, Adam Curlykale nekat untuk melakukan operasi alat kelamin dan melepas penisnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, ia harus menjalani beberapa tahapan.

Ia harus ke Rumah Sakit Jardines di Guadalajara, Meksiko dari Rusia. Setelah operasi dilakukan, ia membagikan foto tengah berbaring di rumah sakit dengan keterangan foto yang menjelaskan segalanya.

Kisah yang ia bagikan itu ternyata menyedot perhatian netizen dan viral di media sosial. Menurut dokter, tubuhnya mengalami albinisme atau kelainan pada pigmen yang membuat sebagian kulit menjadi pucat bahkan berubah putih.

Warna kulitnya yang berubah sempat membuatnya merasa depresi hingga dia memutuskan untuk mulai mentato tubuhnya.

Selama 12 tahun, Curlykale sedikit demi sedikit menjalani proses perubahan warna kulitnya menjadi abu-abu, termasuk kedua bola matanya. Dia pun menyebut proses perubahan dirinya itu sebagai sebuah karya seni.

Meski begitu, ada beberapa anggota tubuh yang tidak ia tato. Bagian tersebut adalah puting, penis dan testikelnya. Menurutnya, hal itu tidak indah dipandang. Dan yang pertama, ia nekat untuk memotong penisnya.

Setelah menjalani operasi tersebut, Curlykale masih menyimpan keinginan untuk menutup bagian-bagian kecil di tubuhnya yang belum ditato.

"Saya mendesain tato karena ini untuk tubuh saya. Saya memiliki pandangan yang spesifik untuk diri sendiri, sehingga melakukannya selangkah demi selangkah," ujar Curlykale.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Istri Potong Penis Suami

Sementara itu pada kasus lainnya, kehilangan penis dilaporkan terjadi di Thailand.

Akibat terbakar api cemburu, seorang istri di Thailand memotong penis suaminya dengan menggunakan pisau dapur.

Dikutip dari laman Mirror.co.uk, Karuna Sanusan (24) mengatakan kepada polisi bahwa ia melancarkan aksinya itu setelah sang suami yang bernama Siripan sedang tertidur.

Setelah terpotong, wanita itu langsung membuang potongan penis sang suami ke luar rumah melalui jendela. Sementara itu Siripan ditinggalkan dalam penuh darah.

Para tetangga yang mendengar suara teriakan Siripan langsung menelepon polisi untuk datang ke rumah pasangan suami istri tersebut yang terletak di Racha, Thailand.

Warga yang tahu bahwa penisnya telah dibuang langsung mengambil potongan alat kelamin Siripan dengan maksud dapat disambung kembali. Namun, tim medis mengatakan bahwa hal itu cukup mustahil.

Siripan dilarikan ke Rumah Sakit Samitivej Sriracha terdekat sementara Karuna ditangkap dan ditahan di tahanan atas perbuatannya.

Sang istri, yang berasal dari Kamboja mengatakan pada petugas polisi bahwa ia telah memergoki sang suami selingkuh dengan wanita lain. Sehingga ia memutuskan untuk balas dendam.

"Saya dan suami bekerja bersama menjual sayuran organik di sebuah warung," ujar Karuna.

"Sebelum ini terjadi saya menjadi curiga dia berselingkuh. Saya selalu melihat dia menggoda banyak gadis dan memutuskan untuk memotong penis suami saya," tambahnya.

"Kemudian saya menemukan bahwa dia secara diam-diam pergi dengan wanita lain. Ini membuat saya sangat marah. Saya penuh amarah dan tidak bisa menahannya lagi."